Taliban Kecam Pengakuan Pangeran Harry tentang Bidak Catur Pembunuhan 25 Orang
loading...
A
A
A
Anas Haqqani, pemimpin gerakan Taliban di Afghanistan, mengecam komentar "bidak catur" sang pangeran.
Dia menulis tweet, “Tuan Harry! Yang kamu bunuh bukanlah bidak catur, mereka adalah manusia; mereka memiliki keluarga yang menunggu kepulangan mereka.”
“Di antara para pembunuh warga Afghanistan, tidak banyak yang memiliki kesopanan Anda untuk mengungkapkan hati nurani mereka dan mengakui kejahatan perang mereka.”
“Kenyataannya adalah apa yang kamu katakan. Orang-orang kami yang tidak bersalah adalah bidak catur bagi tentara, militer, dan pemimpin politik Anda. Tetap saja, Anda dikalahkan dalam 'permainan' kotak putih dan hitam itu,” ujar Anas Haqqani.
“Saya tidak berharap Mahkamah Internasional (ICC) akan memanggil Anda, atau para aktivis hak asasi manusia akan mengutuk Anda, karena mereka tuli dan buta terhadap Anda,” ujar dia.
Dia menambahkan, “Tapi mudah-mudahan kekejaman ini akan dikenang dalam sejarah umat manusia.”
Abdul Qahar Balkhi, juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan yang dipimpin Taliban, juga mengkritik sang pangeran.
Dia menegaskan, "Pendudukan barat di Afghanistan benar-benar merupakan momen menjijikkan dalam sejarah manusia, dan komentar Pangeran Harry adalah mikrokosmos dari trauma yang dialami warga Afghanistan di tangan pasukan pendudukan yang membunuh orang tak berdosa tanpa pertanggungjawaban apa pun."
Ketika ditanya tentang komentar kerajaan, juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, "Kami tidak mengomentari rincian operasional untuk alasan keamanan."
Namun, Kolonel Richard Kemp, yang memimpin pasukan Inggris di Afghanistan pada tahun 2003 sebelum pensiun, mengatakan kepada Sky News bahwa komentar Pangeran Harry tentang target yang "kurang dari manusia" itu berbahaya.
Dia menulis tweet, “Tuan Harry! Yang kamu bunuh bukanlah bidak catur, mereka adalah manusia; mereka memiliki keluarga yang menunggu kepulangan mereka.”
“Di antara para pembunuh warga Afghanistan, tidak banyak yang memiliki kesopanan Anda untuk mengungkapkan hati nurani mereka dan mengakui kejahatan perang mereka.”
“Kenyataannya adalah apa yang kamu katakan. Orang-orang kami yang tidak bersalah adalah bidak catur bagi tentara, militer, dan pemimpin politik Anda. Tetap saja, Anda dikalahkan dalam 'permainan' kotak putih dan hitam itu,” ujar Anas Haqqani.
“Saya tidak berharap Mahkamah Internasional (ICC) akan memanggil Anda, atau para aktivis hak asasi manusia akan mengutuk Anda, karena mereka tuli dan buta terhadap Anda,” ujar dia.
Dia menambahkan, “Tapi mudah-mudahan kekejaman ini akan dikenang dalam sejarah umat manusia.”
Abdul Qahar Balkhi, juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan yang dipimpin Taliban, juga mengkritik sang pangeran.
Dia menegaskan, "Pendudukan barat di Afghanistan benar-benar merupakan momen menjijikkan dalam sejarah manusia, dan komentar Pangeran Harry adalah mikrokosmos dari trauma yang dialami warga Afghanistan di tangan pasukan pendudukan yang membunuh orang tak berdosa tanpa pertanggungjawaban apa pun."
Ketika ditanya tentang komentar kerajaan, juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, "Kami tidak mengomentari rincian operasional untuk alasan keamanan."
Namun, Kolonel Richard Kemp, yang memimpin pasukan Inggris di Afghanistan pada tahun 2003 sebelum pensiun, mengatakan kepada Sky News bahwa komentar Pangeran Harry tentang target yang "kurang dari manusia" itu berbahaya.