Rusia Dikhianati Sekutunya yang Diam-diam Bantu Ukraina sejak Perang Pecah
loading...
A
A
A
KIEV - Bulgaria, negara sekutu Rusia selama Perang Dingin, telah mengkhianati Moskow dengan diam-diam membantu Ukraina sejak perang pecah Februari tahun lalu.
Negara Balkan, yang secara geografis dipisahkan dari Ukraina oleh Rumania, merupakan negara anggota Uni Eropa dan NATO, tetapi juga secara historis mempertahankan hubungan yang lebih dekat dengan Moskow daripada banyak negara tetangga lainnya.
Namun pemerintah yang berbasis di Sofia pada musim semi 2022 menjadi salah satu pengekspor solar terbesar ke Ukraina dan terkadang memenuhi 40 persen kebutuhan Ukraina. Demikian diungkap mantan menteri keuangan Bulgaria Assen Vassilev kepada surat kabar Jerman, Die Welt.
"Kami memperkirakan sekitar sepertiga dari amunisi yang dibutuhkan oleh tentara Ukraina pada fase awal perang berasal dari Bulgaria," imbuh mantan perdana menteri Bulgaria Kiril Petkov kepada publikasi tersebut.
Klaim itu dikuatkan oleh Kiev, di mana Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menceritakan bagaimana angkatan bersenjata Ukraina berjuang untuk mempertahankan pasokan amunisi pada musim semi.
"Kami tahu bahwa gudang Bulgaria memiliki amunisi dalam jumlah besar yang dibutuhkan sehingga Presiden [Volodymyr] Zelensky mengirim saya untuk mendapatkan bahan yang diperlukan," kata Kuleba.
Kuleba mengatakan langkah itu menunjukkan integritas Petkov. "[Saya]akan selalu berterima kasih kepadanya karena menggunakan semua keterampilan politiknya untuk menemukan solusi atas kekurangan bahan bakar dan amunisi," ujarnya.
Dia berkomentar bahwa dia yakin pemerintah saat itu di Sofia memutuskan untuk berada di "sisi kanan sejarah"."Dan membantu kami mempertahankan diri dari musuh yang jauh lebih kuat," kata Kuleba, yang dilansir Kamis (19/1/2023).
Diplomat top Kiev itu kemudian mengatakan Petkov telah berjanji untuk melakukan segala daya guna membantu Kiev, meskipun mantan pemimpin Bulgaria itu mengakui bahwa itu tidak mudah untuk dicapai.
Negara Balkan, yang secara geografis dipisahkan dari Ukraina oleh Rumania, merupakan negara anggota Uni Eropa dan NATO, tetapi juga secara historis mempertahankan hubungan yang lebih dekat dengan Moskow daripada banyak negara tetangga lainnya.
Namun pemerintah yang berbasis di Sofia pada musim semi 2022 menjadi salah satu pengekspor solar terbesar ke Ukraina dan terkadang memenuhi 40 persen kebutuhan Ukraina. Demikian diungkap mantan menteri keuangan Bulgaria Assen Vassilev kepada surat kabar Jerman, Die Welt.
"Kami memperkirakan sekitar sepertiga dari amunisi yang dibutuhkan oleh tentara Ukraina pada fase awal perang berasal dari Bulgaria," imbuh mantan perdana menteri Bulgaria Kiril Petkov kepada publikasi tersebut.
Klaim itu dikuatkan oleh Kiev, di mana Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menceritakan bagaimana angkatan bersenjata Ukraina berjuang untuk mempertahankan pasokan amunisi pada musim semi.
"Kami tahu bahwa gudang Bulgaria memiliki amunisi dalam jumlah besar yang dibutuhkan sehingga Presiden [Volodymyr] Zelensky mengirim saya untuk mendapatkan bahan yang diperlukan," kata Kuleba.
Kuleba mengatakan langkah itu menunjukkan integritas Petkov. "[Saya]akan selalu berterima kasih kepadanya karena menggunakan semua keterampilan politiknya untuk menemukan solusi atas kekurangan bahan bakar dan amunisi," ujarnya.
Dia berkomentar bahwa dia yakin pemerintah saat itu di Sofia memutuskan untuk berada di "sisi kanan sejarah"."Dan membantu kami mempertahankan diri dari musuh yang jauh lebih kuat," kata Kuleba, yang dilansir Kamis (19/1/2023).
Diplomat top Kiev itu kemudian mengatakan Petkov telah berjanji untuk melakukan segala daya guna membantu Kiev, meskipun mantan pemimpin Bulgaria itu mengakui bahwa itu tidak mudah untuk dicapai.