Duh, Lebih dari 1.000 Orang Tewas Dibunuh Polisi AS

Jum'at, 06 Januari 2023 - 20:19 WIB
loading...
A A A
Sinyangwe juga menemukan bahwa ada peningkatan penting dalam pembunuhan yang dilakukan oleh departemen sheriff, yang umumnya merupakan badan daerah yang dijalankan oleh seorang pemimpin terpilih.

Pada tahun 2022, sheriff terlibat dalam 416 pembunuhan, lebih tinggi dari bagian tahun 2013 yaitu 277 kasus.



Tidak jelas apa yang mendorong peningkatan itu, meskipun Sinyangwe mengatakan ada kemitraan yang berkembang antara sheriff dan lembaga lain, dengan para deputi mengeksekusi surat perintah penggeledahan atau melakukan pengejaran yang dapat mengakibatkan kematian.

Kantor Sheriff juga dipolitisasi secara khusus selama pemilihan, yang dapat berkontribusi pada masalah ini, katanya: “Ada kampanye, di mana ada perlombaan ke bawah untuk bersaing menjadi lebih 'keras terhadap kejahatan'. Dan hasilnya adalah departemen sheriff yang lebih kejam.”

Rilis data tersebut muncul dua tahun setelah pembunuhan George Floyd yang memicu kerusuhan massal yang menyerukan keadilan rasial, akuntabilitas polisi dan pengurangan dana serta jumlah pasukan polisi.

Terlepas dari perhatian internasional dan beberapa upaya lokal untuk mengekang kebrutalan polisi, telah terjadi reaksi yang semakin intensif terhadap reformasi peradilan pidana, dan jumlah keseluruhan pembunuhan tetap sangat tinggi.

“Itu tidak pernah berhenti,” kata Bianca Austin, bibi dari Breonna Taylor, yang pembunuhannya pada Maret 2020 di Kentucky memicu protes massal.

“Ada gerakan dan keributan di seluruh dunia, dan kita masih mengalami lebih banyak pembunuhan? Apa yang kita lakukan salah? Ini sangat mengecewakan," imbuhnya.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Profil Mahmoud Khalil,...
Profil Mahmoud Khalil, Aktivis Muslim AS yang Ditangkap karena Menentang Kebijakan Donald Trump
Rekomendasi
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
18 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
57 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Lebih dari 1 Juta Tentara...
Lebih dari 1 Juta Tentara Ukraina Tewas dan Terluka
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved