Ukraina: Vladimir Putin Berjuang untuk Hidupnya setelah Rusia Kalah di Kherson
loading...
A
A
A
KIEV - Pemerintah Ukraina mengeklaim Presiden Rusia Vladimir Putin sekarang berada di bawah tekanan di dalam negeri setelah kekalahan mengejutkan pasukan Moskow di Kherson.
Setelah sembilan bulan perang di Ukraina, pejabat militer Moskow membuat keputusan sulit untuk mundur dari kota Kherson, satu-satunya ibu kota regional yang direbut pasukan Moskow sejak 24 Februari.
Oleksiy Arestovich, Penasihat Kepala Staf Presiden Ukraina, mengatakan ada ancaman yang sangat nyata terhadap warisan Putin di Rusia setelah dipaksa mundur dalam operasi yang diyakini banyak orang akan berakhir dalam hitungan minggu.
“(Putin) sangat takut karena tidak ada pengampunan di Rusia bagi tsar yang kalah perang,” kata Arestovich seperti dikutip The Times, Kamis (24/11/2022).
“Dia berjuang untuk hidupnya sekarang. Jika dia kalah perang, setidaknya di benak orang Rusia, itu berarti akhir. Akhir dari dirinya sebagai tokoh politik. Dan mungkin dalam arti fisik," ujarnya.
“Ini telah memaksa bahkan orang-orang yang sangat setia kepada Putin untuk meragukan bahwa mereka dapat memenangkan perang ini.”
Pada Agustus lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeklaim Putin mengkhawatirkan apa yang mungkin terjadi padanya di tahun-tahun mendatang setelah invasi, yang telah merenggut puluhan ribu nyawa di kedua pihak.
“Orang ini tidak memiliki rasa takut lain selain rasa takut akan hidupnya,” kata Zelensky saat itu.
“Hidupnya tergantung pada apakah dia terancam oleh populasinya atau tidak. Tidak ada lagi yang mengancamnya.”
Setelah sembilan bulan perang di Ukraina, pejabat militer Moskow membuat keputusan sulit untuk mundur dari kota Kherson, satu-satunya ibu kota regional yang direbut pasukan Moskow sejak 24 Februari.
Oleksiy Arestovich, Penasihat Kepala Staf Presiden Ukraina, mengatakan ada ancaman yang sangat nyata terhadap warisan Putin di Rusia setelah dipaksa mundur dalam operasi yang diyakini banyak orang akan berakhir dalam hitungan minggu.
“(Putin) sangat takut karena tidak ada pengampunan di Rusia bagi tsar yang kalah perang,” kata Arestovich seperti dikutip The Times, Kamis (24/11/2022).
“Dia berjuang untuk hidupnya sekarang. Jika dia kalah perang, setidaknya di benak orang Rusia, itu berarti akhir. Akhir dari dirinya sebagai tokoh politik. Dan mungkin dalam arti fisik," ujarnya.
“Ini telah memaksa bahkan orang-orang yang sangat setia kepada Putin untuk meragukan bahwa mereka dapat memenangkan perang ini.”
Pada Agustus lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeklaim Putin mengkhawatirkan apa yang mungkin terjadi padanya di tahun-tahun mendatang setelah invasi, yang telah merenggut puluhan ribu nyawa di kedua pihak.
“Orang ini tidak memiliki rasa takut lain selain rasa takut akan hidupnya,” kata Zelensky saat itu.
“Hidupnya tergantung pada apakah dia terancam oleh populasinya atau tidak. Tidak ada lagi yang mengancamnya.”