G7 Desak Taliban Cabut Larangan Perempuan Bekerja di LSM

Sabtu, 31 Desember 2022 - 01:30 WIB
loading...
G7 Desak Taliban Cabut...
G7 Desak Taliban Cabut Larangan Perempuan Bekerja di LSM. FOTO/Reuters
A A A
LONDON - Para Menteri Luar Negeri G7 pada Kamis (29/12/2022) meminta Taliban untuk "segera mencabut" larangan bagi kaum perempuan Afghanistan untuk bekerja di sektor bantuan.

Para menteri mengeluarkan pernyataan bersama, bahwa mereka sangat prihatin dengan perintah sembrono dan berbahaya Taliban yang melarang karyawan perempuan bekerja di organisasi non-pemerintah (LSM) nasional dan internasional.

Baca: UEA Kutuk Keputusan Taliban Larang Perempuan Bekerja di LSM

Menurut G7, itu membahayakan jutaan warga Afghanistan yang bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk kelangsungan hidup mereka. "Kami meminta Taliban untuk segera membatalkan keputusan ini," kata mereka dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Inggris, seperti dikutip dari AFP.

Larangan itu merupakan pukulan terbaru terhadap hak-hak perempuan di Afghanistan sejak Taliban merebut kembali kekuasaan tahun lalu. Kurang dari seminggu yang lalu, kaum Islamis garis keras juga melarang perempuan menghadiri universitas, memicu kemarahan dan protes global di beberapa kota di Afghanistan.

“Perempuan benar-benar penting dalam operasi kemanusiaan dan kebutuhan dasar. Kecuali mereka berpartisipasi dalam pengiriman bantuan di Afghanistan, LSM tidak akan dapat menjangkau orang-orang yang paling rentan di negara itu untuk menyediakan makanan, obat-obatan, musim dingin, dan bahan serta layanan lain yang mereka butuhkan untuk hidup,” kata pernyataan G7.

“Taliban terus menunjukkan penghinaan mereka terhadap hak, kebebasan, dan kesejahteraan rakyat Afghanistan, khususnya perempuan dan anak perempuan,” tambahnya.

Baca: Pejabat PBB Desak Taliban Cabut Larangan Perempuan Bekerja di LSM

Pernyataan itu muncul setelah enam badan bantuan menangguhkan operasi di Afghanistan sebagai tanggapan atas larangan tersebut. Mereka termasuk Christian Aid, ActionAid, Save the Children, Dewan Pengungsi Norwegia dan CARE.

Komite Penyelamatan Internasional, yang memberikan tanggap darurat di bidang kesehatan, pendidikan, dan bidang lain serta mempekerjakan 3.000 wanita di seluruh Afghanistan, juga mengatakan akan menangguhkan layanan.

“Jutaan orang di Afghanistan berada di ambang kelaparan,” kata kepala program global Christian Aid, Ray Hasan. “Larangan pekerja bantuan perempuan hanya akan membatasi kemampuan kami untuk membantu semakin banyak orang yang membutuhkan,” lanjutnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Taliban Eksekusi 4 Pria...
Taliban Eksekusi 4 Pria di Stadion Afghanistan yang Penuh Sesak
Kenapa Bendera Timnas...
Kenapa Bendera Timnas Afghanistan Tidak Diganti Bendera Taliban di Event Internasional?
Rusia Hapus Taliban...
Rusia Hapus Taliban dari Daftar Teroris, Afghanistan Perluas Kerja Sama
Tak Tiru Ukraina, Taliban...
Tak Tiru Ukraina, Taliban Tidak Akan Tawarkan Mineral Langka ke AS
Senator Top AS: Ukraina...
Senator Top AS: Ukraina Bisa Lebih Buruk daripada Afghanistan
5 Negara Korup dengan...
5 Negara Korup dengan Militer Terlemah, Nomor 1 dan 4 Berpenduduk Mayoritas Muslim
Semangat Terus Menyala!...
Semangat Terus Menyala! Afghanistan vs Indonesia Streaming di VISION+
Pakistan Klaim Tembak...
Pakistan Klaim Tembak Jatuh 2 Jet Tempur dan Drone India di Kashmir
Serangan India ke Pakistan...
Serangan India ke Pakistan Hancurkan 4 Masjid, Korban Tewas Jadi 31 Orang
Rekomendasi
Warga Rancaekek Bandung...
Warga Rancaekek Bandung Keluhkan Pencemaran Limbah Tekstil di Sungai Cikijing, Air Hitam dan Berbau
Hujan Deras, 5 RT di...
Hujan Deras, 5 RT di Jakarta Tergenang 80 Cm
Tanoto dan Gates Foundation...
Tanoto dan Gates Foundation Jalin Kerja Sama Kesehatan, Gizi, dan Pendidikan di Asia
Berita Terkini
25.000 Penduduk Kota...
25.000 Penduduk Kota Lice di Turki Nge-Fly setelah Polisi Bakar 20 Ton Ganja
Pemerintah Pakistan...
Pemerintah Pakistan Perintahkan Militer untuk Membalas Serangan India
Taruhan Siapa Paus yang...
Taruhan Siapa Paus yang Terpilih di Bursa Judi Capai Rp280 Miliar
Menanti Serangan Balasan...
Menanti Serangan Balasan Pakistan ke India, Akankah Perang Nuklir Pecah?
Kedubes India Ungkap...
Kedubes India Ungkap Serangan di Jammu dan Kashmir
Apa Itu Operasi Sindoor?
Apa Itu Operasi Sindoor?
Infografis
8 Alasan Mengapa Taliban...
8 Alasan Mengapa Taliban Diam Melihat Kezaliman Zionis di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved