AS Jual Rudal Canggih Rp5 Triliun ke Calon Anggota NATO Finlandia
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) pada hari Senin mengumumkan persetujuan penjualan rudal canggih AIM 9X Block II senilai USD323 juta (lebih dari Rp5 triliun) dan AGM-154 Joint Stand Off Weapons ke Finlandia .
“Penjualan yang diusulkan akan meningkatkan kemampuan senjata air-to-air dan air-to-surface Finlandia dan akan berdampak positif pada hubungan AS dengan negara-negara di kawasan Nordik,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Selasa (29/11/2022).
AS setuju menjual 40 unit rudal AIM 9X Block II. Sedangkan misil AGM-154 Joint Stand Off Weapons yang disetujui dijual sebanyak 48 unit.
Pengumuman itu muncul lebih dari sembilan bulan setelah invasi Rusia ke Ukraina, yang mendorong Finlandia dan Swedia resmi mengajukan diri menjadi anggota baru NATO. Hanya Turki dan Hongaria yang belum secara resmi menyetujui dua negara Nordik itu menjadi anggota NATO.
Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan senjata tersebut, dan Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) Pentagon pada hari Rabu memberikan pemberitahuan yang diperlukan kepada Kongres.
Anggota Parlemen masih perlu menandatangani transaksi, tapi itu kemungkinan hanya formalitas.
"Penjualan tersebut akan mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan meningkatkan keamanan mitra tepercaya, yang merupakan kekuatan penting bagi stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di Eropa," kata Pentagon.
“Penjualan yang diusulkan akan meningkatkan kemampuan senjata air-to-air dan air-to-surface Finlandia dan akan berdampak positif pada hubungan AS dengan negara-negara di kawasan Nordik,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Selasa (29/11/2022).
AS setuju menjual 40 unit rudal AIM 9X Block II. Sedangkan misil AGM-154 Joint Stand Off Weapons yang disetujui dijual sebanyak 48 unit.
Pengumuman itu muncul lebih dari sembilan bulan setelah invasi Rusia ke Ukraina, yang mendorong Finlandia dan Swedia resmi mengajukan diri menjadi anggota baru NATO. Hanya Turki dan Hongaria yang belum secara resmi menyetujui dua negara Nordik itu menjadi anggota NATO.
Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan senjata tersebut, dan Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) Pentagon pada hari Rabu memberikan pemberitahuan yang diperlukan kepada Kongres.
Anggota Parlemen masih perlu menandatangani transaksi, tapi itu kemungkinan hanya formalitas.
"Penjualan tersebut akan mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan meningkatkan keamanan mitra tepercaya, yang merupakan kekuatan penting bagi stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di Eropa," kata Pentagon.
(min)