15 Tewas dalam Serangan Bom di Madrasah Afghanistan
loading...
A
A
A
KABUL - Sedikitnya 15 orang tewas dalam ledakan bom di sebuah madrasah di provinsi Samangan, Afghanistan utara. Hal itu diungkapkan seorang pejabat setempat.
Juru bicara provinsi Emdadullah Muhajir menambahkan bahwa sedikitnya 20 orang lainnya juga terluka dalam ledakan di sekolah di Aybak, Ibu Kota Samangan, Rabu (30/11/2022).
“Ledakan terjadi sekitar pukul 12:45 di dalam Madrasah Jahdia di pusat kota. Banyak anak laki-laki yang belajar di madrasah ini,” katanya seperti dilansir dari Al Jazeera.
Tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Muhajir mengatakan penyelidikan telah dimulai.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri federal Abdul Nafi Takor mengkonfirmasi ledakan itu tetapi menyebutkan korban tewas sejauh ini 10 orang, dengan lebih banyak yang terluka.
"Pasukan detektif dan keamanan kami bekerja untuk mengidentifikasi pelaku kejahatan yang tak termaafkan ini dan membawa mereka ke pengadilan," kata Takor.
Seorang dokter di Aybak, sekitar 200 km utara Ibu Kota Kabul, mengatakan korban sebagian besar anak muda.
"Semuanya adalah anak-anak dan orang biasa," katanya kepada kantor berita AFP, meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Taliban mengatakan fokus untuk mengamankan negara yang dilanda perang itu sejak mengambil alih pemerintahan pada tahun lalu.
Juru bicara provinsi Emdadullah Muhajir menambahkan bahwa sedikitnya 20 orang lainnya juga terluka dalam ledakan di sekolah di Aybak, Ibu Kota Samangan, Rabu (30/11/2022).
“Ledakan terjadi sekitar pukul 12:45 di dalam Madrasah Jahdia di pusat kota. Banyak anak laki-laki yang belajar di madrasah ini,” katanya seperti dilansir dari Al Jazeera.
Tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Muhajir mengatakan penyelidikan telah dimulai.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri federal Abdul Nafi Takor mengkonfirmasi ledakan itu tetapi menyebutkan korban tewas sejauh ini 10 orang, dengan lebih banyak yang terluka.
"Pasukan detektif dan keamanan kami bekerja untuk mengidentifikasi pelaku kejahatan yang tak termaafkan ini dan membawa mereka ke pengadilan," kata Takor.
Seorang dokter di Aybak, sekitar 200 km utara Ibu Kota Kabul, mengatakan korban sebagian besar anak muda.
"Semuanya adalah anak-anak dan orang biasa," katanya kepada kantor berita AFP, meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Taliban mengatakan fokus untuk mengamankan negara yang dilanda perang itu sejak mengambil alih pemerintahan pada tahun lalu.