Pengadilan AS Tolak Gugatan pada MBS dalam Kasus Pembunuhan Khashoggi

Rabu, 07 Desember 2022 - 10:35 WIB
loading...
Pengadilan AS Tolak...
Pengadilan AS Tolak Gugatan pada MBS dalam Kasus Pembunuhan Khashoggi. FOTO/Reuters
A A A
WASHINGTON - Seorang Hakim Federal Amerika Serikat (AS) pada Selasa (6/12/2022), menolak gugatan terhadap Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) dalam pembunuhan jurnalis yang berbasis di AS, Jamal Khashoggi.

Penolakan ini tunduk pada desakan pemerintahan Presiden Joe Biden, bahwa sang pangeran secara hukum kebal dalam kasus tersebut. Pembunuhan Khashoggi sendiri sempat menyita perhatian dunia dan menimbulkan gelombang kecaman pada MBS.



Seperti dilaporkan AP, Hakim District of Columbia AS, John D. Bates mengindahkan mosi pemerintah AS untuk melindungi Pangeran Mohammed dari gugatan tersebut, meskipun Bates menyebut "tuduhan yang kredibel atas keterlibatannya dalam pembunuhan Khashoggi."

Bates mengungkapkan "ketidaknyamanan" dengan keadaan gelar baru MBS. Bates menulis dalam perintah pada Selasa, "ada argumen kuat bahwa klaim penggugat terhadap MBS dan tergugat lainnya."

Tetapi, temuan pemerintah AS bahwa MBS kebal, membuat Bates tidak punya pilihan selain memecat pangeran sebagai penggugat, tulis hakim. Dia juga menolak dua penggugat Saudi lainnya, dan mengatakan pengadilan AS tidak memiliki yurisdiksi atas mereka.



Pemerintahan Biden berpendapat preseden hukum lama tentang kekebalan bagi kepala pemerintahan dari pengadilan negara lain, dalam beberapa keadaan, menuntut agar pangeran dilindungi sebagai perdana menteri, terlepas dari pangeran yang baru saja mendapatkan gelar tersebut.

Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman, telah menunjuk MBS, yang tak lain adalah putranya, sebagai perdana menteri beberapa minggu sebelumnya. Itu adalah pengecualian sementara dari kode pemerintahan kerajaan, yang menjadikan raja sebagai perdana menteri.

Tunangan Khashoggi dan kelompok hak asasinya berpendapat bahwa langkah itu adalah manuver untuk melindungi sang pangeran dari pengadilan AS.



Pembunuhan Khashoggi sendiri terjadi pada 2018. Kala itu, sebuah tim pejabat Saudi dituding membunuh Khashoggi di dalam konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Khashoggi, seorang kolumnis untuk The Washington Post, telah menulis secara kritis tentang cara keras Pangeran Mohammed, penguasa de facto Arab Saudi.

Komunitas intelijen AS menyimpulkan putra mahkota Saudi memerintahkan operasi terhadap Khashoggi. Pembunuhan itu membuka keretakan antara pemerintahan Biden dan Arab Saudi yang telah coba ditutup oleh pemerintah dalam beberapa bulan terakhir, karena AS tidak berhasil mendesak kerajaan untuk membatalkan pengurangan produksi minyak di pasar global yang tersiksa oleh perang Ukraina.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
Dampak Perang Dagang:...
Dampak Perang Dagang: Canton Fair Sepi, Industri Ekspor China Terguncang
Arab Saudi dan Qatar...
Arab Saudi dan Qatar Umumkan Akan Lunasi Utang Suriah Rp252,8 Miliar
Citra Satelit Ungkap...
Citra Satelit Ungkap Kemajuan Mencengangkan Proyek NEOM Mohammed bin Salman Senilai Rp8.418 Triliun
Terungkap, Putra Wakil...
Terungkap, Putra Wakil Bos CIA Tewas dalam Perang Dukung Rusia Melawan Ukraina
Satelit Rahasia Rusia...
Satelit Rahasia Rusia yang Diduga Terhubung Senjata Nuklir Berputar di Luar Kendali
Korea Utara Luncurkan...
Korea Utara Luncurkan Kapal Perang 5.000 Ton Bersenjata Paling Kuat, Kim Jong-un Bicara Nuklir
Mengenal Genevieve Jeanningros,...
Mengenal Genevieve Jeanningros, Biarawati yang Terobos Protokol Vatikan Demi Melihat Jenazah Paus
Susah Payah Diselamatkan,...
Susah Payah Diselamatkan, Pendaki Ini Balik Lagi ke Gunung Fuji gegara Ponselnya Ketinggalan
Rekomendasi
Otak Penculikan Santri...
Otak Penculikan Santri di Pasuruan Ditangkap, 2 Pelaku Masih Buron
Profil Aura Cinta, Remaja...
Profil Aura Cinta, Remaja Bekasi yang Viral usai Debat dengan Dedi Mulyadi
Marhaban Yaa Syahrul...
Marhaban Yaa Syahrul Dzulqadah, Bulan Mulia Menyambut Musim Haji
Berita Terkini
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
14 menit yang lalu
Siapa Rami Makhlouf?...
Siapa Rami Makhlouf? Pengusaha yang Membentuk 150.00 Pasukan Elite dan Menyebut Bashar Al Assad sebagai Singa Palsu
2 jam yang lalu
Siapa Yunice Abbas?...
Siapa Yunice Abbas? Kakek Perampok yang Menodong Senjata dan Merampok Kim Kardashian tapi Tak Tahu Siapa Korbannya
3 jam yang lalu
Mengapa Hamas Menolak...
Mengapa Hamas Menolak Penunjukkan Hussein al-Sheikh sebagai Pengganti Mahmoud Abbas?
4 jam yang lalu
Kenapa Rusia Tidak Datang...
Kenapa Rusia Tidak Datang ke Pemakaman Paus Fransiskus?
6 jam yang lalu
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
6 jam yang lalu
Infografis
Trump Frustrasi pada...
Trump Frustrasi pada Zelensky: Dia Bisa Kehilangan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved