Arab Saudi Jual Alkohol Jika Jadi Tuan Rumah Piala Dunia? Ini Jawabannya
loading...
A
A
A
DOHA - Arab Saudi menjawab pertanyaan tentang apakah akan menjual minuman beralkohol jika terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 mendatang.
Menteri Olahraga Pangeran Abdulaziz bin Turki Al-Faisal mengatakan akan menjadi Islamofobia jika negaranya dipaksa FIFA untuk melakukannya.
Tawaran ambisius untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 sedang dieksplorasi oleh Arab Saudi bersama dengan Yunani dan Mesir. Mereka belum terhalang oleh pengawasan ketat terhadap hak asasi manusia (HAM) yang dihadapi Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia saat ini.
Meskipun minuman alkohol ada di beberapa bar di Doha, jaminan minuman seperti itu bisa dijual di stadion Piala Dunia secara efektif dibatalkan oleh Qatar menjelang turnamen yang dimulai pekan lalu.
Pangeran Abdulaziz mengatakan Arab Saudi benar-benar "kering", yang seharusnya tidak menjadi penghalang untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Ditanya apakah Islamofobia untuk memaksakan persyaratan penyediaan alkohol pada sebuah turnamen, Pangeran Abdulaziz mengatakan kepada Sky News: "Ya, karena Piala Dunia untuk semua orang."
"Jika Anda menentang itu, dan Anda tidak merasa seperti Anda akan menikmati waktu Anda datang, dan [jika] Anda tidak dapat menghormati aturan itu, maka jangan datang. Sesederhana itu," ujarnya, yang dilansir Sabtu (26/11/2022).
Arab Saudi mengeklaim telah bekerja menuju masa depan yang lebih baik setelah menghadapi kritik tentang hak asasi manusia (HAM).
Pembunuhan jurnalis pembangkang Saudi Jamal Khashoggi oleh para agen nakal Riyadh setelah dia memasuki konsulat kerajaan di Istanbul pada 2018 berkontribusi pada kelompok HAM yang menentang pembelian Newcastle United oleh Public Investment Fund (Dana Investasi Publik) atau PIF Arab Saudi.
Menteri Olahraga Pangeran Abdulaziz bin Turki Al-Faisal mengatakan akan menjadi Islamofobia jika negaranya dipaksa FIFA untuk melakukannya.
Tawaran ambisius untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 sedang dieksplorasi oleh Arab Saudi bersama dengan Yunani dan Mesir. Mereka belum terhalang oleh pengawasan ketat terhadap hak asasi manusia (HAM) yang dihadapi Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia saat ini.
Meskipun minuman alkohol ada di beberapa bar di Doha, jaminan minuman seperti itu bisa dijual di stadion Piala Dunia secara efektif dibatalkan oleh Qatar menjelang turnamen yang dimulai pekan lalu.
Pangeran Abdulaziz mengatakan Arab Saudi benar-benar "kering", yang seharusnya tidak menjadi penghalang untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Ditanya apakah Islamofobia untuk memaksakan persyaratan penyediaan alkohol pada sebuah turnamen, Pangeran Abdulaziz mengatakan kepada Sky News: "Ya, karena Piala Dunia untuk semua orang."
"Jika Anda menentang itu, dan Anda tidak merasa seperti Anda akan menikmati waktu Anda datang, dan [jika] Anda tidak dapat menghormati aturan itu, maka jangan datang. Sesederhana itu," ujarnya, yang dilansir Sabtu (26/11/2022).
Arab Saudi mengeklaim telah bekerja menuju masa depan yang lebih baik setelah menghadapi kritik tentang hak asasi manusia (HAM).
Pembunuhan jurnalis pembangkang Saudi Jamal Khashoggi oleh para agen nakal Riyadh setelah dia memasuki konsulat kerajaan di Istanbul pada 2018 berkontribusi pada kelompok HAM yang menentang pembelian Newcastle United oleh Public Investment Fund (Dana Investasi Publik) atau PIF Arab Saudi.