Putin: Negara yang Serang Rusia dengan Nuklir Akan Lenyap dari Muka Bumi!
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin bersumpah akan melenyapkan negara mana pun yang berani menyerang Rusia dengan senjata nuklir .
“Senjata hipersonik canggih Rusia akan memastikan Rusia dapat merespons dengan paksa jika diserang," katanya dalam sebuah forum di Kyrgyzstan pada hari Jumat.
"Negara mana pun yang berani menyerang Rusia dengan senjata nuklir akan lenyap dari muka Bumi,” lanjut pemimpin Kremlin tersebut, seperti dikutip Reuters, Sabtu (10/12/2022).
Putin mengatakan Rusia tidak memiliki mandat untuk meluncurkan serangan nuklir pencegahan pertama, tidak seperti Amerika Serikat. Namun, senjata hipersonik canggih Rusia akan memastikan Moskow dapat merespons dengan paksa jika diserang.
Putin mengatakan Rusia kemungkinan harus mencapai kesepakatan mengenai Ukraina di masa depan, tetapi pihaknya merasa sudah dikhianati oleh gagalnya kesepakatan Minsk.
Putin mengatakan Jerman dan Prancis—yang menjadi perantara perjanjian gencatan senjata di Ibu Kota Belarusia, Minsk, antara Ukraina dan separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur pada 2014 dan 2015—telah mengkhianati Rusia dan sekarang memompa Ukraina dengan senjata.
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di majalah Jerman, Zeit, pada hari Rabu, mantan kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa perjanjian Minsk telah menjadi upaya untuk memberi Ukraina waktu untuk membangun pertahanannya.
Merespons komentar Merkel, Putin mengatakan dia kecewa dengan pengakuan tersebut.
“Senjata hipersonik canggih Rusia akan memastikan Rusia dapat merespons dengan paksa jika diserang," katanya dalam sebuah forum di Kyrgyzstan pada hari Jumat.
"Negara mana pun yang berani menyerang Rusia dengan senjata nuklir akan lenyap dari muka Bumi,” lanjut pemimpin Kremlin tersebut, seperti dikutip Reuters, Sabtu (10/12/2022).
Putin mengatakan Rusia tidak memiliki mandat untuk meluncurkan serangan nuklir pencegahan pertama, tidak seperti Amerika Serikat. Namun, senjata hipersonik canggih Rusia akan memastikan Moskow dapat merespons dengan paksa jika diserang.
Putin mengatakan Rusia kemungkinan harus mencapai kesepakatan mengenai Ukraina di masa depan, tetapi pihaknya merasa sudah dikhianati oleh gagalnya kesepakatan Minsk.
Putin mengatakan Jerman dan Prancis—yang menjadi perantara perjanjian gencatan senjata di Ibu Kota Belarusia, Minsk, antara Ukraina dan separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur pada 2014 dan 2015—telah mengkhianati Rusia dan sekarang memompa Ukraina dengan senjata.
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di majalah Jerman, Zeit, pada hari Rabu, mantan kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa perjanjian Minsk telah menjadi upaya untuk memberi Ukraina waktu untuk membangun pertahanannya.
Merespons komentar Merkel, Putin mengatakan dia kecewa dengan pengakuan tersebut.
(min)