Musk Perluas Amnesti Umum untuk Akun-akun Twitter Nakal
loading...
A
A
A
MOSKOW - Bos Twitter Elon Musk berjanji memperluas "amnesti umum" ke sejumlah pengguna yang ditangguhkan.
Langkah ini sepekan setelah mencabut larangan seumur hidup pada akun Twitter mantan Presiden AS Donald Trump.
“Orang-orang telah berbicara. Amnesti dimulai minggu depan,” tweet Musk pada Hari Thanksgiving.
Dia menambahkan “Vox Populi, Vox Dei,” frasa Latin yang berarti “suara rakyat adalah suara Tuhan.”
CEO SpaceX dan Tesla meluncurkan jajak pendapat Twitter pada Rabu, menanyakan apakah Twitter harus "menawarkan amnesti umum untuk akun yang ditangguhkan, asalkan mereka tidak melanggar hukum atau terlibat dalam spam yang mengerikan?"
Dari lebih dari 3,1 juta pengguna yang berpartisipasi, 72,4% memilih “ya” dan 27,6% memilih “tidak”.
Dalam pesan terpisah Musk juga berjanji mulai membebaskan dan menawarkan untuk meraih "sejumlah besar pegangan" yang sebelumnya telah "dikonsumsi" oleh bot dan troll.
Sejak mengakuisisi Twitter seharga USD44 miliar bulan lalu, Musk telah menghadapi kritik yang semakin meningkat karena memberhentikan ratusan karyawan dan membalikkan penangguhan permanen beberapa akun terkenal, termasuk mantan Presiden AS Donald Trump setelah pemungutan suara publik yang serupa.
Langkah ini sepekan setelah mencabut larangan seumur hidup pada akun Twitter mantan Presiden AS Donald Trump.
“Orang-orang telah berbicara. Amnesti dimulai minggu depan,” tweet Musk pada Hari Thanksgiving.
Dia menambahkan “Vox Populi, Vox Dei,” frasa Latin yang berarti “suara rakyat adalah suara Tuhan.”
CEO SpaceX dan Tesla meluncurkan jajak pendapat Twitter pada Rabu, menanyakan apakah Twitter harus "menawarkan amnesti umum untuk akun yang ditangguhkan, asalkan mereka tidak melanggar hukum atau terlibat dalam spam yang mengerikan?"
Dari lebih dari 3,1 juta pengguna yang berpartisipasi, 72,4% memilih “ya” dan 27,6% memilih “tidak”.
Dalam pesan terpisah Musk juga berjanji mulai membebaskan dan menawarkan untuk meraih "sejumlah besar pegangan" yang sebelumnya telah "dikonsumsi" oleh bot dan troll.
Sejak mengakuisisi Twitter seharga USD44 miliar bulan lalu, Musk telah menghadapi kritik yang semakin meningkat karena memberhentikan ratusan karyawan dan membalikkan penangguhan permanen beberapa akun terkenal, termasuk mantan Presiden AS Donald Trump setelah pemungutan suara publik yang serupa.