Zelensky Tidak Mau Mengaku, Sebut Rudal Rusia Hantam Polandia
loading...
A
A
A
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersikeras bahwa ledakan fatal yang menewaskan dua orang di Polandia dekat perbatasan negaranya disebabkan oleh rudal Rusia . Sebelumnya, beberapa pemimpin dunia dan NATO menyatakan bahwa kemungkinan rudal tersebut berasal dari Ukraina.
"Saya tidak ragu bahwa itu bukan rudal kami," katanya seperti dilansir dari Daily Mail, Kamis (17/11/2022).
Zelensky yakin jika ledakan yang terjadi pada Selasa lalu disebabkan oleh rudal Rusia. Dia mendasarkan kesimpulannya pada laporan dari militernya yang tidak bisa tidak dipercaya.
Zelensky juga mengatakan ia percaya bahwa Ukraina seharusnya sudah diberi akses ke lokasi ledakan untuk terlibat dalam analisis puing-puing untuk menentukan asal rudal yang dicurigai.
"Apakah kita memiliki hak untuk berada di tim investigasi? Tentu saja," ujarnya.
Zelensky juga menegaskan Kiev tidak menerima tawaran dari Moskow untuk memulai pembicaraan damai meskipun ada kekhawatiran akan eskalasi perang setelah insiden tersebut.
Sebelumnya beberapa jam setelah insiden itu, Zelensky menyalahkan teror misil Rusia dan Kiev belum mengakui keterlibatan misilnya sendiri.
Oleksiy Danilov, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, mengatakan Kyiv menginginkan akses ke situs tersebut dan masih melihat 'jejak' Rusia di balik serangan itu.
Namun sejumlah pemimpin dunia dan Presiden Polandia mengatakan kemungkinan rudal itu diluncurkan oleh pertahanan udara Ukraina. Pernyataan ini sekaligus meredakan kekhawatiran bahwa serangan itu dapat menyeret NATO ke dalam konflik langsung dengan Rusia, memberikan alasan kepada Vladimir Putin untuk menyerang Barat.
Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan dia telah melihat 'tidak ada bukti' rudal itu ditembakkan oleh Rusia dan sebenarnya 'sangat mungkin' roket S-300 era Soviet itu berasal dari Ukraina.
"Tidak ada indikasi bahwa Polandia sengaja dijadikan sasaran," tambahnya.
"Pertahanan Ukraina meluncurkan misil mereka ke berbagai arah dan kemungkinan besar salah satu dari misil ini jatuh di wilayah Polandia," menurut Duda, yang menambahkan bahwa Rusia memikul tanggung jawab utama atas serangan itu karena Putin memulai perang di Ukraina.
Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dengan mengatakan serangan itu kemungkinan adalah rudal Ukraina, tidak ada indikasi itu disengaja dan tidak ada indikasi Rusia sedang mempersiapkan serangan terhadap NATO.
"Ini bukan kesalahan Ukraina. Rusia memikul tanggung jawab utama karena melanjutkan perang ilegal melawan Ukraina," ia menambahkan.
"Saya tidak ragu bahwa itu bukan rudal kami," katanya seperti dilansir dari Daily Mail, Kamis (17/11/2022).
Zelensky yakin jika ledakan yang terjadi pada Selasa lalu disebabkan oleh rudal Rusia. Dia mendasarkan kesimpulannya pada laporan dari militernya yang tidak bisa tidak dipercaya.
Zelensky juga mengatakan ia percaya bahwa Ukraina seharusnya sudah diberi akses ke lokasi ledakan untuk terlibat dalam analisis puing-puing untuk menentukan asal rudal yang dicurigai.
"Apakah kita memiliki hak untuk berada di tim investigasi? Tentu saja," ujarnya.
Zelensky juga menegaskan Kiev tidak menerima tawaran dari Moskow untuk memulai pembicaraan damai meskipun ada kekhawatiran akan eskalasi perang setelah insiden tersebut.
Sebelumnya beberapa jam setelah insiden itu, Zelensky menyalahkan teror misil Rusia dan Kiev belum mengakui keterlibatan misilnya sendiri.
Oleksiy Danilov, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, mengatakan Kyiv menginginkan akses ke situs tersebut dan masih melihat 'jejak' Rusia di balik serangan itu.
Namun sejumlah pemimpin dunia dan Presiden Polandia mengatakan kemungkinan rudal itu diluncurkan oleh pertahanan udara Ukraina. Pernyataan ini sekaligus meredakan kekhawatiran bahwa serangan itu dapat menyeret NATO ke dalam konflik langsung dengan Rusia, memberikan alasan kepada Vladimir Putin untuk menyerang Barat.
Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan dia telah melihat 'tidak ada bukti' rudal itu ditembakkan oleh Rusia dan sebenarnya 'sangat mungkin' roket S-300 era Soviet itu berasal dari Ukraina.
"Tidak ada indikasi bahwa Polandia sengaja dijadikan sasaran," tambahnya.
"Pertahanan Ukraina meluncurkan misil mereka ke berbagai arah dan kemungkinan besar salah satu dari misil ini jatuh di wilayah Polandia," menurut Duda, yang menambahkan bahwa Rusia memikul tanggung jawab utama atas serangan itu karena Putin memulai perang di Ukraina.
Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dengan mengatakan serangan itu kemungkinan adalah rudal Ukraina, tidak ada indikasi itu disengaja dan tidak ada indikasi Rusia sedang mempersiapkan serangan terhadap NATO.
"Ini bukan kesalahan Ukraina. Rusia memikul tanggung jawab utama karena melanjutkan perang ilegal melawan Ukraina," ia menambahkan.
(ian)