Teori Konspirasi Hilangnya Pesawat MH370 yang Misterius, Benarkah Pilot Bunuh Diri?
loading...
A
A
A
Karena bila roda tersebut dikeluarkan maka akan menggali kedalaman air dan sulit bagi pesawat untuk muncul ke permukaan, dan meningkatkan kemungkinan pesawat hancur.
Pesawat MH370 yang hilang pada 2014 ini melayani penerbangan dari Malaysia menuju Beijing. Terdapat sekitar 239 penumpang dan termasuk dengan 12 kru kabin.
Penerbangan MH370 ini dipimpin pilot senior bernama Zaharie Ahmad, dan copilot Fariq Abdul Hamid.
Pada penerbangan yang dijadwalkan selama 6 jam tersebut justru tidak pernah mencapai tujuannya atau kembali ke tempat pemberangkatan. Sehingga bisa dibilang MH370 menghilang secara misterius.
Bahkan dalam proses pencarian ditemukan fakta pesawat tersebut telah melenceng dari jalur yang seharusnya ditempuh.
Kemudian pada 2016, pihak Amerika Serikat yang membantu kasus ini sempat menemukan adanya simulator pesawat di rumah Pilot Zaharie Ahmad, dimana tujuan akhir dari simulator tersebut berada di Samudera Hindia tanpa adanya tempat pendaratan.
Hal tersebut lantas ramai konspirasi bahwa Zaharie memang sengaja melakukan bunuh diri massal. Teori itu saat ini diperkuat dengan penemuan puing baru.
Hingga saat ini, otoritas Malaysia belum mendapatkan kembali black box pesawat untuk mengetahui pasti apa yang terjadi sebelum terjadinya kecelakaan tersebut.
Lihat Juga: ITB Sampaikan Duka Cita Atas Tewasnya Mahasiswa Fakultas Teknik Loncat dari Lantai 27 Apartemen
Pesawat MH370 yang hilang pada 2014 ini melayani penerbangan dari Malaysia menuju Beijing. Terdapat sekitar 239 penumpang dan termasuk dengan 12 kru kabin.
Penerbangan MH370 ini dipimpin pilot senior bernama Zaharie Ahmad, dan copilot Fariq Abdul Hamid.
Pada penerbangan yang dijadwalkan selama 6 jam tersebut justru tidak pernah mencapai tujuannya atau kembali ke tempat pemberangkatan. Sehingga bisa dibilang MH370 menghilang secara misterius.
Bahkan dalam proses pencarian ditemukan fakta pesawat tersebut telah melenceng dari jalur yang seharusnya ditempuh.
Kemudian pada 2016, pihak Amerika Serikat yang membantu kasus ini sempat menemukan adanya simulator pesawat di rumah Pilot Zaharie Ahmad, dimana tujuan akhir dari simulator tersebut berada di Samudera Hindia tanpa adanya tempat pendaratan.
Hal tersebut lantas ramai konspirasi bahwa Zaharie memang sengaja melakukan bunuh diri massal. Teori itu saat ini diperkuat dengan penemuan puing baru.
Hingga saat ini, otoritas Malaysia belum mendapatkan kembali black box pesawat untuk mengetahui pasti apa yang terjadi sebelum terjadinya kecelakaan tersebut.
Lihat Juga: ITB Sampaikan Duka Cita Atas Tewasnya Mahasiswa Fakultas Teknik Loncat dari Lantai 27 Apartemen
(sya)