Bawa-bawa Islam, Ini Alasan Aneh Taliban Larang Perempuan Afghanistan Kuliah
loading...
A
A
A
KABUL - Taliban mengungkap alasan aneh dalam kebijakannya melarang perempuan Afghanistan kuliah di universitas.
Alasannya adalah karena para perempuan mengambil jurusan pertanian dan teknik yang, menurut kelompok berkuasa itu, bertentangan dengan Islam dan kehormatan Afghanistan.
Selain alasan utama tersebut, Taliban juga berdalih bahwa para perempuan yang kuliah secara rutin melanggar aturan pakaian.
Nida Mohammad Nadim, Menteri Pendidikan Tinggi Pemerintah Afghanistan yang dipimpin Taliban, mengatakan larangan itu diperlukan untuk menghentikan pencampuran gender di universitas.
"Kami menyuruh para gadis memiliki jilbab yang tepat tetapi mereka tidak dan mereka mengenakan gaun seperti mereka akan pergi ke upacara pernikahan," katanya.
"Gadis-gadis sedang belajar pertanian dan teknik, tetapi ini tidak cocok dengan budaya Afghanistan. Gadis-gadis harus belajar, tetapi tidak di ranah yang bertentangan dengan Islam dan kehormatan Afghanistan," lanjut dia, merujuk pada jurusan pertanian dan teknik yang diambil para perempuan.
Taliban "memukul rata" dalam memberlakukan larangan ini, yakni semua perempuan wanita di seluruh negeri harus berhenti menghadiri kuliah di semua universitas swasta maupun negeri.
Larangan berlaku sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Itu dengan cepat disambut dengan demonstrasi dan protes, serta reaksi dari beberapa ikon olahraga nasional, negara regional dan pemerintah Amerika Serikat (AS).
Alasannya adalah karena para perempuan mengambil jurusan pertanian dan teknik yang, menurut kelompok berkuasa itu, bertentangan dengan Islam dan kehormatan Afghanistan.
Selain alasan utama tersebut, Taliban juga berdalih bahwa para perempuan yang kuliah secara rutin melanggar aturan pakaian.
Nida Mohammad Nadim, Menteri Pendidikan Tinggi Pemerintah Afghanistan yang dipimpin Taliban, mengatakan larangan itu diperlukan untuk menghentikan pencampuran gender di universitas.
"Kami menyuruh para gadis memiliki jilbab yang tepat tetapi mereka tidak dan mereka mengenakan gaun seperti mereka akan pergi ke upacara pernikahan," katanya.
"Gadis-gadis sedang belajar pertanian dan teknik, tetapi ini tidak cocok dengan budaya Afghanistan. Gadis-gadis harus belajar, tetapi tidak di ranah yang bertentangan dengan Islam dan kehormatan Afghanistan," lanjut dia, merujuk pada jurusan pertanian dan teknik yang diambil para perempuan.
Taliban "memukul rata" dalam memberlakukan larangan ini, yakni semua perempuan wanita di seluruh negeri harus berhenti menghadiri kuliah di semua universitas swasta maupun negeri.
Larangan berlaku sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Itu dengan cepat disambut dengan demonstrasi dan protes, serta reaksi dari beberapa ikon olahraga nasional, negara regional dan pemerintah Amerika Serikat (AS).