Jika Rusia Tak Dapat Jaminan Keamanan, Dunia Menuju Perang Dunia III dan Bencana Nuklir

Senin, 26 Desember 2022 - 14:34 WIB
loading...
Jika Rusia Tak Dapat...
Mosko memperingatkan bahwa jika Rusia tidak menerima jaminan keamanan, maka dunia akan menuju Perang Dunia III dan bencana nuklir. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Dmitry Medvedev, mantan presiden yang sekarang menjadi Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia , memperingatkan dunia menuju Perang Dunia III dan bencana nuklir . Menurutnya, itu akan terjadi jika negaranya tidak mendapatkan jaminan keamanan.

Peringatan itu dia sampaikan dalam artikel panjang di surat kabar Rossiyskaya Gazeta.

“Satu-satunya hal yang menghentikan musuh kita hari ini adalah pemahaman bahwa Rusia akan dipandu oleh [doktrin] tentang pencegahan nuklir. Dan jika ada ancaman nyata, kami akan bertindak,” tulis Medvedev dalam artikel yang diterbitkan pada Minggu malam, yang dilansir Russia Today, Senin (26/12/2022).

"Dalam skenario yang suram seperti itu tidak akan ada yang tersisa untuk memperdebatkan apakah itu serangan balasan atau pencegahan," lanjut sekuta utama Presiden Vladimir Putin tersebut.

Baca juga: Senjata Nuklir Moskow Hentikan Barat Memulai Perang Lawan Rusia

“Oleh karena itu, dunia Barat menyeimbangkan antara keinginan membara untuk mempermalukan, memotong-motong, dan menghancurkan Rusia secara maksimal, di satu sisi, dan keinginan untuk menghindari kiamat nuklir, di sisi lain,” paparnya.

"Jika Rusia tidak menerima jaminan keamanan yang dimintanya, dunia akan terus terhuyung-huyung ke ambang Perang Dunia III dan bencana nuklir,” imbuh dia. "Moskow melakukan segala yang kami bisa untuk mencegahnya.”

"Apakah Barat siap, melalui proksi Kiev, untuk melancarkan perang besar-besaran melawan kami, termasuk perang nuklir?" tanya Medvedev.

Desember lalu, Rusia mengajukan daftar proposal keamanan kepada AS dan NATO. Daftar tuntutan itu antara lain mendesak Barat untuk memberlakukan larangan Ukraina memasuki blok militer NATO, sambil bersikeras bahwa pasukan NATO harus mundur ke perbatasannya tahun 1997.

AS dan NATO dengan tegas menolak proposal itu, dengan mengatakan bahwa mereka hanya akan tertarik pada pembicaraan pengendalian senjata strategis yang terbatas.

"Itu menjadi jelas bahwa Moskow tidak memiliki siapa pun untuk dibicarakan dan tidak ada yang dapat dinegosiasikan dengan Barat," papar Medvedev.

Baca juga: Putin: Negara yang Serang Rusia dengan Nuklir Akan Lenyap dari Muka Bumi!

Dia mengeklaim bahwa pada bulan Februari ketika Ukraina mengumumkan keinginan mereka untuk menghidupkan kembali persenjataan nuklirnya, Moskow tidak punya pilihan lain selain bertindak.

“Dunia kita telah berubah, selamanya. Dan pertanyaan utamanya tetap…masa depan seperti apa yang dimulai hari ini?” sambung dia.

“Perjanjian pelucutan senjata baru saat ini tidak realistis dan tidak perlu,” tegas Medvedev.

“Semakin cepat jaminan keamanan maksimum yang sesuai dengan negara kita diterima, semakin cepat situasinya menjadi normal.”

Awal bulan ini, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengatakan bahwa Moskow bersedia untuk membahas masalah jaminan keamanan lagi, jika Barat serius tentang hal itu.

Sejak konflik di Ukraina pecah pada bulan Februari, blok NATO telah bergerak untuk menyambut Swedia dan Finlandia ke dalam barisannya, meskipun ekspansi keanggotaan itu belum diselesaikan.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Gagal Mendarat di Kapal...
Gagal Mendarat di Kapal Induk AS, Pesawat Tempur Senilai Rp1,2 Triliun Ini Jatuh ke Laut
Parade Hari Kemenangan...
Parade Hari Kemenangan Jadi Taruhan Besar bagi Putin, Berikut 4 Alasannya
Apa Rusia Membantu Padamkan...
Apa Rusia Membantu Padamkan Kebakaran Israel?
Meski Ukraina Tebar...
Meski Ukraina Tebar Ancaman, Siapa yang Datang ke Parade Hari Kemenangan di Moskow?
5 Fakta Viralnya Foto...
5 Fakta Viralnya Foto AI Donald Trump sebagai Paus, Netizen Sebut Anti Kristus
Siapa Penn Badgley?...
Siapa Penn Badgley? Aktor Penganut Baha'i yang Selalu Membaca Alquran dan Merenungkan Maknanya
J-36 China Diklaim Bisa...
J-36 China Diklaim Bisa Pecundangi Pesawat Pengebom B-21 AS
India dan Pakistan di...
India dan Pakistan di Ambang Perang, Bagaimana Perbandingan Kekuatan Militer Kedua Negara?
Spesifikasi Jet Tempur...
Spesifikasi Jet Tempur Rafale India dan Insiden Penembakan Tiga Pesawat oleh Pakistan
Rekomendasi
Respons Kondisi Ekonomi...
Respons Kondisi Ekonomi RI Terkini, Luhut Sebut Wajar Melambat di Masa Transisi
Conor Benn Tantang Devin...
Conor Benn Tantang Devin Haney Jika Gagal Rematch Lawan Chris Eubank Jr
Demokrat Nilai Prabowo...
Demokrat Nilai Prabowo Tunjukkan Sikap Kemandirian sebagai Kepala Negara Bukan Presiden Boneka
Berita Terkini
Respons Pemimpin Dunia...
Respons Pemimpin Dunia atas Operasi Sindoor, Turki: Perang Habis-habisan Terbuka Lebar
6 Kriteria Paus Baru...
6 Kriteria Paus Baru yang Dipilih dalam Konklaf, Salah Satunya Penyembuh Luka Lama
Gagal Mendarat di Kapal...
Gagal Mendarat di Kapal Induk AS, Pesawat Tempur Senilai Rp1,2 Triliun Ini Jatuh ke Laut
Terungkap Alasan Tentara...
Terungkap Alasan Tentara India Kibarkan Bendera Putih
Setelah Berlaku di Sekolah,...
Setelah Berlaku di Sekolah, Mendagri Prancis Akan Larang Penggunaan Jilbab di Kampus
3 Negara yang Bisa Membantu...
3 Negara yang Bisa Membantu Pakistan Jika Perang dengan India, Siapa Saja?
Infografis
Jerman Persiapkan Anak-anak...
Jerman Persiapkan Anak-anak Hadapi Krisis Perang Dunia III
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved