Jerman Tetapkan Kelaparan Era Soviet sebagai Genosida

Kamis, 01 Desember 2022 - 20:01 WIB
loading...
Jerman Tetapkan Kelaparan...
Pejabat Soviet mencari biji-bijian yang ditimbun di tanah di Wilayah Donetsk, SSR Ukraina, selama kelaparan tahun 1933. Foto/RIA Novosti
A A A
BERLIN - Parlemen Jerman pada Rabu (30/11/2022) mengadopsi resolusi yang menyatakan kelaparan Soviet tahun 1930-an sesuai dengan klasifikasi sejarah dan politik dari "genosida."

Meski demikian, mereka membatasi kecamannya pada peristiwa di Ukraina. Resolusi itu mengabaikan fakta bahwa jutaan orang juga tewas di Rusia dan Kazakhstan.

“Resolusi tersebut berarti Berlin harus terus mendukung Kiev melawan Moskow,” ungkap para penulis resolusi itu, tanpa membahas relevansi sejarah yang lebih luas dari masalah tersebut.

Perkiraan yang diterima secara umum menunjukkan hingga 3,9 juta orang meninggal di Ukraina, 3 juta jiwa di Rusia dan 2 juta orang di Kazakhstan selama kelaparan, yang berlangsung dari 1930-1933. Kematian terjadi selama kolektivisasi paksa pertanian di Uni Soviet di era Joseph Stalin.



Pemimpin Soviet kelahiran Georgia itu berusaha "melikuidasi" Kulak sebagai satu kelas. Mereka adalah para petani pemilik tanah, yang sebagian besar berbasis di Ukraina, Rusia selatan dan Kazakhstan Barat, di beberapa tanah paling subur di Eropa.

Kiev telah mencoba mencap periode itu sebagai "The Holodomor" dan telah melakukan kampanye propaganda jangka panjang yang secara keliru menampilkan kelaparan sebagai eksklusif untuk Ukraina.

“Kematian massal akibat kelaparan bukanlah akibat gagal panen, tetapi merupakan tanggung jawab kepemimpinan politik Uni Soviet di bawah Joseph Stalin,” papar siaran pers Bundestag.



Mengacu pada kelaparan tahun 1930-an dengan istilah Ukraina "Holodomor," anggota parlemen Jerman mengatakan itu mewakili "kejahatan terhadap kemanusiaan" dan dari perspektif "klasifikasi sejarah-politik hari ini sebagai genosida sudah jelas."

Menurut resolusi tersebut, "pada musim dingin tahun 1932/1933 saja, 3-3,5 juta orang mati kelaparan di Ukraina."

“Jutaan orang kehilangan nyawa mereka akibat kelaparan yang dipicu secara politik di bagian lain Uni Soviet,” ungkap para penulis bersikeras bahwa kelaparan di Ukraina adalah proyek Soviet untuk menghancurkan “cara hidup, bahasa, dan budaya Ukraina.”

Resolusi tersebut mengharuskan pemerintah Jerman "terus melawan dengan tegas setiap upaya meluncurkan narasi sejarah Rusia yang sepihak," sambil memberikan "dukungan politik" kepada para korban Holodomor, yang berarti pemerintah di Kiev.

Menggambarkan Ukraina sebagai korban agresi dan imperialisme Rusia, Bundestag menegaskan Jerman harus terus memberikannya “dukungan politik, keuangan, kemanusiaan dan militer.”

Anggota parlemen Jerman menunjuk pada "tanggung jawab historis" negara mereka sendiri atas Holocaust orang Yahudi Eropa dan "perang pemusnahan rasis Jerman" melawan Uni Soviet dalam membenarkan resolusi tersebut.

Resolusi tersebut disahkan dengan suara mayoritas dari koalisi “lampu lalu lintas” yang berkuasa dan oposisi CDU, sedangkan anggota parlemen AfD dan Die Linke abstain.

Resolusi Bundestag datang hanya beberapa hari setelah Paus Fransiskus menyebut kelaparan itu sebagai “genosida yang dilakukan Stalin terhadap Ukraina,” yang dia klaim sebagai “pendahulu sejarah dari konflik (saat ini).”

Wawancaranya dengan majalah Jesuit Amerika menuai kecaman dari Moskow atas karakterisasi rasis Muslim dan Buddhis Rusia.

Sementara pemerintah di Kiev telah lama mengklaim kelaparan tahun 1930-an adalah genosida yang disengaja terhadap warga Ukraina.

Hingga akhir 2010, mereka menyalahkan pejabat komunis Ukraina atas hal itu dan bersikeras "tidak ada klaim" terhadap pihak ketiga mana pun, termasuk Rusia modern.

Moskow tidak setuju bahwa "Holodomor" adalah genosida. Rusia menganggap pernyataan itu "bermuatan politik dan bertentangan dengan fakta sejarah."

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
1 dari 10 Bom yang Dijatuhkan...
1 dari 10 Bom yang Dijatuhkan Israel di Jalur Gaza Gagal Meledak
7 Negara yang Siap Menampung...
7 Negara yang Siap Menampung Warga Gaza, Nomor 1 Paling Banyak
Spesifikasi Taurus,...
Spesifikasi Taurus, Rudal Canggih Jerman yang Bakal Dikerahkan ke Ukraina untuk Melawan Rusia
Rusia: Jerman Terlibat...
Rusia: Jerman Terlibat Perang Jika Ukraina Gunakan Rudal Taurus!
Eks Pejabat Mossad Ungkap...
Eks Pejabat Mossad Ungkap Netanyahu akan Dipaksa Terima Gencatan Senjata Tahap Kedua
Pertama Kali, Israel...
Pertama Kali, Israel Izinkan Ratusan Orang Yahudi Masuk dan Berdoa di dalam Masjid Al-Aqsa
Negara 100% Muslim Ini...
Negara 100% Muslim Ini Melarang Masuk Seluruh Pemegang Paspor Israel
Protes Genosida di Gaza,...
Protes Genosida di Gaza, Maladewa Larang Turis Israel
AS Nyerah Tengahi Konflik...
AS Nyerah Tengahi Konflik Rusia-Ukraina jika Tak Ada Kemajuan: Kami Harus Move On!
Rekomendasi
7 Mobil Mewah di Surabaya...
7 Mobil Mewah di Surabaya Milik Mantan Anggota DPR Terbakar
Jaga Pertumbuhan Ekonomi...
Jaga Pertumbuhan Ekonomi Biru, Kadin-KKP Mitigasi Dampak Tarif Trump
Amuk Massa! Mobil Polisi...
Amuk Massa! Mobil Polisi Dibakar saat Tangkap Pelaku Penganiayaan di Depok
Berita Terkini
Pemimpin Houthi: Israel...
Pemimpin Houthi: Israel Didukung AS Peras Palestina Bebaskan Tawanan tanpa Kompensasi
1 jam yang lalu
Perang Dagang, China...
Perang Dagang, China Ganti Minyak Mentah AS dengan Minyak Kanada
2 jam yang lalu
1 dari 10 Bom yang Dijatuhkan...
1 dari 10 Bom yang Dijatuhkan Israel di Jalur Gaza Gagal Meledak
3 jam yang lalu
ICC Minta Hongaria Jelaskan...
ICC Minta Hongaria Jelaskan Kegagalan Menangkap Benjamin Netanyahu
4 jam yang lalu
9 Pesawat Militer AS...
9 Pesawat Militer AS Kirim Bom Penghancur Bunker ke Israel, Persiapan Serang Iran?
4 jam yang lalu
3 Riwayat Penyakit Raja...
3 Riwayat Penyakit Raja Salman, Pemimpin Arab Saudi yang Masih Tangguh di Usia Senja
5 jam yang lalu
Infografis
Jerman Persiapkan Anak-anak...
Jerman Persiapkan Anak-anak Hadapi Krisis Perang Dunia III
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved