AS Tak Melarang Ukraina Menyerang Crimea dengan Senjatanya

Sabtu, 10 Desember 2022 - 06:01 WIB
loading...
AS Tak Melarang Ukraina...
HIMARS meluncurkan rudal. Foto/US Army
A A A
BEIJING - Amerika Serikat (AS) tidak melarang Ukraina menggunakan senjata buatan Amerika untuk melakukan serangan di semenanjung Crimea.

Menteri Luar Negeri Dmitry Kuleba mengungkapkan hal itu pada Kamis (8/12/2022).

Berbicara kepada The Wall Street Journal, Kuleba menggambarkan semenanjung Crimea, yang memilih menjadi bagian dari Rusia pada 2014, sebagai wilayah Ukraina yang diakui secara internasional.

Menurut dia, meski Kiev telah berjanji pada Washington untuk menahan diri dari menyerang tanah Rusia dengan senjata yang dipasok Amerika, kesepakatan ini tidak berlaku untuk Crimea.

“Crimea tidak berbeda dengan wilayah Ukraina lainnya,” papar dia.

Baca juga: Guru Teknologi: Globalisasi dan Perdagangan Bebas Hampir Mati

Dia menambahkan, “Kiev akan mengambil kembali semua wilayahnya”, termasuk semenanjung Crimea, baik dengan cara militer atau diplomatik.

“Terlalu dini untuk memperkirakan keseimbangan antara keduanya,” ujar Kuleba.

Dia juga menuduh Rusia tidak tertarik pada pembicaraan damai, dengan alasan Moskow "mempersiapkan pertempuran baru".

Baca juga: Sumber Orang Dalam Ungkap Daftar Hitam Rahasia Twitter

Pejabat Rusia dalam banyak kesempatan menyatakan mereka terbuka untuk keterlibatan diplomatik dengan Ukraina “tanpa prasyarat apa pun” kecuali Kiev menunjukkan niat baik.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga menolak tuduhan Moskow sedang mencari pembicaraan damai dengan Ukraina sebagai taktik untuk membangun militer, sebagai "kebohongan terang-terangan."

Menyusul dimulainya serangan militer Rusia di Ukraina pada akhir Februari, AS dan sekutu Baratnya telah menyediakan persenjataan dalam jumlah besar kepada Kiev.

Namun, Washington enggan mendukung Ukraina dengan senjata jarak jauh, terutama rudal ATACMS dengan jangkauan 300 kilometer, karena khawatir langkah tersebut dapat meningkatkan konflik.

Untuk mencegah kemungkinan komplikasi, Washington diam-diam memodifikasi Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang dikirim ke Ukraina untuk mencegah Kiev melakukan serangan jauh ke wilayah Rusia, menurut laporan WSJ awal pekan ini.

Pada pertengahan September, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova memperingatkan AS bahwa, jika AS memberikan senjata jarak jauh kepada Kiev, ini akan melewati "garis merah" dan menjadikan Amerika "pihak langsung dalam konflik."

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Gagal Mendarat di Kapal...
Gagal Mendarat di Kapal Induk AS, Pesawat Tempur Senilai Rp1,2 Triliun Ini Jatuh ke Laut
5 Fakta Viralnya Foto...
5 Fakta Viralnya Foto AI Donald Trump sebagai Paus, Netizen Sebut Anti Kristus
Siapa Penn Badgley?...
Siapa Penn Badgley? Aktor Penganut Baha'i yang Selalu Membaca Alquran dan Merenungkan Maknanya
Jet Tempur J-36 China...
Jet Tempur J-36 China Diklaim Mampu Pecundangi Pesawat Pengebom Siluman B-21 AS
AS Pangkas Jumlah Jenderal...
AS Pangkas Jumlah Jenderal Bintang 4 hingga 20 Persen, Ada Apa?
Pemerintah Trump Tawarkan...
Pemerintah Trump Tawarkan Rp16,4 Juta kepada Imigran Gelap untuk Angkat Kaki dari AS
J-36 China Diklaim Bisa...
J-36 China Diklaim Bisa Pecundangi Pesawat Pengebom B-21 AS
India dan Pakistan di...
India dan Pakistan di Ambang Perang, Bagaimana Perbandingan Kekuatan Militer Kedua Negara?
Spesifikasi Jet Tempur...
Spesifikasi Jet Tempur Rafale India dan Insiden Penembakan Tiga Pesawat oleh Pakistan
Rekomendasi
6 Korban Kecelakaan...
6 Korban Kecelakaan Truk Tronton vs Angkot di Kalijambe Purworejo Berhasil Diidentifikasi
3 Ketua PAC Datangi...
3 Ketua PAC Datangi Lagi Kantor DPP PDIP, Ada Apa?
Hasil Piala Asia Futsal...
Hasil Piala Asia Futsal 2025: Timnas Futsal Putri Indonesia Takluk dari Jepang 
Berita Terkini
Siapa Jaish-e Mohammed?...
Siapa Jaish-e Mohammed? Kelompok Pejuang Kashmir yang Diserang Jet Tempur India
Respons Pemimpin Dunia...
Respons Pemimpin Dunia atas Operasi Sindoor, Turki: Perang Habis-habisan Terbuka Lebar
6 Kriteria Paus Baru...
6 Kriteria Paus Baru yang Dipilih dalam Konklaf, Salah Satunya Penyembuh Luka Lama
Gagal Mendarat di Kapal...
Gagal Mendarat di Kapal Induk AS, Pesawat Tempur Senilai Rp1,2 Triliun Ini Jatuh ke Laut
Terungkap Alasan Tentara...
Terungkap Alasan Tentara India Kibarkan Bendera Putih
Setelah Berlaku di Sekolah,...
Setelah Berlaku di Sekolah, Mendagri Prancis Akan Larang Penggunaan Jilbab di Kampus
Infografis
Warren Buffett Sebut...
Warren Buffett Sebut Dolar AS Sedang Menuju ke Neraka
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved