PM Lapid: Pemerintahan Netanyahu Paling Ekstrem dan Gila dalam Sejarah Israel
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Pemerintah Zionis yang akan datang, dipimpin oleh Benjamin Netanyahu , sedang dibentuk untuk menjadi yang paling ekstrem dan gila dalam sejarah Israel.
Peringatan itu disampaikan Perdana Menteri (PM) Israel yang segera lengser, Yair Lapid, pada hari Jumat.
"Netanyahu lemah dan pasangannya lebih muda, lebih bertekad dan lebih ekstrem darinya, dan telah menaklukkannya tanpa syarat," tulis Lapid di Twitter.
"Terus berjuang untuk negara kita tercinta, untuk demokrasi kita, untuk tentara kita, untuk masa depan anak-anak kita," janji Lapid setelah lengser, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (10/12/2022).
Pemilu November lalu membuka jalan bagi Netanyahu, Perdana Menteri terlama Israel, untuk kembali berkuasa.
Pada hari Jumat, dia diberikan 10 hari tambahan oleh Presiden Isaac Herzog untuk membentuk pemerintahan baru, memperpanjang batas waktu dari awalnya 11 Desember menjadi 21 Desember.
Netanyahu telah merayu kelompok agama garis keras dan kekuatan sayap kanan untuk menyusun pemerintahan baru, di mana kubu oposisi memperingatkan bahwa kebijakan mereka dapat merusak demokrasi dan memicu konflik.
Jika Netanyahu tidak dapat membentuk pemerintahan dalam tenggat waktu yang diperpanjang, Herzog dapat menugaskan tugas tersebut kepada pemimpin politik lainnya.
Setiap pemerintahan baru membutuhkan dukungan dari setidaknya 61 dari 120 anggota Knesset (Parlemen) untuk mosi percaya.
Peringatan itu disampaikan Perdana Menteri (PM) Israel yang segera lengser, Yair Lapid, pada hari Jumat.
"Netanyahu lemah dan pasangannya lebih muda, lebih bertekad dan lebih ekstrem darinya, dan telah menaklukkannya tanpa syarat," tulis Lapid di Twitter.
"Terus berjuang untuk negara kita tercinta, untuk demokrasi kita, untuk tentara kita, untuk masa depan anak-anak kita," janji Lapid setelah lengser, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (10/12/2022).
Pemilu November lalu membuka jalan bagi Netanyahu, Perdana Menteri terlama Israel, untuk kembali berkuasa.
Pada hari Jumat, dia diberikan 10 hari tambahan oleh Presiden Isaac Herzog untuk membentuk pemerintahan baru, memperpanjang batas waktu dari awalnya 11 Desember menjadi 21 Desember.
Netanyahu telah merayu kelompok agama garis keras dan kekuatan sayap kanan untuk menyusun pemerintahan baru, di mana kubu oposisi memperingatkan bahwa kebijakan mereka dapat merusak demokrasi dan memicu konflik.
Jika Netanyahu tidak dapat membentuk pemerintahan dalam tenggat waktu yang diperpanjang, Herzog dapat menugaskan tugas tersebut kepada pemimpin politik lainnya.
Setiap pemerintahan baru membutuhkan dukungan dari setidaknya 61 dari 120 anggota Knesset (Parlemen) untuk mosi percaya.
(min)