Pejabat Turki: Konflik di Ukraina Adalah Perang Rusia dengan Barat!

Sabtu, 19 November 2022 - 03:26 WIB
loading...
Pejabat Turki: Konflik di Ukraina Adalah Perang Rusia dengan Barat!
Pejabat Turki sebut perang di Ukraina adalah perang Rusia dengan Barat. Foto/Kementerian Pertahanan Rusia
A A A
ANKARA - Barat menggunakan Ukraina untuk mengobarkan perang melawan Rusia . Hal itu disampaikan wakil pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa di TĂĽrki, Numan Kurtulmus, kepada CNN Turk pada Jumat.

Bahkan, kata Kurtulmus, Barat telah menyabotase diplomasi Turki yang berupaya mengakhiri perang dengan negosiasi.

“Perang ini bukan antara Rusia dan Ukraina, ini adalah perang antara Rusia dan Barat,” kata Kurtulmus.

“AS dan beberapa negara di Eropa memperpanjang konflik dengan mendukung Ukraina," ujarnya.



Kurtulmus mengatakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sedang berbicara dengan Moskow dan Kiev, dan pada bulan Maret berhasil mengatur negosiasi di Istanbul yang tampak menjanjikan.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, akan menandatangani kesepakatan. "Tetapi seseorang tidak menginginkan hal itu terjadi," imbuh dia, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (19/11/2022).

Menurut media Ukraina, Kiev menerima pesan pada bulan April bahwa Barat tidak tertarik pada perdamaian dengan Rusia, yang mendorong Zelensky untuk menghentikan pembicaraan.

Utusan itu kabarnya tidak lain adalah perdana menteri Inggris saat itu, Boris Johnson.

“Ada kemajuan dalam isu-isu tertentu, dan kami mencapai titik akhir, lalu tiba-tiba kami melihat bahwa perang semakin cepat,” kata Kurtulmus kepada CNN Turk.

“Yang kami inginkan adalah mengakhiri perang ini. Seseorang berusaha untuk tidak mengakhiri perang. AS melihat perpanjangan perang sebagai kepentingannya.”

Menurutnya, konflik tersebut telah membuat sebagian besar Eropa menuntut NATO untuk menjadi lebih aktif melawan ancaman yang dirasakan dari Rusia, yang menguntungkan Washington.

Menurut Kurtulmus, “keseimbangan sistem dunia menghilang” dengan runtuhnya Uni Soviet, dan “perebutan kekuasaan yang sengit” sedang berlangsung.

“Sangat penting untuk membangun sistem politik global. Penting untuk mendirikan institusi baru yang akan menjamin perdamaian dunia,” katanya.

Kurtulmus adalah mantan wakil perdana menteri Turki, yang telah menjadi wakil Erdogan di AKP sejak 2018.

Komentarnya muncul saat Rusia setuju untuk memperpanjang kesepakatan yang dinegosiasikan Turki untuk mengekspor biji-bijian melalui Laut Hitam selama 120 hari, dengan syarat Kiev tidak menggunakan koridor laut untuk melakukan lebih banyak serangan.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1909 seconds (0.1#10.140)