Polisi Israel Eksekusi Warga Palestina Tak Bersenjata, Protes Pecah di Nablus
loading...
A
A
A
YERUSALEM - Warga Palestina di Huwara, Tepi Barat yang diduduki, melakukan aksi protes atas pembunuhan berdarah dingin seorang pria tak bersenjata oleh seorang penjaga perbatasan Israel .
Outlet Arabi 21 melaporkan pemilik toko di Huwara, sebuah kota dekat Nablus, melakukan pemogokan sebagai tanggapan atas pembunuhan tersebut.
"Pria yang tewas adalah Ammar Hamdi Nayef Mufleh yang berusia 23 tahun," kata Kementerian Kesehatan Palestina seperti dikutip dari New Arab, Sabtu (3/12/2022).
Video yang dibagikan oleh situs berita Palestina pada hari Jumat menunjukkan seorang penjaga perbatasan Israel berulang kali menembak Nayef dari jarak dekat setelah bentrok dengannya saat dia mencoba menahannya.
Kelompok perlawanan bersenjata Palestina, termasuk Sarang Singa, bersumpah untuk membalas dendam atas pembunuhan Mufleh, serta hilangnya pejuangnya di tangan pasukan Israel. Militan Palestina kemudian terlibat bentrokan dengan tentara Israel di Nablus pada Jumat malam.
Sebelumnya pada hari Jumat, pasukan Israel menyerbu Nablus, menembak seorang pria Palestina dan menahan seorang pemuda.
Pasukan Israel telah melakukan serangan hampir setiap hari, seringkali mematikan di kota-kota Palestina di Tepi Barat sejak Maret.
Uni Eropa mengatakan pada hari Jumat "sangat prihatin" dengan peristiwa di wilayah pendudukan itu.
"Dalam 72 jam terakhir saja 10 warga Palestina terbunuh oleh IDF dalam apa yang tampaknya merupakan penggunaan kekuatan mematikan yang berlebihan," kata delegasi Uni Eropa untuk Palestina menggunakan akronim untuk Pasukan Pertahanan Israela.
Dikatakan 140 warga Palestina telah tewas di Tepi Barat pada 2022, menjadikannya tahun paling mematikan di sana sejak 2006.
Outlet Arabi 21 melaporkan pemilik toko di Huwara, sebuah kota dekat Nablus, melakukan pemogokan sebagai tanggapan atas pembunuhan tersebut.
"Pria yang tewas adalah Ammar Hamdi Nayef Mufleh yang berusia 23 tahun," kata Kementerian Kesehatan Palestina seperti dikutip dari New Arab, Sabtu (3/12/2022).
Video yang dibagikan oleh situs berita Palestina pada hari Jumat menunjukkan seorang penjaga perbatasan Israel berulang kali menembak Nayef dari jarak dekat setelah bentrok dengannya saat dia mencoba menahannya.
Kelompok perlawanan bersenjata Palestina, termasuk Sarang Singa, bersumpah untuk membalas dendam atas pembunuhan Mufleh, serta hilangnya pejuangnya di tangan pasukan Israel. Militan Palestina kemudian terlibat bentrokan dengan tentara Israel di Nablus pada Jumat malam.
Sebelumnya pada hari Jumat, pasukan Israel menyerbu Nablus, menembak seorang pria Palestina dan menahan seorang pemuda.
Pasukan Israel telah melakukan serangan hampir setiap hari, seringkali mematikan di kota-kota Palestina di Tepi Barat sejak Maret.
Uni Eropa mengatakan pada hari Jumat "sangat prihatin" dengan peristiwa di wilayah pendudukan itu.
"Dalam 72 jam terakhir saja 10 warga Palestina terbunuh oleh IDF dalam apa yang tampaknya merupakan penggunaan kekuatan mematikan yang berlebihan," kata delegasi Uni Eropa untuk Palestina menggunakan akronim untuk Pasukan Pertahanan Israela.
Dikatakan 140 warga Palestina telah tewas di Tepi Barat pada 2022, menjadikannya tahun paling mematikan di sana sejak 2006.
(ian)