Cerita Kanibalisme Tentara Salib di Suriah pada Tahun 1098

Senin, 26 Desember 2022 - 19:01 WIB
loading...
A A A
Awalnya, beberapa warga Muslim Ma'arra melarikan diri dari kota itu menyusul berita tentang nasib Antiokhia, dan beberapa dari merkea berhasil mencapai kota yang lebih aman di Aleppo, Homs, dan Hama.

Namun, pada saat Tentara Salib dipimpin Raymond tiba di Ma'arra, sebagian besar penduduk masih ada di sana.

Kurang dari 10.000 orang Muslim berpikir mereka akan aman di balik tembok kota yang sejauh ini dapat membantu mengusir para penjajah.

Setelah gagal dalam upaya pertamanya merebut kota, dan diejek oleh penduduk setempat dalam prosesnya, Raymond menggabungkan kekuatan dengan sekutu dan saingan politiknya Bohemond.

Tentara Salib gabungan itu gagal lagi, hingga mengadopsi strategi yang berbeda dan mengepung kota.

Saat musim dingin mendekat, penting mengamankan jalur pasokan, terutama memberi makan pasukan, yang mulai menderita kelaparan.

Pengepungan Berhasil

Akhirnya penjajah membangun menara pengepungan, yang selesai dalam waktu sepuluh hari. Mereka berhasil menembus tembok pada 11 Desember, memaksa warga masuk ke kota yang dipertahankan oleh milisi yang kurang terlatih dan diperlengkapi persenjataan.

Sebagian besar, Tentara Salib memutuskan bermalam sebelum menjarah kota keesokan harinya.

Penyerahan damai dinegosiasikan dengan anggota terkemuka kota itu, termasuk jalan yang aman. Namun, menjelang fajar, beberapa Tentara Salib yang lebih miskin dan lapar mulai menjarah kota.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1125 seconds (0.1#10.140)