Orang-orang Rusia Mengolok-olok saat Rudal Ukraina Hantam Negara NATO

Kamis, 17 November 2022 - 14:35 WIB
loading...
Orang-orang Rusia Mengolok-olok saat Rudal Ukraina Hantam Negara NATO
Rudal yang ditembakkan sistem pertahanan S-300 Ukraina menghantam Polandia. Foto/Angkatan Udara Ukraina
A A A
MOSKOW - Orang-orang Rusia mengolok-olok saat rudal yang ditembakkan sistem pertahanan S-300 Ukraina menghantam wilayah Polandia, salah satu negara NATO. Beberapa pakar Moskow justru berharap itu adalah serangan Moskow.

Insiden hantaman rudal di Polandia pada Selasa lalu menewaskan dua orang. Itu terjadi saat Moskow menghujani wilayah Ukraina dengan serangan misil besar-besaran.

Analis pro-perang Sergey Mardan, dari surat kabar Komsomolskaya Pravda, mem-posting reaksi senang ketika negara NATO diserang.

"Menurut pihak Polandia, selama serangan roket hari ini (Selasa) di Ukraina, dua roket jatuh di Lublin Voivodeship, mengakibatkan kematian dua orang. Polandia adalah negara NATO. Akhirnya!" tulis Mardan di media sosial.



Saluran Telegram pro-Kremlin, BP Online, menyalahkan Ukraina atau provokasi Barat atas insiden tersebut.

"Dengan kata lain Ukraina--bukan anggota NATO--menyerang NATO," tulis saluran Telegram tersebut.

Propagandis wanita terkemuka Kremlin, pemimpin Russia Today Margarita Simonyan, mem-posting kalimat sindiran: “Kemungkinan rudal modern Rusia akan melenceng begitu banyak hampir sama dengan bertemu dengan dinosaurus hidup di jalan...."

“Kemungkinan besar ini adalah kesalahan Ukraina atau provokasi Polandia. Atau orang Inggris," lanjut dia.

"Jika ini bukan provokasi yang disengaja, maka hanya ada satu kabar baik," imbuh dia.

“Negara NATO ini sangat dilindungi sehingga dapat dihancurkan secara tidak sengaja oleh siapa pun dengan apa pun dan seluruh NATO bahkan tidak akan tahu siapa yang menghancurkannya, dengan apa dan mengapa," sambung dia.

"Untuk mengantisipasi hal-hal yang ada di depan, saya ingin berharap seperti ini."

Dia memperingatkan: “Pernahkah Anda melihat apa yang tersisa dari seluruh tanaman ketika roket kita menabraknya? Pilar api dan tidak lebih."

Saluran Telegram Rusia pro-perang, Rybar, menganalisis foto puing-puing misil yang di-posting dari tempat kejadian dan menyimpulkan sebelum teori serupa dari pejabat Amerika Serikat bahwa itu ternyata menjadi bagian dari cincin penghubung tangki bahan bakar yang berkerut dengan kompartemen rudal anti-pesawat 5V55 dari kompleks S-300.

Itu adalah sistem senjata pertahanan buatan Rusia tetapi juga digunakan oleh tentara Ukraina.

“Mungkinkah itu rudal Rusia mengingat fakta bahwa Angkatan Bersenjata Rusia terkadang menggunakan S-300 untuk menyerang sasaran darat?" tanya Rybar.

“Hampir tidak mungkin: titik peluncuran terdekat yang mungkin terletak di wilayah Belarusia, 130 km [80 mil] dari tempat amunisi jatuh," lanjut dia.

“Dan 5V55 dengan jangkauan maksimum 75 km [46 mil] tidak akan terbang ke Przevody.”

"Semua ini memberi kami alasan yang meyakinkan untuk menyatakan bahwa itu adalah rudal anti-pesawat S-300 Ukraina yang menabrak wilayah udara negara itu selama pantulan serangan Rusia di wilayah Polandia," imbuh Rybar.

Rybar juga memposting grafik dalam bahasa Inggris untuk menyoroti kesimpulannya.

Propagandis ternama Putin, Vladimir Solovyov, menyatakan keyakinan yang sama bahwa itu adalah rudal dari S-300 Ukraina.

Komentator Rusia untuk Rossiya Segodnya, Vladimir Kornilov, menyoroti video peluncuran rudal S-300 pada hari Selasa.

"Ini mengonfirmasi siapa yang menembakkan roket ke Polandia,” katanya.

Rekaman video yang menunjukkan aksi S-300 Ukraina awalnya dibagikan oleh reporter perang Ukraina Andriy Tsaplienko.

Sementara itu, video dari Angkatan Bersenjata Ukraina menunjukkan salah satu dari sejumlah peluncuran misil dari S-300 yang berusaha untuk melawan rentetan rudal Rusia.

Video itu menunjukkan S-300 menjatuhkanrudal jelajah musuh.

Teori yang masuk akal sekarang adalah bahwa dua rudal Ukraina jatuh di Polandia.

Pakar militer Alexey Leonkov menyatakan: “Rudal berpemandu anti-pesawat Ukraina dari sistem S-300 dapat terbang ke wilayah Polandia."

"Kami telah melihat contoh seperti itu sebelumnya, termasuk Ukraina yang menyerang rumahnya sendiri dengan rudal anti-pesawat," katanya.

“Rudal jelajah Rusia adalah senjata berpemandu presisi, yang dirancang untuk digunakan dalam menghadapi lawan yang kuat dari peperangan elektronik dan sistem pertahanan udara musuh," paparnya.

“Hampir tidak mungkin untuk membuat mereka keluar jalur," sambung dia.

“Selain itu, jalur penerbangan mereka diperhitungkan sedemikian rupa untuk mencegah mereka memasuki wilayah tetangga."

“Oleh karena itu, pernyataan Polandia berasal dari ranah fiksi," lanjut dia, merujuk pada klaim awal Polandia bahwa misil itu ditembakkan oleh Rusia.

Diplomat Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, mengatakan insiden di Polandia membutuhkan analisis fakta, bukan kesimpulan yang tergesa-gesa.

"Saya menyarankan semua orang untuk menganalisis fakta sebelum mengambil kesimpulan," katanya.

“Jelas, kerusakan dari serangan rudal langsung akan jauh lebih besar daripada di gambar,” imbuh dia.

Analis politik pro-Putin, Sergey Markov, yakin provokasi Polandia mungkin terjadi.

“Harus diingat bahwa Perang Dunia Kedua dimulai karena Polandia,” katanya. "Itu karena arogansi dan kepercayaan diri dari kepemimpinan Polandia. Dan karena Russophobia Polandia yang gila."

“Mereka kemudian mengganggu pembentukan koalisi anti-Hitler karena, karena kebencian terhadap Rusia, mereka tidak mengizinkan pasukan Tentara Merah melewati Polandia untuk mengalahkan Wehrmacht Hitler," paparnya.

“Orang Polandia kemudian berharap untuk berpawai di sepanjang Lapangan Merah di Moskow bersama di Wehrmacht."

“Mereka berharap bisa mengalahkan Jerman. Secara umum, para pemimpin Polandia adalah orang gila dan penghasut perang. Dan sekarang mereka dapat memicu Perang Dunia III lagi," katanya, seperti dikutip The Mirror, Kamis (17/11/2022).
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1633 seconds (0.1#10.140)