4 Peluru Kendali Antar Benua Andalan AS, Nomor 2 Rudal Balistik Terbesar yang Pernah Dikerahkan

Senin, 09 Januari 2023 - 17:24 WIB
loading...
4 Peluru Kendali Antar...
Sejumlah rudal dipamerkan di gerbang depan Pangkalan Angkatan Udara F E Warren. Foto/Wyoming Tribune Eagle
A A A
WASHINGTON - Empat peluru kendali antar benua ini mengokohkan Amerika Serikat (AS) sebagai negara digdaya yang punya kekuatan pertahanan yang mumpuni.

Amerika Serikat memang dikenal sebagai negara yang memiliki kekuatan militer tangguh dengan senjata mematikannya.

Persaingan senjata dengan Rusia membuat Negeri Paman Sam selalu meningkatkan persenjataan yang dimilikinya.

Salah satu senjata andalan yang dimiliki AS ialah peluru kendali antar benua yang punya daya hancur besar.

Dari masa ke masa negara ini selalu mengembangkan senjata tersebut dengan memunculkan produk terbaru.

Berikut empat peluru kendali antar benua andalan AS sepanjang sejarah dilansir dari Nps.gov:

1. Atlas

Atlas adalah Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) operasional pertama Angkatan Udara Amerika Serikat. Senjata ini mulai dikembangkan pada akhir Perang Dunia II tahun 1945.

4 Peluru Kendali Antar Benua Andalan AS, Nomor 2 Rudal Balistik Terbesar yang Pernah Dikerahkan


Setelah mengalami kegagalan tes sebanyak tiga kali berturut turut, akhirnya pada 28 Juli 1959, ujian yang keempat dengan nama Atlas D berhasil.

Peluru kendali antar benua ini memiliki memiliki jangkauan 5.500 mil (8851 km) dan mampu membawa hulu ledak 1,44 megaton.

Sejauh ini Atlas F merupakan jenis rudal terbaik Atlas yang pernah dikerahkan. Senjata ini memiliki hulu ledak yang lebih besar dari pendahulunya yakni 4,5 megaton.

2. Titan

Program Titan mulai dikembangkan pada tahun 1955 sebagai opsi cadangan jika program Atlas gagal. Sepanjang sejarahnya AS telah menciptakan dua versi Rudal Titan.

4 Peluru Kendali Antar Benua Andalan AS, Nomor 2 Rudal Balistik Terbesar yang Pernah Dikerahkan


Titan II adalah ICBM terbesar yang pernah dikerahkan oleh Angkatan Udara AS. Dengan tinggi 103 kaki dan berat 330.000 pound (149.685 kg), dan memiliki jangkauan hingga 9.300 mil (14.967 km) atau 3.000 mil lebih besar dari Titan I.

Senjata ini juga memiliki memiliki hulu ledak W53 dengan daya ledak 9 megaton atau tiga kali daya ledak seluruh bom yang digunakan selama Perang Dunia II, termasuk bom atom.

3. The Minuteman

Meskipun rudal antar benua ini tidak memiliki daya ledak yang terlalu besar seperti Atlas dan Titan, yakni hanya sebesar 170-450 kiloton. Namun rudal balistik ini tetap memiliki keunggulannya tersendiri.

4 Peluru Kendali Antar Benua Andalan AS, Nomor 2 Rudal Balistik Terbesar yang Pernah Dikerahkan


Peluru kendali yang dikenalkan pada 26 Oktober 1962 ini dapat dikendalikan dari jarak jauh. Minuteman telah mengalami beberapa peningkatan selama bertahun-tahun, meningkatkan jarak, akurasi, dan efisiensinya. Saat ini ada 400 rudal Minuteman III yang beroperasi di Great Plains.

4. The Peacekeeper (MX)

MX atau Peacekeeper Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) adalah jenis ICBM terakhir yang digunakan Angkatan Udara AS pada abad ke-20.

4 Peluru Kendali Antar Benua Andalan AS, Nomor 2 Rudal Balistik Terbesar yang Pernah Dikerahkan


Penggunaan komposit epoksi Kevlar membuat Peacekeeper jauh lebih ringan daripada ICBM sebelumnya, sehingga memungkinakan pesawat untuk menampung sepuluh hulu ledak.

Meskipun daya ledaknya hanya 300 kiloton, namun ringannya rudal yang beroperasi pada tahun 1987 hingga 2005 ini membuat beberapa pesawat dan kapal selam mudah mengangkut banyak senjata. Senjata ini juga dapat menarget hingga 6.800 mil (10.943 km) jauhnya.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Keluarga Donald Trump...
Keluarga Donald Trump Fokus Tambang Kripto dengan Keuntungan Rp16,7 Triliun, Berikut 6 Faktanya
Jepang Harus Bayar Mahal...
Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan
Perundingan AS dan Iran...
Perundingan AS dan Iran Berlansung Konstruktif dan Positif, Akankah Konflik Timur Tengah Mereda?
Trump Copot Potret Obama...
Trump Copot Potret Obama di Gedung Putih, Diganti dengan Potretnya yang Lolos dari upaya Pembunuhan
YouTuber Ini Usik Suku...
YouTuber Ini Usik Suku Paling Terasing di Dunia, Ulahnya Dicap Ceroboh dan Bodoh
Whistleblower: Zuckerberg...
Whistleblower: Zuckerberg Bermitra dengan China, Partai Komunis Bisa Akses Data Pengguna Meta
Pria AS yang Namakan...
Pria AS yang Namakan Dirinya Tuan Setan Didakwa Hendak Bunuh Presiden Donald Trump
Krisis Air di Gaza Semakin...
Krisis Air di Gaza Semakin Parah, Warga Harus Antre Berjam-jam
Miris! Dokter Spesialis...
Miris! Dokter Spesialis Jantung Gadungan Buka Praktik, 7 Pasien Tewas Pasca-Operasi
Rekomendasi
Hasil UFC 314: Alexander...
Hasil UFC 314: Alexander Volkanovski Kembali Jadi Raja Kelas Bulu usai Tumbangkan Diego Lopes
Profil M Arif Nuryanta,...
Profil M Arif Nuryanta, Ketua PN Jaksel yang Memutus Bebas Dua Polisi Tragedi KM 50
Daftar Biaya Pajak Toyota...
Daftar Biaya Pajak Toyota Camry Berdasarkan Tahun Pembuatan
Berita Terkini
Beda dengan Gaza, Trump...
Beda dengan Gaza, Trump Sebut Negosiasi Nuklir Iran Berjalan Baik
34 menit yang lalu
Keluarga Donald Trump...
Keluarga Donald Trump Fokus Tambang Kripto dengan Keuntungan Rp16,7 Triliun, Berikut 6 Faktanya
1 jam yang lalu
Eksekusi Mati hingga...
Eksekusi Mati hingga Sengketa Dagang: Titik Kritis Hubungan China-Kanada
2 jam yang lalu
Filsuf Oxford Ini Ungkap...
Filsuf Oxford Ini Ungkap Kematian Bukanlah Akhir, tapi Ada Akhirat setelah Kematian
2 jam yang lalu
Siapa Haj Hasan Ibrahim...
Siapa Haj Hasan Ibrahim Al Fardan? Pengusaha Mutiara yang Jadi Inspirasi Arah Kemajuan Uni Emirat Arab
3 jam yang lalu
Jepang Harus Bayar Mahal...
Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan
4 jam yang lalu
Infografis
Serangan Dahsyat Rusia...
Serangan Dahsyat Rusia Hancurkan 4 Rudal Patriot AS di Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved