Sekilas tentang Sosok 6 Ibu Negara Indonesia

Senin, 21 November 2022 - 15:42 WIB
loading...
Sekilas tentang Sosok 6 Ibu Negara Indonesia
Iriana Joko Widodo, Ibu Negara Republik Indonesia. Foto/BPMI Setpres
A A A
JAKARTA - Republik Indonesia telah melewati tujuh pemerintahan, setidaknya yang dikenal publik.

Selama kepemimpinan tujuh presiden secara silih berganti, sosok Ibu Negara menjadi sorotan terkait kiprahnya dalam mendampingi para pemimpin negeri.

Meski Indonesia telah dipimpin tujuh presiden, namun hanya enam Ibu Negara yang dikenal karena presiden kelima adalah seorang perempuan; Megawati Soekarnoputri.

Berikut sekilas tentang enam Ibu Negara Republik Indonesia dari masa ke masa:

1. Fatmawati Soekarno

Fatmawati merupakan Ibu Negara pertama Indonesia karena statusnya sebagai istri dari presiden pertama Indonesia; Soekarno.

Fatmawati merupakan sosok penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Dia dikenal karena jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada saat upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Pada 1 Juni 1943, Fatmawati menikah dengan Soekarno. Dia meninggal pada 14 Mei 1980 di Kuala Lumpur, Malaysia karena serangan jantung ketika dalam perjalanan pulang umrah dari Makkah, Arab Saudi.

Sekitar 20 tahun kemudian, pada tahun 2000, dia diberikan gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah.

2. Siti Hartinah

Siti Hartinah atau lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto adalah istri presiden kedua Indonesia, Jenderal Besar (Purn) Soeharto.

Siti Hartinah menikah dengan Soeharto pada 26 Desember 1947 di Surakarta.

Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, Ibu Tien memiliki peran besar karena dia yang menentukan beberapa keputusan penting dalam pergerakan Kongres Wanita Indonesia.

Sebagai penggerak Kongres Wanita Indonesia, dia mendesak perlunya larangan poligami yang akhirnya keluar dalam wujud Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1983 yang tegas melarang pegawai negeri sipil (PNS) untuk berpoligami dan juga UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Siti Hartinah meninggal pada tahun 1996 dan Soeharto kembali dicalonkan sebagai presiden pada saat itu.

Meski telah meninggal, ada peninggalan dan gagasannya yang terwujud untuk bangsa. Sebagai contoh, Taman Mini Indonesia Indah, Taman Buah Mekarsari , Perpustakaan Nasional, RSAB Harapan Kita, museum dan lainnya.

Ibu Tien dianugerahi gelar Pahlawan Nasional tak lama setelah kematiannya.

3. Hasri Ainun Habibie

Hasri Ainun Habibie merupakan istri dari presiden ketiga Indonesia , B.J. Habibie.

Ainun menjadi Ibu Negara dari tahun 1998 hingga tahun 1999.

Ainun mendapatkan gelar dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1961 dan bekerja di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Ainun menikah dengan Habibie, yang merupakan teman SMA-nya, pada 12 Mei 1962 di Rangga Malela, Bandung.

Atas dedikasinya yang sangat tinggi bagi dunia kesehatan, khususnya dalam penanganan penyakit mata di Indonesia, maka Pemerintah Provinsi Gorontalo pada tahun 2013 berinisiasi membangun dan meresmikan Rumah Sakit Provinsi dr. Hasri Ainun Habibie di Limboto, Kabupaten Gorontalo.

Pada 24 Maret 2010, Ainun menderita kanker ovarium dan masuk ke Rumah Sakit Ludwig-Maximilians- Universität, Klinikum Grosshadern, München, Jerman.

Pada tanggal 22 Mei 2010 pukul 17.35 waktu MĂĽnchen, Ainun meninggal dunia setelah melewati masa kritis sekitar 1 hari.

Jenazah Ainun Habibie diberangkatkan pada 24 Mei 2010 dari Jerman dan tiba di Jakarta pada tanggal 25 Mei 2010, dan kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata hari itu juga.

4. Sinta Nuriyah Wahid

Sinta Nuriyah Wahid merupakan istri dari presiden keempat Indonesia KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Sinta menjadi Ibu Negara dari tahun 1999 hingga 2001.

Dia lahir di Kabupaten Jombang pada tahun 1948. Sinta menikah dengan Gus Dur secara jarak jauh dengan diwakilkan oleh KH Bisri Syansuri, yang merupakan kakek Gus Dur, pada 11 Januari 1968.

Sinta dikenal sebagai sosok dengan pemikiran kritis sejak remaja. Dia menjadi aktivis pendukung Islam moderat.

Pada tahun 2001, ia mendirikan Yayasan Puan Hayati dengan tujuan agar bisa lebih efektif dalam berjuang membela hak dan membebaskan kaum perempuan dari belenggu ketertindasan dan keterbelakangan.

5. Kristiani Herrawati

Kristiani Herrawati, istri presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sosok yang lebih dikenal dengan sebutan Ani Yudhoyono ini menjadi Ibu Negara dari 20 Oktober 2004 hingga 20 Oktober 2014.

Dia menikah dengan SBY pada tanggal 30 Juli 1976, ketika sang suami baru saja dilantik sebagai perwira TNI dan menjadi lulusan akademi militer terbaik.

Ani Yudhoyono pernah memegang jabatan sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat.

Dia juga aktif dalam kegiatan sosial di Persit Kartika Chandra Kirana (Persatuan Istri Tentara), Dharma Pertiwi, dan Dharma Wanita selama SBY menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada era Pemerintahan Abdurrahman Wahid dan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan era Pemerintahan Megawati Soekarnoputri.

Ani Yudhoyono meninggal dunia pada 1 Juni 2019 pukul 11.50 waktu Singapura setelah berjuang melawan kanker darah yang dia alami sejak 2 Februari 2019. Dia dimakamkan pada 2 Juni 2019 di TMP Kalibata, Jakarta.

6. Iriana Joko Widodo

Iriana adalah Ibu Negara Indonesia sejak tanggal 20 Oktober 2014. Dia menjadi Ibu Negara selama presiden ketujuh Indonesia Joko Widodo (Jokowi) berkuasa selama dua periode pemerintahan.

Nama Iriana merupakan pemberian dari kakeknya setelah pulang dari Irian Jaya—nama dari Papua sebelumnya—sebagai seorang guru.

Dia bertemu Joko Widodo (Jokowi) ketika datang ke rumah Lit Sriyanti, adik Jokowi. Dia menikah dengan Jokowi pada 24 Desember 1986 di Solo.

Mengikuti jejak karier Jokowi di pemerintahan, Iriana menjabat sebagai ketua tim penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Surakarta dari tahun 2005 sampai 2012 ketika sang suami menjabat sebagai Wali Kota Surakarta atau Solo.

Iriana melanjutkan jabatannya untuk Jakarta dari tahun 2012 ketika Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga pengunduran diri Jokowi sebagai gubernur pada tahun 2014.

MG/ Christina Annisa
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1735 seconds (0.1#10.140)