Indonesia Coba Datangkan WN China Terkait Kasus Perbudakan WNI

Jum'at, 10 Juli 2020 - 16:57 WIB
loading...
Indonesia Coba Datangkan...
Retno menuturkan, pemerintah mencoba mendatangkan warga negara China untuk menjadi sanksi dalam kasus eksploitasi ABK asal Indonesia di kapal ikan China beberapa waktu lalu. Foto/Kemlu RI
A A A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menuturkan, pemerintah mencoba mendatangkan warga negara China untuk menjadi sanksi dalam kasus eksploitasi anak buah kapal (ABK) asal Indonesia di kapal ikan China beberapa waktu lalu. Para ABK itu bekerja di kapal Long Xin 629, Long Xin 605, Long Xin 606 dan Tian Yu.

Retno menuturkan, Bareskrim telah menetapkan tiga tersangka atas kasus kapal Long Xin 629. Guna melengkapi proses investigasi, jelas Retno, pemerintah telah secara resmi meminta dihadirkannya warga negara China sebagai saksi untuk kasus ini.

( Baca juga: Curhat ke Menlu, ABK di Kapal China Bekerja 18 Jam Setiap Hari dan Tidak Digaji )

"Permintaan tersebut telah disampaikan atau melalui Kedutaan Besar China di Jakarta dan kita akan terus secara konsisten menegakan keadilan bagi para ABK WNI yang telah menjadi korban eksploitasi, termasuk melalui mekanisme kerjasama hukum antara kedua negara," ucap Retno.

Retno kemudian menuturkan, Kementerian Luar Negeri Indonesia telah melakukan kerjasma dengan Dukcapil Kementerian Dalam Negeri untuk menerbitkan surat kematian ABK WNI yang bekerja di kapal tersebut. Menurut Retno, surat kematian tersebut dibutuhkan untuk bisa mengklaim asuransi para ABK WNI.

( Baca juga: Perekrut 2 ABK yang Diperbudak Kapal Ikan China Ditangkap di Bogor )

"Kita akan terus upayakan hak-hak seluruh ABK terpenuhi dan ini merupakan bagian dari terpisahkan dari upaya perlindungan itu sendiri," tukasnya dalam konferensi pers vitual pada Jumat (10/7/2020).
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
5 Alutsista Tercanggih...
5 Alutsista Tercanggih China, dari Jet Tempur Siluman hingga Kapal Induk Drone
8 Kelemahan China di...
8 Kelemahan China di Samudera Hindia yang Bisa Jadi Ancaman saat Terjadi Perang Taiwan
Merasa Diintimidasi...
Merasa Diintimidasi China, Palau Minta Bantuan Militer AS
Kapal Latih Angkatan...
Kapal Latih Angkatan Laut China Kunjungi Filipina
Filipina Tuduh Kapal...
Filipina Tuduh Kapal Penjaga Pantai China Gunakan Sinar Laser Kelas Militer
Melihat Lebih Dekat...
Melihat Lebih Dekat Kapal Perusak Terbesar China Pesaing USS Zumwalt
Bakamla RI Usir Kapal...
Bakamla RI Usir Kapal China Coast Guard di Laut Natuna Utara
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Dapat Hadiah Pesawat...
Dapat Hadiah Pesawat Boeing 747-8 dari Qatar, Trump: Gratis!
Rekomendasi
Polres Pelabuhan Tanjung...
Polres Pelabuhan Tanjung Priok Bantu Warga Ternate yang Kehilangan Dokumen Pulang Kampung
13 Orang Tewas Akibat...
13 Orang Tewas Akibat Ledakan Amunisi, Kapuspen TNI: SOP Pemusnahan Akan Dievaluasi
Maestro Herbal Indonesia...
Maestro Herbal Indonesia Rayakan Satu Tahun Sanga Sanga
Berita Terkini
Militer Pakistan Bantah...
Militer Pakistan Bantah Tangkap Pilot India
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Banyak Negara Mengakui...
Banyak Negara Mengakui Palestina, Israel Keluarkan Ancaman
Perang India dan Pakistan,...
Perang India dan Pakistan, Siapa yang Paling Menderita?
Angkatan Udara Pakistan...
Angkatan Udara Pakistan Klaim Menang 6:0 dalam Perang dengan India
Infografis
Januari 2025, Tercatat...
Januari 2025, Tercatat 146,5 Juta Orang Indonesia Memakai Pinjol
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved