Bunuh Warga Palestina Tak Bersenjata, Politisi Ekstrimis Ben-Gvir Sebut Tentara Israel Pahlawan

Selasa, 06 Desember 2022 - 21:37 WIB
loading...
Bunuh Warga Palestina Tak Bersenjata, Politisi Ekstrimis Ben-Gvir Sebut Tentara Israel Pahlawan
Politisi sayap kanan Israel yang siap jadi menteri dalam pemerintahan yang baru, Itamar Ben-Gvir, memuji seorang tentara Israel yang menembak mati seorang warga Palestina yang tidak bersenjata sebagai pahlawan. Foto/New Arab
A A A
TEL AVIV - Politisi sayap kanan Israel yang siap jadi menteri dalam pemerintahan yang baru, Itamar Ben-Gvir, memuji seorang tentara Israel yang menembak mati seorang warga Palestina yang tidak bersenjata sebagai "pahlawan".

Gvir - yang telah ditunjuk sebagai menteri keamanan nasional dalam pemerintahan koalisi Benjamin Netanyahu - mengucapkan selamat kepada prajurit tersebut karena telah melakukan tembakan "tepat, cepat dan keras" yang menewaskan Ammar Mefleh, seorang warga Palestina berusia 22 tahun di Tepi Barat yang diduduki pada hari Sabtu lalu.

"Kudos to the hero warrior," kata Ben-Gvir di Twitter, menyebut Mefleh sebagai "teroris yang tercela".

Pemimpin partai Otzma Yehudit dilaporkan berbicara dengan prajurit itu di telepon, mengatakan kepadanya: "Bagus, Anda melakukan apa yang ditugaskan kepada Anda ... Saya bangga ada pejuang seperti Anda," seperti dikutip dari New Arab, Selasa (6/12/2022).

Prajurit yang dipuji oleh Ben Gvir menembak Mefleh dari jarak dekat di kota Huwarah, selatan Nablus, di siang bolong.



Video kejadian tersebut menunjukkan Mefleh berkelahi dengan tentara Israel, yang mencoba menahannya. Prajurit itu meraih pistol dan menembak Mefleh, terus menembak bahkan ketika warga Palestina itu jatuh ke tanah dan tidak bisa bergerak.

Rekaman itu menunjukkan tangan Mefleh tidak memegang senjata selama insiden itu.

Pasukan Israel mengklaim bahwa Mefleh telah mencoba melakukan serangan penikaman sebelum dia ditembak mati.

Ben-Gvir terkenal karena pernyataan rasisnya terhadap orang Palestina dan Arab.

Penunjukannya sebagai menteri keamanan nasional – peran yang baru dibuat – akan menempatkannya dalam mengendalikan polisi Israel dan permukiman ilegal di Tepi Barat, dan kemungkinan akan semakin memperburuk penganiayaan yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di wilayah pendudukan.



Dia menegaskan telah mengubah pandangannya sejak dia dihukum karena menghasut rasisme dan mendukung organisasi teroris pada 2007 setelah dia menyerukan pembersihan etnis Palestina.

Dengan latar belakang kekerasan mematikan Israel di Tepi Barat yang diduduki tahun ini, pembunuhan Mefleh memicu kecaman internasional.

Tetapi para pemimpin politik Israel yang paling kuat, termasuk Perdana Menteri Yair Lapid dan Menteri Pertahanan Benny Gantz, memuji prajurit itu atas tindakannya.

Lapid berharap prajurit itu "cepat pulih", dan membuang laporan yang mengatakan bahwa Mefleh tidak mencoba melakukan serangan penikaman.

"Setiap upaya untuk memutarbalikkan kenyataan dan menceritakan kisah palsu di dunia hanyalah sebuah aib," katanya.



Sedangkan Gantz mengatakan tentara Israel, termasuk yang membunuh Mefleh, mendapat "dukungan penuh" dan mengecam para diplomat serta pejabat tinggi yang mengutuk insiden itu.

"Saya mengutuk keras upaya untuk mempresentasikan insiden tersebut dengan cara yang salah dan manipulatif, dan pernyataan utusan PBB untuk Timur Tengah terhadap pejuang, yang bertindak dengan tekad dan profesionalisme," kata Gantz.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1769 seconds (0.1#10.140)