Kota Kuno Petra Yordania Diterjang Banjir Besar, 1.700 Turis Dievakuasi

Rabu, 28 Desember 2022 - 08:26 WIB
loading...
Kota Kuno Petra Yordania Diterjang Banjir Besar, 1.700 Turis Dievakuasi
Kota Petra diterjang banjir bandang setelah hujan lebat. Foto/dailymail
A A A
PETRA - Kota batu kuno Petra diterjang banjir besar setelah hujan deras mengguyur situs arkeologi itu dan memaksa ribuan turis dievakuasi.

Air dari pegunungan terdekat di Yordania menyembur ke kota gurun berwarna merah mawar ikonik yang telah berdiri selama 2.000 tahun itu.

Diperkirakan 1.700 turis dan penduduk lokal segera diperintahkan mengungsi dari daerah tersebut demi keselamatan mereka.



Dalam kejadian banjir serupa, 13 orang tewas di lokasi tersebut pada tahun 2018.

Cuplikan video dari objek wisata yang paling banyak dikunjungi di Yordania, 150 mil selatan Yerusalem itu menunjukkan sungai air mengalir ke ngarai menuju pintu masuk kuil Petra saat para turis yang panik melarikan diri.

“Pemerintah Yordania telah mengevakuasi sekitar 1.700 wisatawan di Petra karena hujan lebat,” ungkap Otoritas Kawasan Pengembangan dan Pariwisata Petra.

Di kawasan tetangga Maan, tiga orang terluka akibat banjir setelah satu minibus tersapu oleh amukan arus deras banjir.



Pada tahun 2018, air banjir naik setinggi 13 kaki dan menyapu lebih dari selusin orang, memaksa 4.000 orang mengungsi.

Banjir bandang fatal sebelumnya yang melanda Petra terjadi pada tahun 1963 ketika 22 turis Prancis dan seorang pemandu lokal tewas akibat air yang naik dengan cepat.

Sebagai tanggapan, Departemen Purbakala Yordania membangun bendungan untuk mencegah air memasuki ngarai yang mengarah ke Al-Khazneh, yang dikenal sebagai Perbendaharaan.

Pada tahun 2014, sistem alarm dipasang sebagai perlindungan tambahan, dengan sirene yang akan berbunyi ketika air banjir naik di atas ketinggian tertentu.

Petra adalah kota yang diukir dari bukit batu pasir yang berisi ruang pemakaman Nabatean, suku pedagang kaya yang peradabannya berkembang antara 200 Sebelum Masehi dan 100 Masehi.

Petra menjadi ibu kota Nabataean, yang berlokasi strategis di jalur perdagangan utama dan ideal untuk memungut bea pada karavan yang membawa kemenyan dan mur.

Kota ini berasal dari sekitar 400 SM ketika orang Yunani mencoba menyerangnya dalam referensi pertama yang tercatat dalam sejarah.

Berbagai struktur diukir pada batu pada abad-abad berikutnya oleh suku Nabataean, dengan kuil Al-Khazneh yang ikonis dibangun sebagai mausoleum untuk Raja Aretas IV pada abad pertama Masehi.

Meskipun sisa-sisa Situs Warisan Dunia UNESCO itu tampak luas, lebih dari 90% tidak terlihat, terkubur di bawah pasir gurun.

Sepanjang tahun ini, lebih dari satu setengah juta turis telah mengunjungi Petra.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1271 seconds (0.1#10.140)