Cerita Kanibalisme Tentara Salib di Suriah pada Tahun 1098

Senin, 26 Desember 2022 - 19:01 WIB
loading...
A A A
Pada pagi hari tanggal 12 Desember, Tentara Salib lainnya menyadari hanya tinggal sedikit makanan yang tersisa yang telah diambil.

Mereka pun melakukan amukan hebat di Ma'arra. Tidak ada yang aman.

Seorang pengamat kontemporer mencatat, "Tidak ada sudut kota yang bersih dari mayat Saracen (Muslim), dan orang hampir tidak dapat pergi ke jalan kecuali dengan menginjak mayat mereka."

Tentara Salib Kanibal

Pembantaian tidak berakhir dengan pembunuhan massal pria, wanita dan anak-anak. Tentara Salib yang kelaparan beralih ke kanibalisme dengan banyaknya mayat bergelimpangan.

Seorang penulis sejarah, Radulph dari Caen, mencatat, "Beberapa orang mengatakan, karena kekurangan makanan, mereka merebus orang dewasa (Muslim) dalam panci masak, menusuk anak-anak dengan batang kayu dan memakannya dengan panggangan."

Fulcher dari Chartres mengakui kebiadaban yang dilakukan para Tentara Salib. "Saya ngeri untuk mengatakan banyak dari orang-orang kami, dilecehkan oleh kegilaan kelaparan yang berlebihan, potongan pantat orang Saracen (Muslim) yang sudah mati di sana, yang mereka masak, tetapi ketika itu belum cukup terpanggang oleh api, mereka melahapnya dengan mulut liar," ujar Fulcher.

Ada beberapa perdebatan ilmiah mengenai akar penyebab dari episode terkenal ini di Perang Salib Pertama, dengan beberapa menyalahkan tentara yang paling miskin, yang dikenal sebagai Tafur, sementara tanggapan umum yang putus asa terhadap kelaparan juga telah dikemukakan.

Beberapa sumber menyatakan pasukan Salib yang lebih miskin membedah tubuh orang mati untuk mencari koin yang disembunyikan di perut sebelum memasak dan memakan sisa-sisa daging dari tubuh.

Akhirnya sisa-sisa mayat manusia diseret ke luar kota, di mana mereka dibakar dalam tumpukan besar.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1014 seconds (0.1#10.140)