AS Mengaku Prihatin Menteri Israel Kunjungi Kompleks Masjid Al-Aqsa
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengaku "sangat prihatin" oleh kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel , Itamar Ben-Gvir ke kompleks Masjid Al-Aqsa , meskipun ada peringatan bahwa hal itu dapat memicu ketegangan.
"Kami sangat prihatin dengan setiap tindakan sepihak yang berpotensi memperburuk ketegangan justru karena kami ingin melihat yang sebaliknya terjadi," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price pada konferensi pers.
“Kami ingin melihat ketegangan berkurang. Kami ingin melihat ketegangan berkurang," lanjut Price, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
“Amerika Serikat berdiri teguh untuk pelestarian status quo bersejarah sehubungan dengan tempat-tempat suci di Yerusalem,” kata Price kepada wartawan menanggapi pertanyaan tentang kunjungan yang memicu ketegangan di wilayah tersebut.
"Setiap "tindakan sepihak" yang meremehkan status quo bersejarah "tidak dapat diterima," katanya. Menurutnya, kunjungan itu berpotensi memperburuk ketegangan dan memprovokasi kekerasan. “Kami terus terang sangat prihatin dengan kekerasan yang sangat intensif di Tepi Barat," katanya.
Ben-Gvir, memasuki halaman kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki pada hari Selasa (3/1/2023), sebuah langkah provokatif yang diyakini akan mengobarkan ketegangan. Sebuah video yang diposting di media sosial menunjukkan Ben-Gvir berkeliling halaman dengan keamanan yang ketat.
Sebelumnya, pada hari Senin, gerakan Palestina Hamas memperingatkan Israel bahwa "tidak akan duduk diam" jika menteri keamanan baru Itamar Ben-Gvir mengunjungi Masjid al-Aqsa, seperti yang dia janjikan pada hari Minggu. "Pemerintah kami tidak akan menyerah pada ancaman dari Hamas," kata Ben-Gvir.
"Kami sangat prihatin dengan setiap tindakan sepihak yang berpotensi memperburuk ketegangan justru karena kami ingin melihat yang sebaliknya terjadi," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price pada konferensi pers.
“Kami ingin melihat ketegangan berkurang. Kami ingin melihat ketegangan berkurang," lanjut Price, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
“Amerika Serikat berdiri teguh untuk pelestarian status quo bersejarah sehubungan dengan tempat-tempat suci di Yerusalem,” kata Price kepada wartawan menanggapi pertanyaan tentang kunjungan yang memicu ketegangan di wilayah tersebut.
"Setiap "tindakan sepihak" yang meremehkan status quo bersejarah "tidak dapat diterima," katanya. Menurutnya, kunjungan itu berpotensi memperburuk ketegangan dan memprovokasi kekerasan. “Kami terus terang sangat prihatin dengan kekerasan yang sangat intensif di Tepi Barat," katanya.
Ben-Gvir, memasuki halaman kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki pada hari Selasa (3/1/2023), sebuah langkah provokatif yang diyakini akan mengobarkan ketegangan. Sebuah video yang diposting di media sosial menunjukkan Ben-Gvir berkeliling halaman dengan keamanan yang ketat.
Sebelumnya, pada hari Senin, gerakan Palestina Hamas memperingatkan Israel bahwa "tidak akan duduk diam" jika menteri keamanan baru Itamar Ben-Gvir mengunjungi Masjid al-Aqsa, seperti yang dia janjikan pada hari Minggu. "Pemerintah kami tidak akan menyerah pada ancaman dari Hamas," kata Ben-Gvir.
(esn)