Ukraina: Rusia Mengaku Butuh 5 Juta Tentara untuk Menang Perang

Sabtu, 26 November 2022 - 03:14 WIB
loading...
Ukraina: Rusia Mengaku Butuh 5 Juta Tentara untuk Menang Perang
Dokumen Rusia yang bocor mengungkap bahwa Moskow butuh 5 uta tentara untuk memenangkan perang di Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
KIEV - Militer Ukraina mengatakan bahwa Rusia dalam sebuah dokumen yang bocor telah mengaku membutuhkan sekitar 5 juta tentara untuk memenangkan perang yang berkecamuk saat ini.

Ratusan ribu warga Rusia dipanggil dalam mobilisasi parsial baru-baru ini untuk direkrut menjadi tentara cadangan yang akan dikerahkan ke medan perang Ukraina.

Kremlin telah menyatakan mobilisasi yang diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan September, yang bertujuan untuk mendaftarkan 300.000 tentara cadangan, telah secara resmi berakhir pada 31 Oktober.

Tetapi fakta bahwa keputusan resmi untuk draf mobilisasi tersebut belum dicabut, memicu desas-desus di Rusia bahwa Putin masih membuka opsi untuk gelombang mobilisasi lainnya.



Oleksiy Gromov, seorang pejabat dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, mengatakan dalam pengarahan bahwa kepemimpinan politik Rusia telah mengedarkan sebuah dokumen berjudul "Kesimpulan perang dengan NATO di Ukraina".

Gromov mengatakan dokumen tersebut menguraikan masalah yang dihadapi pasukan Moskow seperti kekurangan rantai komando, kurangnya disiplin dan senjata yang ketinggalan zaman.

"Dokumen itu juga menyatakan bahwa tidak ada perang seperti itu selama lebih dari 80 tahun, dan agar Rusia dapat meraih kemenangan, komposisi jumlah tentaranya harus sekitar 5 juta prajurit," kata Gromov, seperti dikutip oleh kantor berita negara Ukraina, Ukrinform, Sabtu (26/11/2022).

Menurut laporan Ukrinform, ini mungkin berarti bahwa gelombang mobilisasi berikutnya dan pemberlakuan darurat militer di Rusia akan terjadi "dalam waktu dekat".

Menurut Statista, total personel Angkatan Bersenjata Rusia berjumlah sekitar 2 juta.

Ketika ditanya apa tanggapan Ukraina untuk menghadapi tentara Rusia yang lebih besar, Gromov mengatakan: "Pekerjaan seperti itu sedang berlangsung dan perhitungan dilakukan hampir setiap hari."

Kementerian Pertahanan Rusia belum berkomentar atas bocornya dokumen yang diungkap militer Ukraina.

Pada hari Jumat, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak laporan bahwa akan ada mobilisasi lagi untuk merekrut tentara cadangan setelah publikasi online Pravda.ru mengatakan bahwa Putin akan mengajukan banding pada akhir tahun 2022 untuk draf nasional.

Publikasi tersebut menambahkan bahwa pemimpin Rusia akan membahas mobilisasi tentara dan perwira, dan masalah ekonomi. Namun, Peskov mengatakan bahwa laporan itu tidak benar.

Putin telah mempertahankan keputusan mobilisasi untuk merekrut tentara cadangan, tapi para tentara cadangan yang dikirim ke medan perang mengeluh tentang perlengkapan dan pelatihan yang kurang memadai.

Pada tanggal 23 November, rekaman video menunjukkan tentara cadangan dari Serpukhov, Oblast Moskow, 62 mil selatan ibu kota, mengeluh tentang salah urus dan kepemimpinan yang buruk.

Seorang tentara berkata ke kamera; "Kami tidak tahu tugas utama kami, tetapi saat ini "tugas utama kami adalah bertahan hidup."

Dewan ibu dan istri tentara yang dimobilisasi, sebuah gerakan akar rumput, menuntut agar Putin bertemu dengan para anggotanya setelah Kremlin mengatakan bahwa pemimpin Rusia akan berbicara dengan para ibu tentara pada Hari Ibu (27 November) di negara tersebut.

Kelompok tersebut mengatakan bahwa tidak ada anggotanya yang diundang ke acara yang dijadwalkan pada hari Minggu dan menuduh Putin "bersembunyi".
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0977 seconds (0.1#10.140)