NATO Kerahkan 3 Pesawat Pengintai ke Rumania untuk Pantau Aktivitas Rusia
loading...
NATO Kerahkan 3 Pesawat Pengintai ke Rumania untuk Pantau Aktivitas Rusia. FOTO/Reuters
A
A
A
BUCHAREST - NATO berencana untuk mengerahkan tiga pesawat pengintai ke Rumania pada pekan depan untuk melakukan misi pengintaian dan untuk "memantau aktivitas militer Rusia" di dalam wilayah aliansi militer 30 negara itu.
Unit yang akan dikirim adalah pesawat pengintai Airborne Warning and Control System, atau AWACS, milik Armada 14 yang biasanya berbasis di Jerman. Tiga pesawat akan dikirim pada Selasa (17/1/2023) ke pangkalan udara di dekat ibu kota Rumania, Bucharest.
Baca: Seteru dengan Rusia Memanas, Berapa Banyak Senjata Nuklir Dimiliki NATO?
“Misi itu diperkirakan akan berlangsung beberapa minggu,” kata NATO dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AP.
“Pesawat-pesawat itu dapat mendeteksi pesawat yang berjarak ratusan kilometer, menjadikannya kemampuan kunci untuk pencegahan dan postur pertahanan NATO,” kata juru bicara NATO, Oana Lungescu.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada bulan Februari, NATO telah memperkuat kehadirannya di sisi timur Eropa, termasuk dengan mengirimkan kelompok tempur tambahan ke Rumania, Bulgaria, dan Slovakia.
“AWACS telah melakukan patroli reguler di Eropa timur dan wilayah Laut Baltik untuk melacak pesawat tempur Rusia di dekat perbatasan NATO" selama perang Rusia-Ukraina,”lanjut pernyataan itu.
Baca: Dukung Rusia, Iran Siapkan Senjata untuk Skakmat NATO
Pesawat NATO, Boeing E-3, dibeli bersama dengan biaya hampir $8 miliar pada tahun 1977 pada puncak Perang Dingin, ketika Jimmy Carter menjadi presiden AS dan saat krisis rudal dengan Uni Soviet mulai memburuk di Eropa.
Bersama dengan armada pesawat tak berawak kecil di Italia, pesawat-pesawat itu termasuk di antara sedikit aset militer yang dimiliki NATO sebagai aliansi. Mereka telah diperbarui secara rutin untuk memastikan bahwa mereka dapat terus terbang hingga tahun 2035.
Beberapa pesawat dikerahkan di langit AS 24 jam setelah serangan 11 September 2001 untuk membantu melindungi kota dan pembangkit listrik tenaga nuklir. Di luar perannya sebagai mata NATO di langit, pesawat dapat digunakan untuk pengawasan udara, dukungan dalam operasi kontra-terorisme atau evakuasi, dan memberikan bantuan selama bencana alam.
Unit yang akan dikirim adalah pesawat pengintai Airborne Warning and Control System, atau AWACS, milik Armada 14 yang biasanya berbasis di Jerman. Tiga pesawat akan dikirim pada Selasa (17/1/2023) ke pangkalan udara di dekat ibu kota Rumania, Bucharest.
Baca: Seteru dengan Rusia Memanas, Berapa Banyak Senjata Nuklir Dimiliki NATO?
“Misi itu diperkirakan akan berlangsung beberapa minggu,” kata NATO dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AP.
“Pesawat-pesawat itu dapat mendeteksi pesawat yang berjarak ratusan kilometer, menjadikannya kemampuan kunci untuk pencegahan dan postur pertahanan NATO,” kata juru bicara NATO, Oana Lungescu.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada bulan Februari, NATO telah memperkuat kehadirannya di sisi timur Eropa, termasuk dengan mengirimkan kelompok tempur tambahan ke Rumania, Bulgaria, dan Slovakia.
“AWACS telah melakukan patroli reguler di Eropa timur dan wilayah Laut Baltik untuk melacak pesawat tempur Rusia di dekat perbatasan NATO" selama perang Rusia-Ukraina,”lanjut pernyataan itu.
Baca: Dukung Rusia, Iran Siapkan Senjata untuk Skakmat NATO
Pesawat NATO, Boeing E-3, dibeli bersama dengan biaya hampir $8 miliar pada tahun 1977 pada puncak Perang Dingin, ketika Jimmy Carter menjadi presiden AS dan saat krisis rudal dengan Uni Soviet mulai memburuk di Eropa.
Bersama dengan armada pesawat tak berawak kecil di Italia, pesawat-pesawat itu termasuk di antara sedikit aset militer yang dimiliki NATO sebagai aliansi. Mereka telah diperbarui secara rutin untuk memastikan bahwa mereka dapat terus terbang hingga tahun 2035.
Beberapa pesawat dikerahkan di langit AS 24 jam setelah serangan 11 September 2001 untuk membantu melindungi kota dan pembangkit listrik tenaga nuklir. Di luar perannya sebagai mata NATO di langit, pesawat dapat digunakan untuk pengawasan udara, dukungan dalam operasi kontra-terorisme atau evakuasi, dan memberikan bantuan selama bencana alam.
(esn)
Lihat Juga :
