Tentara AS Dijuluki 'Captain America' Bunuh Diri usai 12 Tur Tempur
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Seorang tentara Amerika Serikat (AS) bunuh diri setelah melayani 12 tur tempur di luar negeri, termasuk di Afghanistan. Tentara bernama Sersan Andrew "Andy" Christian Marckesano ini dijuluki rekan-rekannya sebagai "Captain America" di kehidupan nyata.
Dia melayani 6 tur penuh di Afghanistan dengan resimen Lintas Udara ke-82 dan Ranger. Enam tur tempur lainnya dijalaninya di berbagai negara.
Dia bangkit untuk menjadi anggota Green Baret (Baret Hijau) dan telah menerima Silver Star. Dia baru saja pindah ke Washington, D.C., untuk memulai pekerjaan yang diidamkannya di Pentagon.
Aksi bunuh diri sang "Captain America" ini hanya berselang dua hari setelah perayaan Empat Juli atau Hari Kemerdekaan AS. Pada pada Senin malam setelah makan malam di Old City, Alexandria, dengan mantan pemimpin batalionnya, Marckesano pulang dan tewas karena bunuh diri di depan istrinya. Dia memiliki tiga anak kecil dan statusnya masih bertugas aktif.
Kematiannya mengirimkan gelombang kejutan di internal militer Amerika. Teman-teman, keluarga, dan pemimpin militernya bingung. (Baca: Jenderal Amerika Ragu Rusia Bayar Taliban untuk Habisi Tentara AS )
Banyak yang mengatakan kepada Fox News bahwa Marckesano tidak pernah menyelesaikan turnya di Lembah Arghandab Afghanistan pada tahun 2009 dengan 2-508, sebuah batalion yang memiliki tingkat korban tertinggi dari setiap unit selama perang.
"Penempatan itu seperti berada di atas ring bersama Mike Tyson selama satu tahun," kata mantan Komandan Batalion Sersan Mayor Bert Puckett, seperti dikutip Fox News, Sabtu (11/7/2020).
Dia mengirimkan permohonan yang penuh semangat minggu ini ke seluruh batalion; “Kirimi saya pesan, sebelum pintu saya terbuka...panggilan saya sudah dekat. Kami melakukan hal-hal yang membuat film tentang orang dan dalam beberapa kasus, penulis dan produser bahkan tidak akan mencoba untuk menulis cerita kami... ranselnya berat...dan ketika berat, kami saling membantu , tetapi Anda harus menjangkau...Jangan biarkan Lembah (Arghandab) menang."
Bunuh diri Marckesano adalah yang ke-30 dari batalion ini. Dia adalah salah satu dari 20 veteran perang yang merenggut nyawa mereka setiap hari, sebuah epidemi yang coba dihentikan oleh militer dan Gedung Putih.
Bulan lalu, Presiden Donald Trump meluncurkan Satuan Tugas Pencegahan dengan upacara Gedung Putih.
“Pemerintahan saya mengatur semua sumber daya untuk menghentikan krisis bunuh diri veteran dan melindungi pahlawan bangsa kita yang paling berharga. Mereka telah melalui begitu banyak hal, dan ini adalah masalah yang mendalam," kata Trump.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
Dia melayani 6 tur penuh di Afghanistan dengan resimen Lintas Udara ke-82 dan Ranger. Enam tur tempur lainnya dijalaninya di berbagai negara.
Dia bangkit untuk menjadi anggota Green Baret (Baret Hijau) dan telah menerima Silver Star. Dia baru saja pindah ke Washington, D.C., untuk memulai pekerjaan yang diidamkannya di Pentagon.
Aksi bunuh diri sang "Captain America" ini hanya berselang dua hari setelah perayaan Empat Juli atau Hari Kemerdekaan AS. Pada pada Senin malam setelah makan malam di Old City, Alexandria, dengan mantan pemimpin batalionnya, Marckesano pulang dan tewas karena bunuh diri di depan istrinya. Dia memiliki tiga anak kecil dan statusnya masih bertugas aktif.
Kematiannya mengirimkan gelombang kejutan di internal militer Amerika. Teman-teman, keluarga, dan pemimpin militernya bingung. (Baca: Jenderal Amerika Ragu Rusia Bayar Taliban untuk Habisi Tentara AS )
Banyak yang mengatakan kepada Fox News bahwa Marckesano tidak pernah menyelesaikan turnya di Lembah Arghandab Afghanistan pada tahun 2009 dengan 2-508, sebuah batalion yang memiliki tingkat korban tertinggi dari setiap unit selama perang.
"Penempatan itu seperti berada di atas ring bersama Mike Tyson selama satu tahun," kata mantan Komandan Batalion Sersan Mayor Bert Puckett, seperti dikutip Fox News, Sabtu (11/7/2020).
Dia mengirimkan permohonan yang penuh semangat minggu ini ke seluruh batalion; “Kirimi saya pesan, sebelum pintu saya terbuka...panggilan saya sudah dekat. Kami melakukan hal-hal yang membuat film tentang orang dan dalam beberapa kasus, penulis dan produser bahkan tidak akan mencoba untuk menulis cerita kami... ranselnya berat...dan ketika berat, kami saling membantu , tetapi Anda harus menjangkau...Jangan biarkan Lembah (Arghandab) menang."
Bunuh diri Marckesano adalah yang ke-30 dari batalion ini. Dia adalah salah satu dari 20 veteran perang yang merenggut nyawa mereka setiap hari, sebuah epidemi yang coba dihentikan oleh militer dan Gedung Putih.
Bulan lalu, Presiden Donald Trump meluncurkan Satuan Tugas Pencegahan dengan upacara Gedung Putih.
“Pemerintahan saya mengatur semua sumber daya untuk menghentikan krisis bunuh diri veteran dan melindungi pahlawan bangsa kita yang paling berharga. Mereka telah melalui begitu banyak hal, dan ini adalah masalah yang mendalam," kata Trump.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
(min)