AS: Iran Kembali Kirim Pasukan ke Irak
A
A
A
WASHINGTON - Seorang pejabat keamanan Amerika Serikat (AS), mengatakan, pihaknya telah mendeteksi adanya pergerakan pasukan Iran ke wilayah Irak. Pasukan Iran tersebut diduga tengah bergerak ke wilayah Beiji, salah satu kilang minyak terbesar di Irak.
Pejabat tersebut, yang berbicara dalam kondisi anonim, mengatakan Iran hanya mengirimkan sejumlah kecil pasukan ke wilayah tersebut. Iran memang tengah berusaha untuk membantu Irak merebut kembali kilang minyak itu dari tangan ISIS.
"Selain mengirimkan pasukan, Teheran juga mengirimkan sejumlah senjata dan alat tempur untuk membantu pasukan Irak," pejabat tersebut mengatakan, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (24/5/2015).
"Iran memang telah meningkatkan upaya mereka di Beiji dalam beberapa hari terakhir," sambungnya.
Sebelumnya, Presiden AS Barack Obama menyatakan tidak akan pernah melarang atau menentang kehadiran pasukan Iran di Irak. Asalkan, kedatangan pasukan Iran tersebut memang tulus untuk membantu Irak memerangi ISIS, dan tidak membawa agenda lain.
Sejauh ini, baik Iran ataupun Irak sendiri belum mengkonfirmasi laporan tersebut. Namun, sebelumnya Menteri Luar Negeri Iran sempat mengatakan, bahwa Iran bebas untuk membantu Irak. Sebab, sebagai negara tetangga, Iran berhak membantu Irak.
Pejabat tersebut, yang berbicara dalam kondisi anonim, mengatakan Iran hanya mengirimkan sejumlah kecil pasukan ke wilayah tersebut. Iran memang tengah berusaha untuk membantu Irak merebut kembali kilang minyak itu dari tangan ISIS.
"Selain mengirimkan pasukan, Teheran juga mengirimkan sejumlah senjata dan alat tempur untuk membantu pasukan Irak," pejabat tersebut mengatakan, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (24/5/2015).
"Iran memang telah meningkatkan upaya mereka di Beiji dalam beberapa hari terakhir," sambungnya.
Sebelumnya, Presiden AS Barack Obama menyatakan tidak akan pernah melarang atau menentang kehadiran pasukan Iran di Irak. Asalkan, kedatangan pasukan Iran tersebut memang tulus untuk membantu Irak memerangi ISIS, dan tidak membawa agenda lain.
Sejauh ini, baik Iran ataupun Irak sendiri belum mengkonfirmasi laporan tersebut. Namun, sebelumnya Menteri Luar Negeri Iran sempat mengatakan, bahwa Iran bebas untuk membantu Irak. Sebab, sebagai negara tetangga, Iran berhak membantu Irak.
(esn)