Rusia Masih Mampu Produksi Rudal Meski Kena Sanksi, 70 Hujani Ukraina dalam Sehari

Rabu, 07 Desember 2022 - 01:15 WIB
loading...
Rusia Masih Mampu Produksi...
Rusia masih mampu memproduksi rudal jelajah baru meski terkena sanksi Barat. Bahkan, 70 rudal yang baru diproduksi telah ditembakkan ke Ukraina dalam sehari. Foto/REUTERS
A A A
KIEV - Rusia diketahui masih mampu memproduksi rudal jelajah baru meski dijatuhi sanksi oleh Barat. Bahkan, 70 misil yang baru diproduksi telah ditembakkan ke Ukraina hanya dalam sehari.

Lembaga riset di Inggris, The Conflict Armament Research (CAR), mengatakan para ahlinya berada di Kiev pada 23 November ketika Rusia menembakkan sekitar 70 rudal jelajah.

Analisis dari dua fragmen rudal menunjukkan bahwa mereka adalah rudal air-to-surface Kh-101 dengan tanda yang menunjukkan bahwa mereka diproduksi antara Juli-September dan Oktober-November 2022.

Menurut tim investigasi CAR, dua fragmen Kh-101 lainnya yang menyerang Kiev pada Juni dan Oktober telah diproduksi pada 2018 dan 2019.



Para peneliti CAR mengatakan perputaran singkat secara bersamaan menunjukkan kemampuan Rusia untuk memproduksi senjata terpandu meskipun ada sanksi pada sektor teknologinya serta tantangan persediaannya.

Analisis CAR sebelumnya telah menunjukkan rudal jelajah Kh-101 sangat bergantung pada komponen dan teknologi yang berbasis di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Rusia telah menembakkan ribuan rudal jelajah jarak jauh serta rudal balistik jarak pendek dan menengah sejak menginvasi Ukraina pada Februari.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengeklaim pada 23 November bahwa pembatasan perdagangan akan memperlambat kemampuan Rusia untuk memproduksi senjata berpemandu presisi.

“Klaim itu telah dibuat sejak April, jadi kami hanya menunjukkan fakta bahwa rudal jelajah yang dibuat baru-baru ini mungkin merupakan gejala dari itu, tapi itu bukan kepastian,” kata Damien Spleeters, yang memimpin penyelidikan CAR, kepada The New York Times, Selasa (6/12/2022).

Seorang analis intelijen pertahanan AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan Rusia mungkin menggunakan amunisi yang lebih baru bersama yang lebih tua di tengah masalah dengan persediaan.

Menurut laporan New York Times, militer sering menggunakan amunisi yang lebih tua sebelum mengerahkan persenjataan yang lebih baru karena mereka mengisi sebagian besar persediaan mereka.

Media Rusia melaporkan bahwa pekerja pabrik amunisi telah diperintahkan untuk bekerja lembur untuk menghasilkan lebih banyak persenjataan.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Emir Qatar Tiba di Moskow,...
Emir Qatar Tiba di Moskow, Bertemu Putin Bahas Ukraina dan Timur Tengah
Qatar Siap Menengahi...
Qatar Siap Menengahi Konflik Rusia dan Ukraina
Profil Olena Zelenska,...
Profil Olena Zelenska, Sosok Cantik Istri Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
Ukraina Mengarak 2 Tawanan...
Ukraina Mengarak 2 Tawanan Perang China Pendukung Rusia, Ini Respons Beijing
Siapa Daniel Sazonov?...
Siapa Daniel Sazonov? Wali Kota Terpilih Helsinki yang Memiliki Akar Rusia baik Darah dan Ideologi
4 Alasan Rusia Sangat...
4 Alasan Rusia Sangat Percaya dengan Donald Trump, Salah Satunya Mengakui Kesalahan di Masa Lalu
5 Fakta Arab Saudi Mediasi...
5 Fakta Arab Saudi Mediasi Perundingan Amerika Serikat dan Rusia untuk Akhiri Perang Ukraina
Rudal China Bisa Tenggelamkan...
Rudal China Bisa Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS Hanya dalam 20 Menit
Terkunci saat Siram...
Terkunci saat Siram Tanaman, Perempuan Ini Terjebak di Balkon Apartemen 2 Hari
Rekomendasi
Huawei Siap Pajang Aito...
Huawei Siap Pajang Aito M8 di Shanghai Motor Show 2025
Ikatan Wartawan Hukum...
Ikatan Wartawan Hukum Desak Hakim Tak Batasi Peliputan Sidang Hasto Kristiyanto
Hingga Akhir Maret 2025,...
Hingga Akhir Maret 2025, MUF Catatkan Pembiayaan Baru Rp5,7 Triliun
Berita Terkini
Emir Qatar Tiba di Moskow,...
Emir Qatar Tiba di Moskow, Bertemu Putin Bahas Ukraina dan Timur Tengah
5 jam yang lalu
Uni Eropa Tegaskan Barat...
Uni Eropa Tegaskan Barat Tidak Ada Lagi, AS Bukan Mitra Terpenting
6 jam yang lalu
Balas Perang Tarif Trump,...
Balas Perang Tarif Trump, Presiden China Xi Jinping Galang Kekuatan di ASEAN
7 jam yang lalu
Eks Pejabat Mossad Ungkap...
Eks Pejabat Mossad Ungkap Netanyahu akan Dipaksa Terima Gencatan Senjata Tahap Kedua
7 jam yang lalu
AS Mulai Tarik Pasukan...
AS Mulai Tarik Pasukan dari Pangkalan Utama di Dekat Ladang Gas Terbesar Suriah
7 jam yang lalu
Qatar Siap Menengahi...
Qatar Siap Menengahi Konflik Rusia dan Ukraina
9 jam yang lalu
Infografis
Rusia Serang Ukraina...
Rusia Serang Ukraina Besar-besaran dengan 120 Rudal dan 90 Drone
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved