Arab Saudi Jual Alkohol Jika Jadi Tuan Rumah Piala Dunia? Ini Jawabannya
loading...
A
A
A
PIF Arab Saudi dipimpin oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Menurut temuan intelijen Amerika Serikat, dia menyetujui pembunuhan Khashoggi, tetapi dia membantah terlibat.
Jenazah jurnalis itu tidak pernah ditemukan—yang mengarah ke pertanyaan berkelanjutan tentang kesesuaian Arab Saudi untuk memiliki peran utama dalam olahraga.
"Semua orang ngeri dengan apa yang terjadi dan semua orang mengutuknya di kerajaan," kata Pangeran Abdulaziz.
"Apa yang dilakukan pemerintah di Saudi, mereka mengambil tindakan untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi."
"Kami tahu bahwa Arab Saudi sejak beberapa tahun lalu juga telah banyak berubah. Kami tahu bahwa kami sedang berubah menuju masa depan," paparnya.
Tawaran menjadi tuan rumah Piala Dunia dapat membuat Arab Saudi melanggar persyaratan FIFA untuk tidak mendiskriminasi orang gay—perubahan yang diperkenalkan setelah dampak dari Piala Dunia 2022 di Qatar meskipun ada undang-undang anti-LGBT.
"Mereka dipersilakan," kata Pangeran Abdulaziz saat wawancara di Doha.
"Saya yakin mereka pernah datang ke beberapa acara kami. Kami tidak berkeliling bertanya, 'Anda gay atau straight?' Semua orang diterima. Ada aturan yang dihormati semua orang."
Apa aturannya? Dia menjawab: "Ada aturan yang semua orang hormati tentang budaya kami dan bagaimana mereka harus mematuhi budaya yang kami miliki."
"Jadi laki-laki dan perempuan pun tidak boleh menunjukkan kemesraan di tempat umum, dan sebagainya. Dan itu adalah peraturan yang kami miliki yang perlu kami hormati. Dan kami harus menghormati budaya," paparnya.
Jenazah jurnalis itu tidak pernah ditemukan—yang mengarah ke pertanyaan berkelanjutan tentang kesesuaian Arab Saudi untuk memiliki peran utama dalam olahraga.
"Semua orang ngeri dengan apa yang terjadi dan semua orang mengutuknya di kerajaan," kata Pangeran Abdulaziz.
"Apa yang dilakukan pemerintah di Saudi, mereka mengambil tindakan untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi."
"Kami tahu bahwa Arab Saudi sejak beberapa tahun lalu juga telah banyak berubah. Kami tahu bahwa kami sedang berubah menuju masa depan," paparnya.
Tawaran menjadi tuan rumah Piala Dunia dapat membuat Arab Saudi melanggar persyaratan FIFA untuk tidak mendiskriminasi orang gay—perubahan yang diperkenalkan setelah dampak dari Piala Dunia 2022 di Qatar meskipun ada undang-undang anti-LGBT.
"Mereka dipersilakan," kata Pangeran Abdulaziz saat wawancara di Doha.
"Saya yakin mereka pernah datang ke beberapa acara kami. Kami tidak berkeliling bertanya, 'Anda gay atau straight?' Semua orang diterima. Ada aturan yang dihormati semua orang."
Apa aturannya? Dia menjawab: "Ada aturan yang semua orang hormati tentang budaya kami dan bagaimana mereka harus mematuhi budaya yang kami miliki."
"Jadi laki-laki dan perempuan pun tidak boleh menunjukkan kemesraan di tempat umum, dan sebagainya. Dan itu adalah peraturan yang kami miliki yang perlu kami hormati. Dan kami harus menghormati budaya," paparnya.