Spesifikasi Kapal Induk Nuklir USS Abraham Lincoln

Senin, 05 Desember 2022 - 15:32 WIB
loading...
Spesifikasi Kapal Induk...
Kapal induk USS Abraham Lincoln. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengalami kejadian tak mengenakkan pada 29 November 2022. Sebab, kapal induk bertenaga nuklir kebanggaannya, USS Abraham Lincoln, terbakar di wilayah California selatan.

Akibat kejadian ini, setidaknya ada 9 pelaut AS mengalami luka. Meskipun demikian, kebakaran berhasil diatasi dengan cepat oleh para kru. Kapal ini juga kembali beroperasi.

Lantas, seperti apa spesifikasi kapal induk nuklir Abraham Lincoln? USS Abraham Lincoln atau CVN 72 adalah kapal kelima dari kapal induk bertenaga nuklir kelas Nimitz.



Naval Technology menyebut kapal ini bersandar di Virginia, AS, dan sudah mulai dioperasikan pada tahun 1989.

Sementara, pembuatannya sendiri dilakukan pada tahun 1984. Demi mengembangkan kapal ini, Huntington Ingalls Industries (HII) menggenggam kontrak sebesar USD2,6 miliar.

Pada tahun 2013, kapal ini mengalami perbaikan, modernisasi, dan perombakan. CVN 72 memiliki panjang 332,8 meter, dengan kebar 76,8 meter, dan mampu membawa hingga 90 helikopter.

Kapal induk ini juga dapat menampung 5.680 orang, termasuk awak kapal. Selama ini, USS Abraham Lincoln sudah menjalankan berbagai operasi tempur dan misi kemanusiaan di kawasan Teluk Persia dan Pasifik.

Kapal ini juga sanggup membawa 9 skuadron yang terdiri dari 2 pembom tempur hornet, 1 pesawat pendukung logistik greyhound, 2 SH-60 helikopter serang Seahawk, serta ada pula E-2 Hawkeye yang merupakan pesawat twin.

Sesuai namanya, USS Abraham Lincoln digerakkan dengan 2 reaktor nuklir kelas Westinghouse A4W, yang menggerakkan 4 turbin uap.

Turbin tersebut yang kemudian akan menggerakkan 4 poros dan menghasilkan 260 ribu tenaga kuda. Kapal ini mampu melaju hingga lebih dari 30 knot dengan kemampuan menampung muatan hingga 10 ribu ton.

Di tahun 2017, kapal induk nuklir Abraham Lincoln melakukan uji coba laut, setelah 4 tahun melakukan pengisian bahan bakar dan perombakan.

Para pegawai membutuhkan 2,5 jam kerja demi proyek pengembangan kapal ini, termasuk mengisi bahan bakar. Dua tahun setelahnya, kapal ini berangkat dari Norfolk untuk berlayar selama 6 bulan, sebelum akhirnya berlabuh di San Diego.

Salah satu lokasi berlayarnya adalah operasi di laut Mediterania, Teluk Persia, Laut Cina Selatan, Samudra Hindia, dan Samudra Pasifik.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1089 seconds (0.1#10.140)