Mantan Bos Antariksa Rusia Kirim Pecahan Artileri ke Dubes Prancis
loading...
A
A
A
MOSKOW - Mantan kepala badan antariksa Rusia, Roscosmos, Dmitry Rogozin, yang terluka dalam serangan Ukraina di Donbass, membuat langkah yang tidak biasa.
Rogozin mengirim pecahan artileri dari tubuhnya dan sepucuk surat kepada duta besar (dubes) Prancis di Moskow.
Rogozin terluka di kota Rusia Donetsk pada 21 Desember, ketika hotel tempat dia menginap diserang artileri.
Komite Investigasi Rusia mengklaim pasukan Kiev menggunakan howitzer self-propelled Caesar buatan Prancis yang dipasok Paris ke Ukraina, untuk melakukan serangan itu.
Mantan bos luar angkasa itu mengatakan dia terluka di bahu kanan dengan pecahan peluru yang mendarat "satu milimeter" dari tulang punggungnya.
Tenaga medis setempat tidak dapat mengeluarkan pecahan itu, dan Rogozin diangkut ke Moskow, di mana dia menjalani operasi sebelum Tahun Baru.
Pada Rabu, Rogozin mengatakan kepada media bahwa potongan logam yang diambil dari tubuhnya dikirim ke Dubes Prancis di Moskow, Pierre Levy, bersama dengan sepucuk surat.
“Anda mungkin tahu berapa banyak warga sipil yang tewas di Donetsk dan kota-kota garis depan oleh senjata Prancis dan tentara bayaran Prancis. Ratusan orang, termasuk anak-anak,” bunyi surat itu.
Rogozin mengirim pecahan artileri dari tubuhnya dan sepucuk surat kepada duta besar (dubes) Prancis di Moskow.
Rogozin terluka di kota Rusia Donetsk pada 21 Desember, ketika hotel tempat dia menginap diserang artileri.
Komite Investigasi Rusia mengklaim pasukan Kiev menggunakan howitzer self-propelled Caesar buatan Prancis yang dipasok Paris ke Ukraina, untuk melakukan serangan itu.
Mantan bos luar angkasa itu mengatakan dia terluka di bahu kanan dengan pecahan peluru yang mendarat "satu milimeter" dari tulang punggungnya.
Tenaga medis setempat tidak dapat mengeluarkan pecahan itu, dan Rogozin diangkut ke Moskow, di mana dia menjalani operasi sebelum Tahun Baru.
Pada Rabu, Rogozin mengatakan kepada media bahwa potongan logam yang diambil dari tubuhnya dikirim ke Dubes Prancis di Moskow, Pierre Levy, bersama dengan sepucuk surat.
“Anda mungkin tahu berapa banyak warga sipil yang tewas di Donetsk dan kota-kota garis depan oleh senjata Prancis dan tentara bayaran Prancis. Ratusan orang, termasuk anak-anak,” bunyi surat itu.