Ukraina Kecam Kissinger: Kesepakatan dengan Iblis, Kemenangan bagi Putin
loading...
A
A
A
KIEV - Pemerintah Ukraina menolak dan mengecam usulan mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Henry Kissinger tentang Kiev berdamai dengan Moskow dan mengakhiri perang.
Ajudan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, menggambarkan terlibat kesepakatan dengan Rusia saat ini sama halnya membuat kesepakatan dengan iblis.
Kissinger mengatakan Ukraina harus mencari rencana perdamaian yang dinegosiasikan dengan Rusia untuk mengurangi risiko meluncur ke perang dunia lain.
Kissinger menulis di majalah The Spectator bahwa para pemimpin Eropa "berjalan dalam tidur" ke dalam Perang Dunia I, yang mengakibatkan kematian jutaan orang.
Perjanjian Versailles, tulis dia, meninggalkan struktur kekuasaan yang lebih rapuh daripada yang digantikannya.
Kissinger bertanya apakah perang di Ukraina berada pada titik balik yang sama.
Perang terus berlarut-larut setelah invasi Rusia pada 24 Februari, dan Ukraina mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO setelah Rusia mencaplok wilayah Luhansk, Donetsk, Zaporizhzhia, dan Kherson.
“Waktunya semakin dekat untuk membangun perubahan strategis yang telah dicapai dan mengintegrasikannya ke dalam struktur baru untuk mencapai perdamaian melalui negosiasi,” tulis Kissinger.
“Proses perdamaian harus menghubungkan Ukraina dengan NATO, bagaimanapun diungkapkannya. Alternatif kenetralan tidak lagi berarti, terutama setelah Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO," lanjut Kissinger.
Ajudan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, menggambarkan terlibat kesepakatan dengan Rusia saat ini sama halnya membuat kesepakatan dengan iblis.
Kissinger mengatakan Ukraina harus mencari rencana perdamaian yang dinegosiasikan dengan Rusia untuk mengurangi risiko meluncur ke perang dunia lain.
Kissinger menulis di majalah The Spectator bahwa para pemimpin Eropa "berjalan dalam tidur" ke dalam Perang Dunia I, yang mengakibatkan kematian jutaan orang.
Perjanjian Versailles, tulis dia, meninggalkan struktur kekuasaan yang lebih rapuh daripada yang digantikannya.
Kissinger bertanya apakah perang di Ukraina berada pada titik balik yang sama.
Perang terus berlarut-larut setelah invasi Rusia pada 24 Februari, dan Ukraina mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO setelah Rusia mencaplok wilayah Luhansk, Donetsk, Zaporizhzhia, dan Kherson.
“Waktunya semakin dekat untuk membangun perubahan strategis yang telah dicapai dan mengintegrasikannya ke dalam struktur baru untuk mencapai perdamaian melalui negosiasi,” tulis Kissinger.
“Proses perdamaian harus menghubungkan Ukraina dengan NATO, bagaimanapun diungkapkannya. Alternatif kenetralan tidak lagi berarti, terutama setelah Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO," lanjut Kissinger.