Rusia: Prancis dan Jerman Utang Kompensasi Genosida pada Warga Donbass

Minggu, 11 Desember 2022 - 05:03 WIB
loading...
Rusia: Prancis dan Jerman...
Ketua Duma Negara Rusia Vyacheslav Volodin. Foto/sputnik
A A A
MOSKOW - Ketua Duma Negara Rusia Vyacheslav Volodin memperingatkan Jerman dan Prancis harus membayar ganti rugi kepada warga sipil Donbass yang telah menderita serangan Ukraina sejak 2014.

Duma Negara merupakan majelis rendah parlemen Rusia. Komentarnya muncul setelah mantan kanselir Jerman Angela Merkel mengakui perjanjian damai Minsk hanyalah taktik untuk memberi Ukraina cukup waktu untuk membangun militernya.

Pengakuan Merkel berarti Berlin dan Paris yang menengahi kesepakatan itu “memikul tanggung jawab moral dan material atas apa yang terjadi di Ukraina,” tulis Volodin di Telegram pada Sabtu (10/12/2022).

Baca juga: Jerman Jelaskan Alasan Menolak Rudal Patriot ke Ukraina

Kegagalan terencana untuk memenuhi kewajiban berdasarkan perjanjian tersebut “tidak hanya merupakan hilangnya kepercayaan, tetapi juga kejahatan yang dilakukan para penandatangan perjanjian Minsk, yakni Merkel, (mantan presiden Prancis Francois) Hollande, dan (mantan presiden Ukraina Pyotr) Poroshenko, harus dijawab,” tegas dia.

"Mereka harus membayar kompensasi kepada penduduk Donbass selama delapan tahun genosida dan kerusakan," tegas Volodin.

Baca juga: PBB Peringatkan Bahaya Barat Persenjatai Ukraina

Menurut anggota parlemen Rusia, krisis Ukraina yang sedang berlangsung disebabkan "kebijakan curang" yang dilakukan para pemimpin Prancis dan Jerman.

Volodin mengenang bahwa pada 2014, Berlin dan Paris juga menjadi perantara kesepakatan antara pemerintah Presiden Ukraina yang terpilih secara demokratis, Viktor Yanukovich, dan oposisi negara untuk menghentikan kerusuhan hebat di Kiev.

Kerusuhan meletus di ibu kota Ukraina setelah Yanukovich menolak menandatangani perjanjian asosiasi dengan Uni Eropa (UE).

“Semuanya berakhir dengan kudeta di Kiev dan genosida orang-orang di Donbass,” ujar dia.

Ketika Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk memisahkan diri dari Kiev, Jerman dan Prancis membantu menengahi perjanjian Minsk yang sekarang sudah tidak ada, yang seharusnya membuka jalan bagi perdamaian dengan memberikan status khusus kepada kedua wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.

Rusia telah berulang kali menuduh Kiev gagal mengimplementasikan ketentuan perjanjian.

Komentar Volodin muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia kecewa dan terkejut ketika mendengar pernyataan Merkel.

Volodin menambahkan, ini adalah bukti lebih lanjut bahwa Moskow membuat keputusan yang tepat ketika memulai operasi militernya di Ukraina.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Macron Dituding Bawa...
Macron Dituding Bawa Kokain saat ke Ukraina, Ini Kata Pemerintah Prancis
Zelensky Siap Berunding...
Zelensky Siap Berunding Langsung dengan Putin untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Rusia Tidak Takut dengan...
Rusia Tidak Takut dengan Ancaman Sanksi Besar-besaran dari Barat
Putin Usul Rusia-Ukraina...
Putin Usul Rusia-Ukraina Berunding Langsung Tanpa Prasyarat di Istanbul 15 Mei
Presiden Negara NATO...
Presiden Negara NATO Sebut Jalan Kemenangan Perang Ukraina atas Rusia Telah Hancur
Ini Jawaban Rusia setelah...
Ini Jawaban Rusia setelah Ditekan untuk Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina
Daftar Harga Gas di...
Daftar Harga Gas di Negara-negara Eropa, Dari yang Termahal hingga Paling Murah
Trump Kunjungi Arab...
Trump Kunjungi Arab Saudi, Bakal Negosiasi Penjanjian Nuklir Damai hingga Situasi Gaza
Presiden Prancis Macron:...
Presiden Prancis Macron: Netanyahu Memalukan!
Rekomendasi
Anggota DPRD Jakarta...
Anggota DPRD Jakarta dari Partai Perindo Serahkan Bantuan Kursi Roda dan CCTV di Cengkareng
Berapa Gaji Lulusan...
Berapa Gaji Lulusan PKN STAN? Status CPNS Kementerian Keuangan Menanti
Deretan Penghargaan...
Deretan Penghargaan Mentereng Koleksi Mulyono, Brevet Komando Kopassus hingga Wing Penerbang TNI AU
Berita Terkini
Bagaimana India dan...
Bagaimana India dan Pakistan Belanjakan Uang untuk Pertahanan?
Bertemu Putra Mahkota...
Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Trump akan Cabut Semua Sanksi AS pada Suriah
Mufti Besar Oman Desak...
Mufti Besar Oman Desak India Ingat Kebaikan Para Penguasa Muslim Terdahulu
Arab Saudi Teken Kesepakatan...
Arab Saudi Teken Kesepakatan Lebih dari Rp4.982 Triliun dengan AS
Di Arab Saudi, Trump...
Di Arab Saudi, Trump Tegaskan Warga Gaza Berhak Dapat Masa Depan yang Jauh Lebih Baik
Netanyahu akan Gelar...
Netanyahu akan Gelar Serangan Skala Penuh di Gaza Beberapa Hari Lagi
Infografis
128.000 Warga Israel...
128.000 Warga Israel Dukung Penghentian Genosida di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved