AS Tak Melarang Ukraina Menyerang Crimea dengan Senjatanya
loading...
A
A
A
Pejabat Rusia dalam banyak kesempatan menyatakan mereka terbuka untuk keterlibatan diplomatik dengan Ukraina “tanpa prasyarat apa pun” kecuali Kiev menunjukkan niat baik.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga menolak tuduhan Moskow sedang mencari pembicaraan damai dengan Ukraina sebagai taktik untuk membangun militer, sebagai "kebohongan terang-terangan."
Menyusul dimulainya serangan militer Rusia di Ukraina pada akhir Februari, AS dan sekutu Baratnya telah menyediakan persenjataan dalam jumlah besar kepada Kiev.
Namun, Washington enggan mendukung Ukraina dengan senjata jarak jauh, terutama rudal ATACMS dengan jangkauan 300 kilometer, karena khawatir langkah tersebut dapat meningkatkan konflik.
Untuk mencegah kemungkinan komplikasi, Washington diam-diam memodifikasi Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang dikirim ke Ukraina untuk mencegah Kiev melakukan serangan jauh ke wilayah Rusia, menurut laporan WSJ awal pekan ini.
Pada pertengahan September, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova memperingatkan AS bahwa, jika AS memberikan senjata jarak jauh kepada Kiev, ini akan melewati "garis merah" dan menjadikan Amerika "pihak langsung dalam konflik."
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga menolak tuduhan Moskow sedang mencari pembicaraan damai dengan Ukraina sebagai taktik untuk membangun militer, sebagai "kebohongan terang-terangan."
Menyusul dimulainya serangan militer Rusia di Ukraina pada akhir Februari, AS dan sekutu Baratnya telah menyediakan persenjataan dalam jumlah besar kepada Kiev.
Namun, Washington enggan mendukung Ukraina dengan senjata jarak jauh, terutama rudal ATACMS dengan jangkauan 300 kilometer, karena khawatir langkah tersebut dapat meningkatkan konflik.
Untuk mencegah kemungkinan komplikasi, Washington diam-diam memodifikasi Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang dikirim ke Ukraina untuk mencegah Kiev melakukan serangan jauh ke wilayah Rusia, menurut laporan WSJ awal pekan ini.
Pada pertengahan September, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova memperingatkan AS bahwa, jika AS memberikan senjata jarak jauh kepada Kiev, ini akan melewati "garis merah" dan menjadikan Amerika "pihak langsung dalam konflik."
(sya)