Miliarder Rusia Tewas Misterius setelah Mengkritik Perang Putin di Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Seorang miliarder yang juga politisi Rusia ditemukan tewas misterius setelah secara terbuka mengkritik perang Presiden Vladimir Putin di Ukraina .
Pavel Antov, yang tercatat sebagai anggota Parlemen wilayah Vladimir Oblast, sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-66 pada Sabtu pekan lalu ketika dia secara misterius jatuh dari sebuah hotel di India.
Konsul Jenderal Rusia Alexei Idamkin mengatakan sang miliarder jatuh dari jendela.
Menurut laporan NDTV, Selasa (27/12/2022), Antov—yang terdaftar sebagai politisi terkaya Rusia pada tahun 2019—ditemukan dalam genangan darah di luar hotel di Rayagada, di timur India, dua hari setelah teman lain di partainya, Vladimir Budanov (61), meninggal.
Budanov dilaporkan meninggal karena serangan jantung pada Kamis pekan lalu.
Pada bulan Juni, Antov mengecam serangan rudal Rusia di Ukraina, dengan mengatakan: “Seorang gadis telah ditarik keluar dari bawah reruntuhan, ayah gadis itu tampaknya telah meninggal."
“Sang ibu ditarik keluar dengan derek—dia terjebak di bawah lempengan. Sejujurnya, sangat sulit untuk menyebut ini selain teror," kritik Antov.
Tapi dia segera berbalik, menghapus posting kritiknya media sosialnya dan mengeluarkan permintaan maaf. Dia menyalahkan postingan itu atas "kesalahpahaman yang tidak menguntungkan" dan kesalahan teknis.
Pada bulan September, kritikus Putin lainnya ditemukan tewas secara mencurigakan setelah diduga bunuh diri. Pavel Pchelnikov (52) ditemukan tewas di balkon apartemennya di Moskow.
Pada bulan Agustus, taipan kelab malam Dan Rapoport (52) juga meninggal dalam keadaan yang mencurigakan di Amerika Serikat.
Kritikus Putin itu rupanya meninggalkan catatan bunuh diri dan uang yang melekat pada anjingnya yang dilepaskannya ke sebuah taman di Washington D.C.
Kematian Antov terjadi setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah dalam pesan Natal yang penuh harapan: "Kami akan menciptakan keajaiban kami sendiri."
Zelensky mengatakan kepada negaranya yang dilanda perang: “Kami datang untuk rakyat kami, kami akan mengembalikan kebebasan kepada semua pria dan wanita Ukraina," katanya.
“Mari bertahan di musim dingin ini karena kita tahu apa yang kita perjuangkan."
“Di mana pun kami berada, kami akan bersama hari ini. Kami tidak akan menunggu keajaiban. Lagipula, kami membuatnya sendiri," imbuh dia.
Pavel Antov, yang tercatat sebagai anggota Parlemen wilayah Vladimir Oblast, sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-66 pada Sabtu pekan lalu ketika dia secara misterius jatuh dari sebuah hotel di India.
Konsul Jenderal Rusia Alexei Idamkin mengatakan sang miliarder jatuh dari jendela.
Menurut laporan NDTV, Selasa (27/12/2022), Antov—yang terdaftar sebagai politisi terkaya Rusia pada tahun 2019—ditemukan dalam genangan darah di luar hotel di Rayagada, di timur India, dua hari setelah teman lain di partainya, Vladimir Budanov (61), meninggal.
Budanov dilaporkan meninggal karena serangan jantung pada Kamis pekan lalu.
Pada bulan Juni, Antov mengecam serangan rudal Rusia di Ukraina, dengan mengatakan: “Seorang gadis telah ditarik keluar dari bawah reruntuhan, ayah gadis itu tampaknya telah meninggal."
“Sang ibu ditarik keluar dengan derek—dia terjebak di bawah lempengan. Sejujurnya, sangat sulit untuk menyebut ini selain teror," kritik Antov.
Tapi dia segera berbalik, menghapus posting kritiknya media sosialnya dan mengeluarkan permintaan maaf. Dia menyalahkan postingan itu atas "kesalahpahaman yang tidak menguntungkan" dan kesalahan teknis.
Pada bulan September, kritikus Putin lainnya ditemukan tewas secara mencurigakan setelah diduga bunuh diri. Pavel Pchelnikov (52) ditemukan tewas di balkon apartemennya di Moskow.
Pada bulan Agustus, taipan kelab malam Dan Rapoport (52) juga meninggal dalam keadaan yang mencurigakan di Amerika Serikat.
Kritikus Putin itu rupanya meninggalkan catatan bunuh diri dan uang yang melekat pada anjingnya yang dilepaskannya ke sebuah taman di Washington D.C.
Kematian Antov terjadi setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah dalam pesan Natal yang penuh harapan: "Kami akan menciptakan keajaiban kami sendiri."
Zelensky mengatakan kepada negaranya yang dilanda perang: “Kami datang untuk rakyat kami, kami akan mengembalikan kebebasan kepada semua pria dan wanita Ukraina," katanya.
“Mari bertahan di musim dingin ini karena kita tahu apa yang kita perjuangkan."
“Di mana pun kami berada, kami akan bersama hari ini. Kami tidak akan menunggu keajaiban. Lagipula, kami membuatnya sendiri," imbuh dia.
(min)