Mengenal Kehidupan Orang Islam di Argentina
loading...
A
A
A
BUENOS AIRES - Argentina merupakan salah satu negara bagian selatan Amerika Selatan dan negara yang mempunyai wilayah terbesar kedua setelah Brazil.
Negara ini memiliki pertumbuhan penduduk cukup banyak yakni 0,93%, sehingga pada tahun 2022 ini populasi penduduk mencapai 46 juta jiwa.
Dikutip dari findeasy-in, dari jumlah penduduk tersebut, masyarakat terbagi menjadi beberapa kelompok keagamaan yakni Kristen (Protestan, Injili, Katolik Roma dan Saksi Yehuwa dan Mormon) sebanyak 79,6 %, tidak beragama 18,9%, ateis 6%, agnostik 3,2%, dan Islam 1,2%.
Dari beberapa persentase pemeluk agama tersebut yang menduduki persentase terbanyak adalah Kristen dan yang paling sedikit adalah Islam.
Kehadiran Islam sebagai negara minoritas di Argentina selalu dikaitkan dengan adanya penaklukan Spanyol dan juga penjelajahan dari Amerika.
Kehadiran Islam di negara Argentina dapat dikaitkan dengan adanya penaklukan Spanyol dan juga penjelajahan dari Amerika.
Pemukim Muslim pertama kali ada disebut sebagai bangsa Moor yakni pada abad ke-15 yang menjelajahi Amerika bersamaan dengan penjelajah Spanyol.
Bangsa Moor mengacu pada Muslim keturunan Afrika Utara dan Spanyol yang dipaksa masuk Kristen setelah praktik penyebaran agama Islam dilarang.
Untuk menghindari penganiayaan, banyak yang melarikan diri dan menetap di negara bagian Amerika Selatan ini.
Setelah berpindah tempat, bangsa Moor pertama kali mendirikan masjid pada tahun 80-an yakni Masjid At-Tauhid yang dibuka untuk komunitas Syiah pada tahun 1983 dan mendapat dukungan dari kedutaan besar Iran.
Bangunan masjid yang kedua adalah masjid Al Rahman yang dibangun pada tahun 1985 untuk komunitas Sunni dan merupakan bangunan masjid yang kedua bagi masyarakat Muslim.
Selain kedua masjid tersebut, ada Masjid Raja Fahd yang dibangun pada tahun 1996 yang telah didanai oleh Raja Arab Saudi dan merupakan masjid terbesar yang ada di Amerika.
Dikutip dari amaliah-com, komunitas muslim yang berada di Amerika Selatan telah mengalami penurunan pada beberapa tahun belakangan ini karena adanya faktor internal dalam komunitas tersebut.
Kebiasaan dan juga praktik tradisi keislaman sudah mulai hilang. Hal tersebut dikarenakan generasi pendahulunya sudah meninggal dan tidak menularkan pengetahuan keislaman kepada generasi selanjutnya.
Selain itu banyak keturunan muslim yang hanya memiliki bahasa Spanyol, sehingga mengarah kepada permasalahan yang kedua yakni tidak cukupnya para ahli atau ulama muslim yang mahir berbahasa Spanyol.
Dengan adanya hal tersebut maka kebanyakan generasi muda yang tidak mengetahui bahasa Arab, sehingga pengetahuan generasi muda muslim di Argentina lambat laun mulai memudar.
Lihat Juga: Tentara Kristen Israel Tewas di Gaza, tapi Keluarga Diperintahkan Singkirkan Salib dari Nisannya
Negara ini memiliki pertumbuhan penduduk cukup banyak yakni 0,93%, sehingga pada tahun 2022 ini populasi penduduk mencapai 46 juta jiwa.
Dikutip dari findeasy-in, dari jumlah penduduk tersebut, masyarakat terbagi menjadi beberapa kelompok keagamaan yakni Kristen (Protestan, Injili, Katolik Roma dan Saksi Yehuwa dan Mormon) sebanyak 79,6 %, tidak beragama 18,9%, ateis 6%, agnostik 3,2%, dan Islam 1,2%.
Dari beberapa persentase pemeluk agama tersebut yang menduduki persentase terbanyak adalah Kristen dan yang paling sedikit adalah Islam.
Kehadiran Islam sebagai negara minoritas di Argentina selalu dikaitkan dengan adanya penaklukan Spanyol dan juga penjelajahan dari Amerika.
Kehadiran Islam di negara Argentina dapat dikaitkan dengan adanya penaklukan Spanyol dan juga penjelajahan dari Amerika.
Pemukim Muslim pertama kali ada disebut sebagai bangsa Moor yakni pada abad ke-15 yang menjelajahi Amerika bersamaan dengan penjelajah Spanyol.
Bangsa Moor mengacu pada Muslim keturunan Afrika Utara dan Spanyol yang dipaksa masuk Kristen setelah praktik penyebaran agama Islam dilarang.
Untuk menghindari penganiayaan, banyak yang melarikan diri dan menetap di negara bagian Amerika Selatan ini.
Setelah berpindah tempat, bangsa Moor pertama kali mendirikan masjid pada tahun 80-an yakni Masjid At-Tauhid yang dibuka untuk komunitas Syiah pada tahun 1983 dan mendapat dukungan dari kedutaan besar Iran.
Bangunan masjid yang kedua adalah masjid Al Rahman yang dibangun pada tahun 1985 untuk komunitas Sunni dan merupakan bangunan masjid yang kedua bagi masyarakat Muslim.
Selain kedua masjid tersebut, ada Masjid Raja Fahd yang dibangun pada tahun 1996 yang telah didanai oleh Raja Arab Saudi dan merupakan masjid terbesar yang ada di Amerika.
Dikutip dari amaliah-com, komunitas muslim yang berada di Amerika Selatan telah mengalami penurunan pada beberapa tahun belakangan ini karena adanya faktor internal dalam komunitas tersebut.
Kebiasaan dan juga praktik tradisi keislaman sudah mulai hilang. Hal tersebut dikarenakan generasi pendahulunya sudah meninggal dan tidak menularkan pengetahuan keislaman kepada generasi selanjutnya.
Selain itu banyak keturunan muslim yang hanya memiliki bahasa Spanyol, sehingga mengarah kepada permasalahan yang kedua yakni tidak cukupnya para ahli atau ulama muslim yang mahir berbahasa Spanyol.
Dengan adanya hal tersebut maka kebanyakan generasi muda yang tidak mengetahui bahasa Arab, sehingga pengetahuan generasi muda muslim di Argentina lambat laun mulai memudar.
Lihat Juga: Tentara Kristen Israel Tewas di Gaza, tapi Keluarga Diperintahkan Singkirkan Salib dari Nisannya
(sya)