Korsel Bingung dengan Misi Misterius 50 Kapal Selam Korut

Kamis, 27 Agustus 2015 - 11:39 WIB
Korsel Bingung dengan Misi Misterius 50 Kapal Selam Korut
Korsel Bingung dengan Misi Misterius 50 Kapal Selam Korut
A A A
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) bingung dengan misi misterius sekitar 50 kapal selam Korea Utara (Korut) yang sebelumnya bergerak mendekati perbatasan kedua Korea. Kementerian Pertahanan Korsel mengaku tidak tahu apakah puluhan kapal selam itu awalnya untuk menyerang kapal perang Seoul atau kapal komersial.

Sekitar 50 kapal selam yang diyakini mewakili 70 persen armada Pyongyang dikerahkan pemimpin Korut, Kim Jong-un, ketika kedua Korea di ambang perang beberapa hari lalu. Namun, Kementerian Pertahanan Korsel mengklaim puluhan kapal selama itu telah pulang ke pangkalannya setelah dua Korea mencapai kesepakatan damai. (Baca: Batal Perang, 50 Kapal Selam Korut Pulang ke Pangkalan)

Kementerian itu mengakui bahwa pemandangan itu tidak biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya. ”Jumlah ini hampir 10 kali dari yang normal. Kami mengambil situasi ini sangat serius,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Kim Min-seok.

”Tidak ada yang tahu apakah (kapal selam) Korut akan menyerang kapal perang kami atau kapal komersial,” lanjut dia, seperti dikutip Fox News, Rabu malam (26/8/2015).

Kantor berita Korsel, Yonhap, mengutip seorang pejabat militer Korsel, melaporkan bahwa Korsel telah memobilisasi semua sumber dayanya untuk memantau dan menemukan kapal-kapal selam Korut itu. Namun, diduga kuat 50 kapal selam Pyongyang itu telah kembali ke pangkalannya.

”Kami telah mengatakan sebelum ‘hilangnya’ (kapal-kapal selam Korut) merupakan sumber keprihatinan, dan faktanya adalah mereka tidak mudah untuk dideteksi ketika mereka terendam air,” ujar Kim.

Pyongyang sebelumnya juga diketahui mengerahkan kapal amfibi ke dekat perbatasan maritim kedua Korea di Laut Kuning.

Menurut Jonathan Pollack, seorang ahli Korea di Brookings Institute, mengatakan pembicaraan damai pada akhir pekan lalu merupakan sikap langka dari Korut yang bersedia meminta maaf atas peledakan ranjau darat di Zona Demiliterisasi.

Pollack mengatakan klaim bahwa puluhan kapal selam Korut telah pulang ke pangkalannya merupakan bagian akhir dari ketegangan kedua Korea untuk saat ini. ”Saya tidak menjamin ancaman mereka, tetapi mereka mengungkapkan secara teratur, kadang-kadang melawan AS dan sering kali melakukan hal-hal yang mereka sendiri tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya,” ujarnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3808 seconds (0.1#10.140)