Mantan Presiden Afghanistan Sebut AS Terlibat Korupsi Besar di Negaranya

Selasa, 27 Desember 2022 - 21:10 WIB
loading...
Mantan Presiden Afghanistan Sebut AS Terlibat Korupsi Besar di Negaranya
Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai. Foto/REUTERS
A A A
KABUL - Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengatakan pada Selasa (27/12/2022) bahwa dia bertanggung jawab atas korupsi di negara itu.

Meski demikian, dia mengakui Amerika Serikat (AS) juga terlibat di dalamnya.

"(Saya mengambil) tanggung jawab penuh atas korupsi dan suap dalam pemberian layanan ... Tapi kontrak besar, korupsi besar, dalam ratusan juta dolar atau jutaan dolar, jelas merupakan masalah Amerika Serikat," ujar Karzai kepada surat kabar AS.

Menurut surat kabar itu, mantan presiden Afghanistan tersebut tinggal di Kabul di mana dia diawasi dengan ketat oleh Taliban yang tidak membiarkannya meninggalkan ibu kota Afghanistan.



Karzai, bagaimanapun, mengatakan dia telah membuat keputusan yang tepat untuk tetap tinggal di negara itu bahkan setelah pengambilalihan Taliban pada Agustus 2021.

"Saya tidak yakin dengan keselamatan saya sendiri (setelah Taliban berkuasa). Tapi saya tidak akan pernah pergi dan saya tidak akan pernah pergi. Ini negara saya," ujar mantan pemimpin Afghanistan itu.

Surat kabar itu melaporkan, “Taliban melihat Karzai sebagai musuh mereka karena dia adalah orang pertama yang bekerja dengan Amerika untuk pendudukan Afghanistan."



Taliban berkuasa pada Agustus 2021, menggulingkan pemerintah yang didukung AS ketika pasukan asing meninggalkan negara itu.

Krisis politik memperburuk kekacauan ekonomi dan kekurangan pangan yang telah mendorong negara itu ke jurang krisis kemanusiaan.

Karzai adalah presiden Afghanistan dari Desember 2004 hingga September 2014. Dia adalah pemimpin pertama negara itu setelah AS menggulingkan pemerintah Taliban pada tahun 2001 setelah operasi militer usai serangan 11 September.

Serangan 11 September (9/11) menjadi aksi teroris paling mematikan di tanah AS yang membuat Negeri Paman Sam itu murka.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1513 seconds (0.1#10.140)