Jenderal Amerika Ragu Rusia Bayar Taliban untuk Habisi Tentara AS

Rabu, 08 Juli 2020 - 07:28 WIB
loading...
Jenderal Amerika Ragu...
Jenderal Kenneth Frank McKenzie, komandan Komando Sentral Amerika Serikat. Foto/Departemen Pertahanan AS/Lisa Ferdinando
A A A
WASHINGTON - Jenderal Kenneth "Frank" McKenzie, komandan Komando Sentral Amerika Serikat (AS) meragukan laporan intelijen soal Rusia membayar militan Taliban untuk memburu dan membantai para tentara Amerika di Afghanistan. Menurutnya, laporan itu tidak terbukti.

"Saya merasa sangat mengkhawatirkan, saya hanya tidak tidak menemukan bahwa ada hubungan sebab akibat di sana," kata jenderal top Amerika di Timur Tengah tersebut kepada sejumlah media termasuk The Associated Press dan ABC News pada hari Selasa.

"Kasus intelijen tidak terbukti bagi saya—tidak terbukti cukup bahwa saya akan membawanya ke pengadilan—dan Anda tahu itu sering benar dalam intelijen medan perang."

Beberapa pejabat intelijen AS mengatakan informasi bahwa Rusia menawarkan hadiah kepada militan Taliban untuk membunuh para tentara Amerika dimasukkan dalam laporan intelijen untuk Presiden Donald Trump pada akhir Februari. (Baca: NYT: Intel AS Sebut Rusia Perintahkan Pembunuhan Tentara Amerika di Afghanistan )

Namun, Gedung Putih telah membantah bahwa Trump diberi pengarahan pada waktu itu dengan alasan bahwa informasi intelijen tidak cukup kredibel untuk menarik perhatiannya.

Jenderal McKenzie mencatat bahwa meskipun dia tidak dapat menemukan hubungan yang kredibel antara uang pembayaran atau hadiah dan kematian tentara AS, informasi intelijen tidak selalu pasti.

McKenzie juga mengatakan Rusia telah menjadi ancaman di Afghanistan selama bertahun-tahun, dan banyak laporan telah mengungkap dukungan Rusia terhadap pasukan Taliban. Tetapi, dia juga mencatat bahwa apakah Taliban menerima bantuan dari Rusia atau tidak, mereka telah dan tetap menjadi ancaman tinggi bagi perlindungan pasukan Amerika.

"Selama beberapa tahun terakhir, Taliban telah melakukan tingkat terbaik mereka untuk melakukan operasi terhadap kami, jadi tidak ada yang praktis berubah di lapangan dalam hal perlindungan pasukan," kata McKenzie kepada wartawan yang dilansir Fox News, Rabu (8/7/2020). (Baca juga: Soal Rusia Buru Tentara AS di Afghanistan, Trump Mengaku Tidak Diberitahu )

Sang jenderal menjelaskan bahwa ketegangan antara AS dan Rusia telah tinggi di Afghanistan karena kekalahan Rusia di sana pada 1980-an. Menurutnya, Rusia akan menggunakan kesempatan apa pun untuk "membuang pasir di roda gigi" untuk membuat hidup tidak nyaman.

"Kita harus selalu ingat bahwa Rusia bukan teman kita, mereka bukan teman kita dan mereka bukan teman kita di Afghanistan dan mereka tidak berharap kita baik," kata McKenzie.

"Kita hanya perlu mengingat itu setiap saat, ketika kita mengevaluasi intelijen tersebut," imbuh dia.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Trump Peringatkan Putin:...
Trump Peringatkan Putin: Menolak Gencatan Senjata Akan Sangat Menghancurkan bagi Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Jenderal Tertinggi Rusia:...
Jenderal Tertinggi Rusia: Pasukan Ukraina Dikepung di Kursk
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
Putin: Tentara Bayaran...
Putin: Tentara Bayaran Asing yang Bela Ukraina Dianggap Teroris!
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
Rekomendasi
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
29 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
AS Mengakui Perang Ukraina...
AS Mengakui Perang Ukraina Adalah Perang Proksi AS dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved