Musk Perluas Amnesti Umum untuk Akun-akun Twitter Nakal

Jum'at, 25 November 2022 - 11:20 WIB
loading...
Musk Perluas Amnesti...
Bos Twitter Elon Musk berikan lebih banyak amnesti untuk akun-akun Twitter yang ditangguhkan. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Bos Twitter Elon Musk berjanji memperluas "amnesti umum" ke sejumlah pengguna yang ditangguhkan.

Langkah ini sepekan setelah mencabut larangan seumur hidup pada akun Twitter mantan Presiden AS Donald Trump.

“Orang-orang telah berbicara. Amnesti dimulai minggu depan,” tweet Musk pada Hari Thanksgiving.

Dia menambahkan “Vox Populi, Vox Dei,” frasa Latin yang berarti “suara rakyat adalah suara Tuhan.”



CEO SpaceX dan Tesla meluncurkan jajak pendapat Twitter pada Rabu, menanyakan apakah Twitter harus "menawarkan amnesti umum untuk akun yang ditangguhkan, asalkan mereka tidak melanggar hukum atau terlibat dalam spam yang mengerikan?"

Dari lebih dari 3,1 juta pengguna yang berpartisipasi, 72,4% memilih “ya” dan 27,6% memilih “tidak”.

Dalam pesan terpisah Musk juga berjanji mulai membebaskan dan menawarkan untuk meraih "sejumlah besar pegangan" yang sebelumnya telah "dikonsumsi" oleh bot dan troll.



Sejak mengakuisisi Twitter seharga USD44 miliar bulan lalu, Musk telah menghadapi kritik yang semakin meningkat karena memberhentikan ratusan karyawan dan membalikkan penangguhan permanen beberapa akun terkenal, termasuk mantan Presiden AS Donald Trump setelah pemungutan suara publik yang serupa.

Sementara para kritikus mengklaim tindakan Musk memicu ujaran kebencian, pelecehan, dan informasi yang salah, dia telah menolak tuduhan bahwa dia adalah semacam "hantu sayap kanan".

Musk bersikeras, Twitter di bawah kepemilikannya tidak melarang kaum kiri, bahkan untuk "kebohongan total".

Masih harus dilihat berapa banyak pengguna yang memenuhi syarat untuk amnesti. Pekan ini, platform tersebut telah mengaktifkan kembali anggota DPR AS Marjorie Taylor Greene, yang akun Twitter pribadinya telah diblokir secara permanen sejak awal Januari 2022 karena memposting "informasi yang salah" tentang pandemi Covid-19.

Musk, bagaimanapun, menarik garis merah pada Alex Jones. Musk mengatakan dia "tidak memiliki belas kasihan" untuk seseorang yang menggunakan kematian anak-anak untuk pengaruh.

Musk telah bersumpah mengubah platform itu dan mengubahnya menjadi benteng kebebasan berbicara.

Dia mengatakan, "penting untuk masa depan peradaban" untuk memiliki alun-alun kota digital tempat berbagai kepercayaan dapat didiskusikan.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Bukan Lagi Pusat Intelektual?...
Bukan Lagi Pusat Intelektual? Departemen Pendidikan AS Pecat 50 Persen Pegawainya
Elon Musk Bertengkar...
Elon Musk Bertengkar dengan Para Menteri AS, Apakah Pemerintahan Trump Tak Solid?
Elon Musk Dukung AS...
Elon Musk Dukung AS Keluar dari NATO dan PBB
Influencer Cantik Ashley...
Influencer Cantik Ashley St Clair Klaim Miliki Anak Ke-13 Elon Musk tapi Dirahasiakan, Ini Alasannya
Trump Terlanjur Pecat...
Trump Terlanjur Pecat 400 Ahli Bom Nuklir, Sekarang AS Panik Sendiri
Trump: Elon Musk Ungkap...
Trump: Elon Musk Ungkap Korupsi Bernilai Miliaran Dolar di Pentagon
Elon Musk Acak-acak...
Elon Musk Acak-acak Pentagon
Elon Musk Prediksi AS...
Elon Musk Prediksi AS Akan Kalah Perang di Masa Depan, Berikut 4 Strateginya
Trump: Korupsi USAID...
Trump: Korupsi USAID pada Tingkat yang Tak Dapat Dijelaskan, Ribuan Pegawai akan Dipecat
Rekomendasi
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
33 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Jerman Kehabisan Senjata...
Jerman Kehabisan Senjata untuk Dipasok ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved