AS Luncurkan Bomber Siluman Nuklir B-21 Raider di Tengah Kekhawatiran Perang Dunia III

Sabtu, 03 Desember 2022 - 09:01 WIB
loading...
AS Luncurkan Bomber...
Amerika Serikat akhirnya meluncurkan pesawat pengebom siluman nuklir tercanggihnya, B-21 Raider, Jumat (2/12/2022), di tengah kekhawatiran akan pecahnya Perang Dunia III. Foto/Northrop Grumman
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) akhirnya meluncurkan pesawat pengebom (bomber) siluman nuklir terbarunya, B-21 Raider, di tengah kekhawatiran akan pecahnya Perang Dunia III.

B-21 Raider, yang dianggap sebagai pesawat generasi keenam, diklaim oleh pembuatnya dapat menghantam target di mana saja di dunia.

Pesawat perang tercanggih Amerika ini diluncurkan pada Jumat ketika perang Rusia-Ukraina sedang berkecamuk. Perang tersebut telah memicu kekhawatiran akan berubah menjadi Perang Dunia III karena AS dan aliansi NATO-nya memasok senjata besar-besaran ke Kiev, yang membuat marah Moskow.

Pesawat B-21 Raider akan menjadi tulang punggung armada senjata nuklir lintas udara AS di masa depan dan dirancang untuk bertahan hidup setelah mencapai target yang paling dipertahankan sekalipun.



Salah satu fitur utamanya adalah kemampuannya untuk melakukan misi tak berawak, dengan pilot yang menerbangkannya dari jarak jauh dari Amerika.

Pesawat ini adalah penerus B-2, yang juga revolusioner saat memasuki layanan, dan juga dibuat oleh Northrop Grumman.

AS berencana menyediakan sekitar 100 unit pesawat tersebut untuk Angkatan Udara AS. Namun, Northrop Grumman sejauh ini mengakui baru enam unit yang sedang diproduksi.

“Dengan kemampuan menahan target yang berisiko di manapun di dunia, sistem senjata ini sangat penting untuk keamanan nasional kita,” kata Doug Young, wakil presiden divisi serangan Northrop Grumman, seperti dikutip dari The Sun, Sabtu (3/12/2022).



Masih sedikit yang diketahui sejauh ini tentang B-21 meskipun ada spekulasi bahwa bentuk misterius yang terlihat di Area 51 yang sangat rahasia bisa jadi adalah pesawatnya.

Menurut citra satelit objek besar yang tidak dapat diidentifikasi duduk di ujung landasan pacu dekat gantungan putih besar.

Dari informasi yang keluar, B-21 Raider mengambil sebagian besar desainnya dari pendahulunya.

Dengan musuh potensial Amerika yang mengembangkan dan menggunakan sistem pertahanan udara baru yang canggih, sebagian besar fokus selama pengembangan adalah kemampuan bertahan hidup.

B-21 harus mampu menembus pertahanan terberat dan China telah mengeklaim bahwa radarnya dapat mendeteksi bahkan pesawat siluman sekalipun.

Selain melakukan misi pengeboman, pesawat B-21 akan dapat mengumpulkan dan berbagi intelijen, membantu serangan langsung ke berbagai sasaran.

Penggunaan perangkat lunak sumber terbuka akan memungkinkan pesawat di-upgrade dengan mudah, memastikannya tetap fleksibel dan mutakhir sambil memperpanjang masa manfaatnya.

China sendiri telah mengincar teknologi siluman selama bertahun-tahun. Beijing diketahui telah mengembangkan pesawat siluman Xian H-20, yang memiliki kemiripan yang mencolok dengan pesawat-pesawat siluman AS.

Northrop Grumman memenangkan kontrak untuk membuat bomber siluman nuklir itu pada tahun 2015.

Nama Raider diambil untuk menghormati "Doolittle Raiders" dari Perang Dunia Kedua.

Pada tanggal 18 April 1942, 80 penerbang dalam 16 pesawat B-25 Mitchell melakukan serangan pertama di Tokyo setelah serangan Jepang di Pearl Harbour.

Serangan itu direncanakan dan dipimpin oleh James "Jimmy" Doolittle dari Angkatan Udara AS.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Tegang di Langit Indo-Pasifik,...
Tegang di Langit Indo-Pasifik, Jet Tempur China Kejar Pesawat AS Dekat Kapal Induk
Amerika Serikat Unjuk...
Amerika Serikat Unjuk Kekuatan Nuklir di Tengah Ketegangan Dunia
Langka, Houthi Tembakkan...
Langka, Houthi Tembakkan Rudal ke Israel Utara Meski AS Terus Gempur Yaman
Xi Jinping Tancap Gas,...
Xi Jinping Tancap Gas, Amerika Ketinggalan Jauh: Ini 4 Jurus Strategis China yang Bikin Waswas AS
Harvard dan Lebih dari...
Harvard dan Lebih dari 150 Universitas AS Gugat Pemerintahan Trump
Trump Buat Tawaran Terakhir...
Trump Buat Tawaran Terakhir untuk Akhiri Perang Ukraina
Kanada Ingin Gabung...
Kanada Ingin Gabung Uni Eropa, Balas Dendam terhadap Trump?
Gempa M 6,2 Guncang...
Gempa M 6,2 Guncang Istanbul, Orang-Orang Berlarian Keluar Gedung
Biodata Haitham bin...
Biodata Haitham bin Tariq: Sultan Oman, Diplomat Ulung Lulusan Oxford
Rekomendasi
Jonatan Christie Kapten...
Jonatan Christie Kapten Tim Indonesia di Piala Sudirman 2025, Gloria Emanuelle Widjaja Jadi Wakil
Prabowo Perintahkan...
Prabowo Perintahkan Menteri Rapatkan Barisan, Cak Imin Sangkal terkait Pemilu 2029
AI Jadi Kunci LG untuk...
AI Jadi Kunci LG untuk Menguasai Pasar Peralatan Rumah Tangga di Asia
Berita Terkini
Mesir Hancurkan Masjid...
Mesir Hancurkan Masjid Mahmoud Pasha Al-Falaky yang Bersejarah di Kairo, Picu Kecaman
44 menit yang lalu
3 Langkah Rusia untuk...
3 Langkah Rusia untuk Merebut Crimea dari Ukraina, Apa Saja?
1 jam yang lalu
Mahmoud Abbas Minta...
Mahmoud Abbas Minta Hamas Serahkan Gaza dan Senjata kepada Otoritas Palestina, Serta Lepaskan Sandera Israel
2 jam yang lalu
Ini Ivan Vladimirovich,...
Ini Ivan Vladimirovich, Bocah 10 Tahun Diduga Anak Rahasia Putin dan Si Cantik Alina Kabaeva
2 jam yang lalu
26 Turis Hindu Dibantai...
26 Turis Hindu Dibantai di 'Mini Swiss' Kashmir, Ini Reaksi Dunia
3 jam yang lalu
Tegang di Langit Indo-Pasifik,...
Tegang di Langit Indo-Pasifik, Jet Tempur China Kejar Pesawat AS Dekat Kapal Induk
4 jam yang lalu
Infografis
27 Negara Peringatkan...
27 Negara Peringatkan Warganya, Perang Dunia III Akan Terjadi?
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved