AS Ancam Bekukan Kerja Sama Intelijen dengan Serbia

Sabtu, 14 Januari 2023 - 17:33 WIB
loading...
AS Ancam Bekukan Kerja...
Aleksandar Vulin diangkat sebagai kepala Badan Keamanan dan Intelijen (BIA) Serbia. Foto/ocnal.com
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) tidak senang dengan pilihan kepala mata-mata Serbia dan bermaksud menangguhkan kerja sama intelijen sampai Serbia memikirkan kembali "solusi personelnya".

Klaim itu diungkapkan afiliasi CNN lokal, N1, pada Jumat (13/1/2023), mengutip sumber diplomatik yang tidak disebutkan namanya.

Aleksandar Vulin diangkat sebagai kepala Badan Keamanan dan Intelijen (BIA) Serbia pada awal Desember.

Dia sebelumnya bertanggung jawab atas Kementerian Dalam Negeri, tetapi bertukar tempat dengan mantan BIA Bratislav Gasic sebagai bagian dari perombakan kabinet Serbia.



Menurut N1, AS telah berulang kali memberi isyarat kepada Serbia bahwa pihaknya tidak menyetujui penunjukan tersebut, terakhir pada pertemuan antara Duta Besar (Dubes) Christopher Hill dan Menteri Luar Negeri Ivica Dacic pekan lalu.

"Sumber yang dapat dipercaya" mengatakan kepada N1 bahwa Hill mengancam "pembekuan mendalam" dalam kerja sama antara BIA dan komunitas intelijen AS, mencatat bahwa Vulin menghadirkan "masalah besar" bagi Washington.

Hill diduga memberi tahu Dacic bahwa AS lebih suka bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri, yang dijawab Dacic bahwa dia akan mengatur Gasic untuk segera mengunjungi Washington.

Afiliasi CNN mengklaim AS menganggap Vulin pro-Rusia. Sebagai bukti, N1 menunjuk pada beberapa pertemuan Vulin dengan Nikolay Patrushev, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Rusia, saat dia bertanggung jawab atas kepolisian.

Mereka juga mengemukakan tuduhan oleh aktivis oposisi Rusia Vladimir Kara-Murza bahwa Vulin telah menyadapnya atas nama Moskow.

Vulin membantah tuduhan tersebut dan mengatakan dia akan menuntut Kara-Murza karena pencemaran nama baik.

Menyusul pertemuan Hill dengan Dacic pekan lalu, Presiden Serbia Aleksandar Vucic membuat komentar samar tentang Beograd yang dipenuhi mata-mata dengan menyebut ibu kota Serbia itu "Casablanca baru", mengacu pada film Hollywood Perang Dunia II yang terkenal.

Dalam wawancara dengan penyiar lokal TV Pink, Vucic mengatakan kota itu tidak melihat banyak aktivitas intelijen sejak Perang Dunia Kedua.

Menurut Vucic, agen intelijen asing “jelas mempersiapkan berbagai hal,” tanpa menyebutkan negara asal atau tujuan mereka.

Meskipun Beograd secara resmi bercita-cita menjadi anggota Uni Eropa (UE), Serbia dengan teguh menolak tuntutan dari Brussel dan Washington untuk menjatuhkan sanksi terhadap Moskow atas konflik di Ukraina.

Vucic juga menolak mengakui provinsi Kosovo yang memisahkan diri sebagai negara merdeka, sesuatu yang telah ditekankan Amerika Serikat selama hampir 15 tahun.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1628 seconds (0.1#10.140)