AS Selidiki Kematian Abu Akleh, Menhan Israel: Kesalahan Besar

Rabu, 16 November 2022 - 05:42 WIB
loading...
AS Selidiki Kematian Abu Akleh, Menhan Israel: Kesalahan Besar
Jurnalia Amerika-Palestina Shireen Abu Akleh. Foto/The Times of Israel
A A A
TEL AVIV - Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Benny Gantz mengatakan Israel tidak akan bekerja sama dalam dengan Amerika Serikat (AS) untuk menyelidiki kematian jurnalis Palestina-AmerikaShireenAbu Akleh.

Menulis di Twitter, Gantz menyebut keputusan AS adalah "kesalahan besar". Dia mengatakan Israel akan mendukung tentaranya dan tidak bekerja sama dengan penyelidikan eksternal.

"IDF telah melakukan penyelidikan profesional dan independen, yang disampaikan kepada pejabat Amerika yang rincian kasusnya dibagikan," seperti dikutip dari Fox News, Rabu (16/11/2022).

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Yair Lapid menolak penyelidikan yang dilakukan oleh AS.

"Protes keras telah kami sampaikan kepada Amerika pada tingkat yang sesuai. Tentara IDF tidak akan diselidiki oleh FBI atau oleh negara atau badan asing mana pun, betapapun ramahnya," ujar Lapid dalam pidatonya di parlemen Israel.

"IDF adalah tentara yang bermoral dan etis. Tentara IDF dan komandan mereka membela Negara Israel. Mereka menyelidiki secara menyeluruh setiap kejadian yang tidak biasa dan berkomitmen pada nilai dan hukum demokrasi," ia menambahkan.



Seorang juru bicara Departemen Kehakiman tidak memberikan komentar ketika ditanya oleh Associated Press tentang masalah tersebut, dan tidak ada perincian tentang kapan penyelidikan akan dimulai dan apa yang diperlukan. Namun, penyelidikan semacam itu terhadap tindakan Israel akan menjadi langkah yang langka, jika bukan belum pernah terjadi sebelumnya.

Seorang juru bicara FBI mengatakan kepada Fox News Digital bahwa, FBI tidak mengkonfirmasi atau menyangkal melakukan penyelidikan khusus. Pertanyaan Fox News Digital yang dikirim ke Departemen Kehakiman tetap tidak mendapatkan jawaban.

Shireen Abu Akleh, seorang jurnalis Al Jazeera, ditembak mati saat sedang bertugas di kota Jenin Palestina di Tepi Barat. Saat itu ia tengah meliput serangan IDF atau Pasukan Pertahanan Israel terhadap teroris pada Mei 2022.

Saudara laki-laki Abu Akleh, Tony Abu Akleh, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa keluarganya optimis tentang laporan penyelidikan AS.

"Sangat penting untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab dan mencegah kejahatan serupa. Kami berharap ini akan menjadi titik balik dalam penyelidikan atas Kematian Shireen," katanya.



Ada tekanan kuat agar AS melakukan penyelidikan dari keluarga Abu Akleh dan anggota Kongres Partai Demokrat, termasuk beberapa anggota parlemen moderat yang dikenal karena dukungan kuat mereka untuk hubungan AS-Israel, seperti Senator Robert Menendez dan Senator Corey Booker.

Beberapa hari setelah kematiannya, 57 anggota parlemen Partai Demokrat menandatangani surat kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Direktur FBI menuntut penyelidikan independen atas pembunuhan tersebut.

Beberapa investigasi media, termasuk satu oleh PBB, menyimpulkan bahwa tembakan tersebut berasal dari tembakan IDF dan membunuh Abu Akleh, mirip dengan posisi Palestina.

Israel awalnya menolak laporan dan klaim tersebut. Namun, setelah penyelidikan ekstensif lainnya yang dipantau oleh AS, pada bulan September Israel mengakui bahwa seorang tentaranya kemungkinan besar tidak sengaja menembak Abu Akleh. Tentara Israel menutup penyelidikan dan menolak mendakwa mereka yang terlibat.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2172 seconds (0.1#10.140)