Ukraina Balas Dendam pada Israel di PBB, Begini Caranya

Senin, 02 Januari 2023 - 07:43 WIB
loading...
Ukraina Balas Dendam...
Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya berbicara selama pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB setelah invasi Rusia ke Ukraina, di New York City, AS, 4 Maret 2022. Foto/REUTERS/Carlo Allegri
A A A
NEW YORK - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menjadikan voting PBB terkait Israel sebagai cara menekan rezim Zionis agar menyediakan sistem pertahanan udara bagi Kiev. Situs berita Axios mengklaim laporan tersebut.

Setelah tidak menerima komitmen tegas apa pun dari Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang baru diangkat kembali, perwakilan Ukraina diduga memilih tidak menentang resolusi anti-Israel baru-baru ini.

Dalam laporannya pada Sabtu (31/12/2022), Axios mengutip pejabat Ukraina dan Israel yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan kedua pemimpin mengadakan percakapan telepon pada hari Jumat.

Netanyahu diduga meminta Zelensky memberikan suara menentang, atau setidaknya abstain dari pemungutan suara pada resolusi Majelis Umum PBB yang meminta Mahkamah Internasional mengeluarkan pendapat hukum tentang pendudukan Israel atas wilayah Palestina.



Percakapan semacam itu dilaporkan mendahului penolakan Kiev untuk menentang dokumen tersebut selama pemungutan suara komite PBB beberapa pekan lalu, menurut Axios.

Artikel tersebut mengklaim selama panggilan telepon, Zelensky memperjelas bahwa Ukraina dapat mengubah posisinya jika Netanyahu menjanjikan bantuan militer ke Kiev di tengah konfliknya dengan Rusia.

“Meski Netanyahu diduga mengatakan dia siap untuk membahas permintaan Zelensky di masa depan, perdana menteri Israel berhenti membuat komitmen tegas,” ungkap laporan Axios.



Menurut outlet tersebut, kepala negara Ukraina tidak puas dengan tanggapan Netanyahu itu, dan menginstruksikan utusan Ukraina di PBB untuk tidak menghadiri pemungutan suara sama sekali.

“Seorang pejabat Ukraina mengklaim keputusan itu dibuat untuk memberi kesempatan pada hubungan dengan Netanyahu," klaim outlet berita Amerika Serikat (AS) itu.

Kantor Netanyahu mengonfirmasi kepada Axios bahwa panggilan telepon itu terjadi, tetapi menolak untuk memberikan perincian mengenai isinya.

Resolusi PBB diadopsi pada Jumat dengan dukungan 87 negara. Sebanyak 26 negara memberikan suara menentang, dan 53 abstain.

Pada awal November, Menteri Pertahanan Israel saat itu Benny Gantz menjelaskan negara tersebut tidak dapat memasok sistem pertahanan udara Iron Dome ke Ukraina karena tidak “memiliki basis produksi yang cukup besar” untuk memenuhi pasar ekspor serta kebutuhannya sendiri.

Kiev berulang kali meminta bantuan militer dari Israel, dengan penekanan khusus pada pertahanan udara.

Pejabat Ukraina mengatakan senjata itu akan sangat membantu dalam upaya negara itu melawan apa yang diyakini sebagai drone Iran yang dikerahkan oleh Moskow.

Baik Rusia dan Iran menyangkal UAV semacam itu digunakan oleh pasukan Moskow di Ukraina.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2135 seconds (0.1#10.140)